Dalam ruangan yang terkunci.Penataannya sangat sederhana.Satu tempat tidur, satu meja, dan satu bangku batu. Hanya itu.Di atas tempat tidur, ada seorang pria tua dengan rambut beruban tengah duduk dengan posisi aneh, seakan-akan sedang berlatih suatu ilmu gaib.Tidak bergerak.Bagai duduk di atas pohon pinus.Hanya saja ...Gaya ini seharusnya terlihat anggun dan berkarakter.Namun, pria tua ini memberikan perasaan yang sulit diungkapkan dengan berpura-pura menjadi yang terbaik.Mendengar perkataan Tedja, orang tua itu seketika membuka matanya dengan tajam. Sorot matanya dipenuhi ketajaman yang membuat orang tidak berani menatapnya.Dia adalah tetua tujuh yang disebutkan oleh Tedja."Deng, deng ..."Gerbang batu terbuka ke dua sisi, mengeluarkan suara gemuruh.Tedja langsung berjalan maju.Pandangan Tetua Tujuh segera jatuh pada pedang itu, ada keheranan di antara alisnya, jelas terkejut dengan munculnya pedang ini."Tetua Tujuh ..."Tedja menceritakan kejadian dengan lengkap, terma
Teguh menoleh dan melihatnya.Tidak mengejutkan, itu adalah Shinta.Melihat Teguh bangun, dia segera mendekat, menggenggam erat tangan Teguh dengan sedikit gemetar."Sudah berapa lama aku pingsan?" tanya Teguh dengan kepala yang terasa agak pusing."Tiga hari."Shinta tersenyum pahit, kemudian melanjutkan, "Selama tiga hari ini, entah kamu demam tinggi atau demam ringan, aku belum pernah melihat Raja Serigala yang begitu lemah."Teguh tidak mengatakan apa-apa dan hanya bertanya, "Apakah jenazah para pemimpin Pasukan Serigala sudah diatur dengan baik?"Shinta diam-diam menyetujui.Dalam pemahamannya, Teguh lebih peduli dengan para prajurit daripada segalanya.Namun, dia berkata, "Tim Hitam telah mengurus mereka dan memilih sebuah tempat yang indah di Wilayah Barat untuk memakamkannya.""Bantu aku duduk."Teguh mencoba untuk duduk, tetapi tubuhnya sangat lemah, sehingga dia hanya bisa meminta bantuan Shinta. "Mereka semua adalah pahlawan setia Serenara, pria-pria teguh nan kuat. Aku ingi
Pria Bertopeng hanya melepaskan topengnya sebentar, kemudian mengenakan topengnya kembali.Namun, orang-orang dalam ruangan.Tidak peduli itu Shinta, Bayangan, maupun Teguh, semua orang benar-benar tertegun lama.Mencengangkan.Sulit dipercaya.Pria dengan topeng di depan ini.Ketika persidangan publik berlangsung, orang yang membebaskan Teguh ternyata berwajah persis menyerupai Tedja Husada.Apa yang sebenarnya terjadi?Meskipun Teguh juga mengernyitkan keningnya dengan dalam, dia tidak bisa kembali ke pikirannya untuk waktu yang lama. Berbagai macam pemikiran datang beruntun padanya, tetapi tidak pernah bisa mencapai kesimpulan."Pengawal!"Bayangan tidak seberapa peduli. Usai terdiam beberapa saat, dia langsung berteriak dengan keras.Tedja adalah musuh Pasukan Serigala. Pembunuhan musuh Pasukan Serigala yang merupakan sejumlah perwira tinggi pun diperintahkan olehnya. Karena dia sendiri yang berkunjung dalam Pasukan Serigala, jadi jangan berharap banyak bisa keluar."Wush!""Tap, t
Kemungkinan terkait urusan Kaisar dengan keluarga Saguna di masa lalu.Kalau tidak, Kaisar tidak akan datang untuk menyelamatkannya, apalagi datang dari jauh untuk memberitahunya rahasia ini."Ceritanya panjang."Tedja terlihat bingung, dia mengambil napas dalam-dalam.Kemudian, dia menenangkan pikirannya dan mulai bercerita, "Beberapa tahun yang lalu, situasi di Serenara dikuasai sepenuhnya oleh ibu kota dan pengadilan.""Sebenarnya ...""Yang benar-benar mengendalikan segalanya adalah kelima keluarga ahli bela diri kuno yang beroperasi di balik layar."Keluarga ahli bela diri kuno!Tidak hanya Bayangan dan Shinta, bahkan Teguh juga baru pertama kali mendengar keberadaan seperti ini di Serenara."Pada saat itu, lima keluarga ahli bela diri kuno tersebut adalah keluarga Saguna, keluarga Yadira, keluarga Wira, keluarga Siallagan, dan keluarga Ananta."Setelah jeda singkat, Tedja melanjutkan, "Teguh, kamu sebenarnya berasal dari keluarga Saguna. Keluarga ini merupakan keluargamu sekaligu
