Walaupun dihajar habis-habisan, dia tak akan menyerah begitu saja!Septian mendengus dingin dan berkata, "Bocah, kuakui kalau kamu jago berkelahi. Tapi, apa gunanya semua itu? Kalau kamu cari gara-gara, cepat atau lambat kamu akan rasakan balasannya!""Aku ini anak buah Saajan Zayd, Tuan Muda keluarga Zayd!""Kalau kamu punya nyali, bunuh aku di sini sekarang! Kalau nggak, akan kupastikan tuan muda membunuhmu!"Saajan Zayd.Bukankah dia adalah orang yang mengejar-ngejar Kelly?Teguh seketika tertawa, "Bahkan, tuanmu Saajan harus merendahkan dirinya di hadapanku. Kamu itu cuma anjingnya, berani sekali menggonggong di sini?""Aku akan memberimu kesempatan.""Sekarang, panggil Saajan ke sini dan lihat apakah dia berani bicara seperti ini kepadaku."Memang, Septian hanyalah anjing dari Saajan.Tapi, kata-kata seperti ini ...Hanya boleh diucapkan oleh Saajan!Kalimat provokasi yang dilontarkan oleh Teguh berhasil membuat Septian marah. Dia segera menelepon Saajan, "Tuan Muda, ini aku, Sept
Di tempat itu, Saajan bersiap-siap untuk menunjukkan kekuatannya dan memberikan pelajaran yang tak bisa dilupakan bagi siapa pun yang berani membuat keributan di wilayahnya.Namun, sebelum Saajan bisa membuka mulut dan berbicara, matanya menangkap bayangan seseorang.Sosok yang sangat dia kenal.Sosok yang sangat gagah.Ternyata, itu adalah Raja Serigala, Teguh Laksmana!Jantung Saajan sontak berdegap kencang. Kedua kakinya gemetar tak terkendali. Angin dingin yang menerpanya langsung merambat ke ubun-ubunnya.Dalam setengah detik, keringat dingin sudah membajiri dahinya.Tidak disangka, orang yang akan dia hadapi ternyata adalah Raja Serigala ...Benar-benar sial!Ini sama saja seperti orang tua yang meminum racun arsenik, alias sudah bosan hidup!Saat itu juga ...Saajan menelan ludah dengan panik untuk meredakan rasa takutnya.Namun, itu sama sekali tidak membantu.Sebaliknya, jantungnya berdegap kencang, hingga rasanya hampir meloncat keluar dari tenggorokannya."Itu dia Tuan Muda
"Sudah cukup."Teguh memotong kata-kata Saajan dengan acuh tak acuh.Saajan segera menutup mulutnya. Hatinya sudah gelisah, pria itu merasa tidak tenang.Dia tahu, Raja Serigala akan menjatuhkan hukuman kepadanya."Aku bisa mengampunimu."Pernyataan pertama Teguh langsung membuat hati Saajan lega.Akhirnya, keluarganya terselamatkan!Namun kalimat selanjutnya, membuat Saajan merasa seolah-olah nyawanya bergantung di ujung kuku."Tapi ..."Teguh Laksmana menatap Saajan tanpa ekspresi. Dengan dingin dia berkata, "Saskia ini adalah anak yatim piatu dari seorang pahlawan, kalian sudah punya niat jahat kepadanya ...""Itu sama saja menghina Tentara Serenara yang nggak terhitung jumlahnya, memprovokasi kekuatan militer besar kami!"Kata-kata ini membuat Saajan sudah sangat ketakutan dan tak berani bernapas. Dia hanya bisa menundukkan kepalanya dalam-dalam sambil mendengarkan teguran dari Teguh.Dan.Dia tegang menunggu hukuman yang akan datang."Sumbangkan setengah dari harta milik keluarga
"Sebenarnya, ini bukan salahmu ..."Wajah Teguh Laksmana tampak canggung, dia hendak menjelaskan apa yang terjadi.Namun, Rina sama sekali tidak menghiraukannya."Kamu nggak perlu menjelaskan."Dia langsung memotong perkataan Teguh. Dengan senyuman, dia berkata, "Aku benar-benar nggak menyangka kalau anak miskin dari pegunungan barat sepertimu bisa bersenang-senang."Senyuman Rina ...Entah kenapa terlihat aneh, Teguh merasa tidak nyaman melihatnya."Aku jadi penasaran ..."Rina tertawa dingin, kemudian berkata, "Gimana ya reaksi Hanum kalau tahu kamu sangat pandai mengatur waktu untuk berselingkuh di belakangnya? Aku yakin dia pasti sangat sedih!"Perkataan penuh sindirian dan ejekan itu dilontarkan dengan nada yang aneh.Teguh tentu saja merasa tidak terima ketika mendengar perkataan itu. Dia langsung membela diri, "Dengar, aku benar-benar nggak melakukan hal buruk apa pun. Aku cuma mengantar Nona Saskia pulang!""Ck, ck, ck ..."Rina tidak bisa menahan diri untuk tidak mengoceh. Den
