Share

Bab 778

Di Bandara Ibu Kota.

Damar baru saja turun dari pesawat khusus, kemudian dia melihat sekelompok besar tentara yang sudah bersiap dan berjajar rapat di sekeliling pesawat.

Pemimpinnya tidak lain adalah Dewa Perang kedua.

Melihat susunan barisannya, sudah jelas mereka telah menunggu untuk waktu yang cukup lama, seolah-olah yakin bahwa Damar pasti akan datang.

"Damar, akhirnya kamu datang juga."

Dewa Perang Kedua mendekat seraya tersenyum lebar.

Damar tidak banyak bicara, melainkan langsung naik ke mobil di sampingnya dan menuju Aula Yasima di Kota Terlarang.

"Lapor, Kaisar, Dewa Perang Pertama meminta audiensi."

"Suruh dia masuk!"

Damar lekas memasuki aula.

Tedja sedang memegang pena serigala yang dirancang khusus. Dia menulis beberapa huruf berukuran besar di atas selembar kertas pengumuman "Generasi Abadi".

Tulisan tangannya tampak indah nan elegan, dibarengi sentuhan seni kaligrafi yang khas.

"Generasi Abadi", dua kata ini mempertegas ambisi Kaisar Serenara untuk menjaga kekuasaan sel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status