Teguh?Alis Rina berkerut.Pintu hatinya saat ini sudah terbuka untuk bos di balik layar Grup Bumi Langit. Ketika dia kembali memikirkan Teguh, ada perasaan tidak senang yang muncul di hatinya.Pria itu sudah banyak bicara, tidak punya kemampuan, lagi!Intinya adalah dia pemalas dan kurang motivasi!Orang seperti itu ...Dia bahkan tidak tahu apa yang membuat kakeknya tertarik kepada pria itu!"Baiklah."Rina yang tidak ingin buang-buang waktu untuk memikirkan Teguh, langsung menggelengkan kepala untuk mengusir pria itu dari pikirannya. Dia kemudian menyetujui permintaan tersebut."Teguh ..."Wajah Zakir pun tampak tidak senang saat menyebut Teguh "Orang ini nggak menghargai etika dan aturan, dia sangat sombong dan angkuh. Sebelum pergi, peringatkan dia baik-baik, jangan sampai ada masalah.""Aku akan memperingatkannya."Rina mengangguk setuju.Setelah mengatakan maksud dan tujuannya, Zakir langsung meninggalkan kantor Grup Jagaraga.Rina kemudian menelepon Teguh."Kamu lagi ngapain?"
"Aku akan segera datang!"Setelah mengetahui masalah ini, Teguh tidak lagi berminat menghabiskan minumannya.Bayangan juga tidak peduli dengan bengkel mobilnya. Dia langsung mengendarai mobil yang tercepat dan mengantar Teguh ke Grup Bumi Langit.Kantor Kelly Winoto.Wajah Warta terlihat cemas, dia tak bisa duduk dengan tenang.Hari ini, dia tampak jauh lebih tua daripada biasanya.Jelas, ada banyak hal yang mengusik pikirannya.Di sebelahnya, ada seorang wanita yang terlihat sama muramnya. Wanita itu adalah istri Warta, Samira Tamin."Kawan ..."Melihat Teguh masuk, kedua orang tua itu hendak berlutut kepadanya, "Tolong, tolong bantu kami, selamatkan cucu perempuan kami!""Tolong selamatkan Saskia, kami nggak bisa menyelamatkannya tanpa kompensasi dua miliar rupiah, tapi kami harus menyelamatkannya!"Teguh segera memegangi tangan mereka berdua. "Paman Warta, apa yang sebenarnya terjadi? Coba ceritakan pelan-pelan. Aku pasti akan membantumu!"Warta melihat ke arah Teguh dengan tatapan
Perusahaan Arta Bayu.Mereka bertiga mendatangi lantai tempat ruangan Wakil Presiden Johan berada."Saskia?"Petugas keamanan mengadang mereka, menatap Teguh dan Bayangan di sebelahnya dengan penuh selidik, "Buat apa kamu bawa dua orang ini ke perusahaan?""Kami datang untuk menemui Wakil Presiden Johan karena ada urusan penting," kata Teguh dengan tenang."Apakah Wakil Presiden Johan selalu bisa ditemui kalau kamu ingin bertemu dengannya?"Petugas keamanan menatap Saskia dengan pandangan merendahkan, kemudian dia tersenyum jahat, "Semua itu berlaku kalau kamu setuju dengan syarat-syarat dari Wakil Presiden Johan, Saskia. Kalau nggak ...""Jangan harap kamu bisa bertemu Wakil Presiden Johan!""Dan kalian ..."Petugas keamanan menunjuk ke arah Teguh dan Bayangan. Dia berkata dengan dingin, "Cepat pegi, jangan buat keributan di sini ..."PLAK!Belum selesai petugas keamanan itu bicara, Bayangan dengan cepat menamparnya. Seketika, petugas keamanan itu terpental dan berputar di udara.Di t
Walaupun dihajar habis-habisan, dia tak akan menyerah begitu saja!Septian mendengus dingin dan berkata, "Bocah, kuakui kalau kamu jago berkelahi. Tapi, apa gunanya semua itu? Kalau kamu cari gara-gara, cepat atau lambat kamu akan rasakan balasannya!""Aku ini anak buah Saajan Zayd, Tuan Muda keluarga Zayd!""Kalau kamu punya nyali, bunuh aku di sini sekarang! Kalau nggak, akan kupastikan tuan muda membunuhmu!"Saajan Zayd.Bukankah dia adalah orang yang mengejar-ngejar Kelly?Teguh seketika tertawa, "Bahkan, tuanmu Saajan harus merendahkan dirinya di hadapanku. Kamu itu cuma anjingnya, berani sekali menggonggong di sini?""Aku akan memberimu kesempatan.""Sekarang, panggil Saajan ke sini dan lihat apakah dia berani bicara seperti ini kepadaku."Memang, Septian hanyalah anjing dari Saajan.Tapi, kata-kata seperti ini ...Hanya boleh diucapkan oleh Saajan!Kalimat provokasi yang dilontarkan oleh Teguh berhasil membuat Septian marah. Dia segera menelepon Saajan, "Tuan Muda, ini aku, Sept
