Share

Bab 779

Damar teringat pada putrinya, Qila.

Pada saat itu, dia segera pulang ketika mendengar beritanya. Namun, ketika berhadapan dengan jasad istrinya, mata Qila dipenuhi kebencian. Lantas, dia pun mengabaikan sang ayah bertahun-tahun.

Hati Damar terasa seperti dicengkeram kuat-kuat oleh seseorang, benar-benar menyakitkan.

"Damar ..."

Tedja melihat ekspresi wajah Damar dan langsung paham bahwa kata-katanya telah memengaruhi Dewa Perang Pertama ini. Dia pun melanjutkan, "Apa kamu sudah mempertimbangkan dengan baik?"

"Kaisar ..."

Damar berpikir sejenak, lalu mengangkat kepalanya, "Teguh adalah Raja Serigala dan setiap Pasukan Serigala berjumlah ratusan juta itu adalah tentara terbaik yang telah mencapai prestasi luar biasa bagi Serenara."

"Saya harap, Yang Mulia sudah berpikir panjang sebelum mengambil keputusan dan tak berlebihan ketika melakukan sesuatu."

Jawaban ini jelas menunjukkan sikap Damar.

Tedja sangat puas dan berkata seraya tersenyum ramah, "Damar, jangan khawatir. Aku tahu benar de
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status