"Karena ...""Ini adalah takdirmu!"Ucapan Tedja lagi-lagi membuat Teguh terkejut."Pertama-tama, keluarga Saguna adalah korban terbesar dalam peristiwa ini pada tahun itu. Sebagai anak yatim keluarga Saguna, kalau bukan kamu yang bicara, siapa lagi yang akan bersuara?""Lalu, gurumu, Pak Yudha. Sebenarnya guruku juga, jadi bisa dibilang kalau aku ini seniormu yang belum pernah bertemu selama 20 tahun!""Terakhir, kamu juga bukanlah orang yang mengapung dalam keranjang di atas air, tapi diselamatkan oleh Guru di tengah kekacauan perang dengan nyawa yang hampir melayang."Kata-kata Tedja terus-menerus mengguncang saraf Teguh.Hal ini membuat dia tidak bisa tenang untuk waktu yang lama.Seluruh pesan ini adalah sesuatu yang tidak pernah dia pikirkan sebelumnya, tetapi sangatlah penting.Setelah berpikir sejenak, Teguh bertanya lagi, "Karena kamu sudah merencanakan ini bertahun-tahun, kenapa kamu nggak memberi tahu kebenarannya padaku lebih awal dan membiarkanku untuk memimpin Pasukan Ser
Elang Tanduk mengambil alamat itu dengan sungguh-sungguh dan tegas berjanji, "Raja Serigala, jangan khawatir. Selama ada alamat ini, aku pasti bisa memberikan jawaban dalam tiga hari sekalipun di luar angkasa."Teguh mengangguk, lalu berkata, "Pergilah."Setelah menerima perintah, Elang Tanduk dan sekelompok orang itu pergi.Beberapa waktu berikutnya, Teguh mencoba untuk menyelidiki Lipan Beracun di tubuhnya. Dia memilah berita yang baru saja diterima dari Tedja sambil menunggu balasan dari Elang Tanduk.Tiga hari kemudian, Elang Tanduk mengirim pesan kepada Teguh, "Raja Serigala, saat ini nggak ada petunjuk sama sekali tentang alamat ini, seolah-olah tempat ini nggak pernah ada."Nggak ada?'Ketika mendapat balasan tersebut, Teguh terdiam dan larut dalam benaknya.Mustahil jika senior itu membodohinya dengan memberi alamat palsu.Bisa jadi, memang tidak perlu masuk melalui pintu.Bisa jadi, waktunya belum tiba."Kalian harus perhatikan dan jangan tinggalkan tugas-tugas yang sebelumnya
"Shinta ..."Teguh menggelengkan kepalanya dengan ekspresi tidak percaya, lalu berkata, "Gimana kamu bisa ada di sini?""Kenapa aku nggak bisa di sini?"Shinta tersenyum bangga sembari berkata, "Ini adalah helikopter, sedangkan aku seorang pilotnya. Memangnya kehadiranku di sini nggak masuk akal?""Memangnya salah?""Nggak ada salahnya!"Teguh terdiam saat mendengar perkataan Shinta.Namun, Teguh tetap mengingatkannya dengan tegas dan penuh perasaan, "Perjalanan ini sangat berbahaya, aku juga nggak yakin bisa kembali atau nggak, kamu ..."Tanpa menunggu Teguh selesai berbicara, Shinta memotong kata-katanya dengan cerdik, "Kalau gitu, aku akan menguburkan diri di tanah asing bersamamu. Itu juga bisa dianggap hidup bersama dan berdampingan."Shinta menunjukkan ekspresi tidak berdaya. Teguh juga terlihat putus asa dan hanya bisa setuju."Tapi ..."Teguh justru tetap melanjutkan, "Di Malajang nanti, kamu harus selalu patuh pada perintahku.""Kalau nggak ...""Setelah turun dari helikopter,
Sayangnya ...Tentara Legendaris tak menghindar. Dengan tepat, dia memegang tinju Layadi, lalu terdengar suara "krak". Ternyata, dirinya mematahkan tangan Layadi!Dalam sekali pukulan, tinjunya menghantam wajah Layadi dan langsung meledakkan kepalanya.Ini terlalu kejam.Begitu berdarah-darah.Sejumlah narapidana saling bertatapan satu sama lain dan merasa ketakutan.Kaisar Palsu juga terlihat sangat terkejut.Tentara Legendaris ini ...Benar-benar kuat!Setelah itu, setiap narapidana yang akan dijatuhi hukuman mati ini bertarung satu lawan satu dengan Tentara Legendaris. Namun, tidak ada satu pun yang bisa menjadi lawan sepadan bagi Tentara Legendaris. Dalam tiga gerakan saja, semuanya berhasil dikalahkan hingga berlumuran darah.Mayat-mayat pun tergeletak di aula besar, tampak amat mencolok dan penuh darah."Wus!"Tiba-tiba, ada perubahan yang terjadi.Setelah mengisap darah narapidana terakhir, Tentara Legendaris berlari menuju kaisar palsu.Bau busuk yang menusuk hidung langsung te