Di tempat itu, Saajan bersiap-siap untuk menunjukkan kekuatannya dan memberikan pelajaran yang tak bisa dilupakan bagi siapa pun yang berani membuat keributan di wilayahnya.Namun, sebelum Saajan bisa membuka mulut dan berbicara, matanya menangkap bayangan seseorang.Sosok yang sangat dia kenal.Sosok yang sangat gagah.Ternyata, itu adalah Raja Serigala, Teguh Laksmana!Jantung Saajan sontak berdegap kencang. Kedua kakinya gemetar tak terkendali. Angin dingin yang menerpanya langsung merambat ke ubun-ubunnya.Dalam setengah detik, keringat dingin sudah membajiri dahinya.Tidak disangka, orang yang akan dia hadapi ternyata adalah Raja Serigala ...Benar-benar sial!Ini sama saja seperti orang tua yang meminum racun arsenik, alias sudah bosan hidup!Saat itu juga ...Saajan menelan ludah dengan panik untuk meredakan rasa takutnya.Namun, itu sama sekali tidak membantu.Sebaliknya, jantungnya berdegap kencang, hingga rasanya hampir meloncat keluar dari tenggorokannya."Itu dia Tuan Muda
"Sudah cukup."Teguh memotong kata-kata Saajan dengan acuh tak acuh.Saajan segera menutup mulutnya. Hatinya sudah gelisah, pria itu merasa tidak tenang.Dia tahu, Raja Serigala akan menjatuhkan hukuman kepadanya."Aku bisa mengampunimu."Pernyataan pertama Teguh langsung membuat hati Saajan lega.Akhirnya, keluarganya terselamatkan!Namun kalimat selanjutnya, membuat Saajan merasa seolah-olah nyawanya bergantung di ujung kuku."Tapi ..."Teguh Laksmana menatap Saajan tanpa ekspresi. Dengan dingin dia berkata, "Saskia ini adalah anak yatim piatu dari seorang pahlawan, kalian sudah punya niat jahat kepadanya ...""Itu sama saja menghina Tentara Serenara yang nggak terhitung jumlahnya, memprovokasi kekuatan militer besar kami!"Kata-kata ini membuat Saajan sudah sangat ketakutan dan tak berani bernapas. Dia hanya bisa menundukkan kepalanya dalam-dalam sambil mendengarkan teguran dari Teguh.Dan.Dia tegang menunggu hukuman yang akan datang."Sumbangkan setengah dari harta milik keluarga
"Sebenarnya, ini bukan salahmu ..."Wajah Teguh Laksmana tampak canggung, dia hendak menjelaskan apa yang terjadi.Namun, Rina sama sekali tidak menghiraukannya."Kamu nggak perlu menjelaskan."Dia langsung memotong perkataan Teguh. Dengan senyuman, dia berkata, "Aku benar-benar nggak menyangka kalau anak miskin dari pegunungan barat sepertimu bisa bersenang-senang."Senyuman Rina ...Entah kenapa terlihat aneh, Teguh merasa tidak nyaman melihatnya."Aku jadi penasaran ..."Rina tertawa dingin, kemudian berkata, "Gimana ya reaksi Hanum kalau tahu kamu sangat pandai mengatur waktu untuk berselingkuh di belakangnya? Aku yakin dia pasti sangat sedih!"Perkataan penuh sindirian dan ejekan itu dilontarkan dengan nada yang aneh.Teguh tentu saja merasa tidak terima ketika mendengar perkataan itu. Dia langsung membela diri, "Dengar, aku benar-benar nggak melakukan hal buruk apa pun. Aku cuma mengantar Nona Saskia pulang!""Ck, ck, ck ..."Rina tidak bisa menahan diri untuk tidak mengoceh. Den
"Hah?"Rahasia kecil yang tersimpan di dalam hati Hanum terungkap. Seperti kelinci yang terkejut, dia langsung menggelengkan kepalanya dan membantah, "Nggak, kok. Kakek jangan asal tebak, deh!"Meskipun dia berkata begitu, ada sedikit rona merah yang muncul di wajahnya.Pak Husada sudah berpengalaman dalam menghadapi banyak orang, mana mungkin dia tidak memahami pikiran Hanum.Dia menggelengkan kepala dan menghela napas, "Hidup kita yang singkat ini seperti kuda putih yang sedang melintas, datang dan pergi dengan cepat.""Kamu sekarang sedang dalam masa terbaik di hidupmu. Jadi, jangan ragu untuk mencoba segala hal baru, entah itu mendaki gunung, mengejar mimpi, atau mencintai seseorang.""Jangan menunggu sampai ... sepertiku.""Nanti, kalau kamu sudah menua dan mendekati ajal, baru kamu akan menengok kembali ke masa lalu, menyisakan penyesalan di dalam hati."Pada masa mudanya, Pak Husada juga merupakan sosok yang tampan dan berjiwa bebas.Namun, sekarang ...Tubuh dan pikirannya suda