"Hah?"Rahasia kecil yang tersimpan di dalam hati Hanum terungkap. Seperti kelinci yang terkejut, dia langsung menggelengkan kepalanya dan membantah, "Nggak, kok. Kakek jangan asal tebak, deh!"Meskipun dia berkata begitu, ada sedikit rona merah yang muncul di wajahnya.Pak Husada sudah berpengalaman dalam menghadapi banyak orang, mana mungkin dia tidak memahami pikiran Hanum.Dia menggelengkan kepala dan menghela napas, "Hidup kita yang singkat ini seperti kuda putih yang sedang melintas, datang dan pergi dengan cepat.""Kamu sekarang sedang dalam masa terbaik di hidupmu. Jadi, jangan ragu untuk mencoba segala hal baru, entah itu mendaki gunung, mengejar mimpi, atau mencintai seseorang.""Jangan menunggu sampai ... sepertiku.""Nanti, kalau kamu sudah menua dan mendekati ajal, baru kamu akan menengok kembali ke masa lalu, menyisakan penyesalan di dalam hati."Pada masa mudanya, Pak Husada juga merupakan sosok yang tampan dan berjiwa bebas.Namun, sekarang ...Tubuh dan pikirannya suda
Srak!Keributan di sini langsung menarik perhatian semua orang.Rina pun terlihat agak heran."Kamu, ke sini."Petugas keamanan melihat sekeliling dan menemukan bahwa Teguh sudah mengeluarkan ponsel dan barang bawaan lainnya. Dengan heran, dia membawa Teguh ke pintu pemindai keamanan lainnya.Namun, saat dilakukan pemeriksaan keamanan kedua.Tet, tet, tet ...Suara peringatan kembali terdengar.Kening petugas keamanan semakin berkerut.Matanya menjadi lebih waspada, dia berkata kepada Teguh, "Coba lepaskan jaketmu."Teguh melepaskan jaketnya sesuai instruksi.Kemudian, dilakukan pemeriksaan ketiga.Hasilnya tetap sama, suara peringatan masih saja menderu tanpa henti."Pakai mesin."Mendengar keributan tersebut, kapten dari petugas itu segera mendekat dan memberi perintah.Jadi, Teguh dibawa ke mesin pemindai khusus untuk melakukan pemeriksaan keempat."Wah ..."Melihat hasil di layar, petugas keamanan hanya bisa menghela napasnya.Dia juga jadi terkejut saat melihat ke arah Teguh."Apa
Petugas keamanan ikut kebingungan. Dia menatap Teguh dan langsung bertanya, "Kamu sebenarnya siapa?"Teguh langsung menjawab, "Saya adalah seorang tentara di Wilayah Perbatasan Barat."Teguh berkata dengan malas, "Sistem kalian belum cukup memadai, jadi nggak bisa menemukan informasi identitas saya."Petugas keamanan dan Kepala Keamanan hanya saling beradu tatap."Omong kosong!"Sesaat setelah umpatan itu terlempar, seketika terdengar suara pintu yang dibanting.Tak lama kemudian.Seorang pria bertubuh gempal masuk ke ruangan tersebut.Dia adalah Tamam Fadlika, Kepala Stasiun Kantor Kereta Api Cepat Kota Senggigi.Tamam menyorot Teguh dengan tatapan sinis dan berkata, "Saya sudah menjadi Kepala Stasiun Kereta Api selama puluhan tahun dan ini kali pertama saya mendengar sistem keamanan kami kurang memadai.""Sepertinya ..."Menjeda ucapannya sejenak, Tamam kembali bersuara, "Informasi identitas Anda yang bermasalah."Saat Tamam mengatakan ini.Dia menatap tajam Teguh.Kemudian, dia memb
Tidak heran mereka sulit memperoleh informasi mengenai Teguh Laksmana.Bahkan, tidak aneh kalau Teguh menyimpan begitu banyak peluru dan tetap bersikap tenang.Selain Raja Serigala ...Siapa lagi yang bisa memiliki kekuatan seperti ini?Dalam sekejap.Banyak orang makin mengagumi sosok Raja Serigala, bahkan telah menganggap dia layaknya Dewa.Selain Tamam, semua orang mengaguminya."Buk!"Dia langsung berlutut di hadapan Teguh.Lancang sekali dirinya meminta suap dari Raja Serigala, bahkan marah ketika dia tidak menerimanya dan bersiap untuk menyerangnya ...Tindakannya sangat konyol!"Ra ... Raja Serigala ..."Dahi Tamam dibanjiri peluh, bibirnya gemetar, lalu dia kembali bicara dengan terbata-bata, "Saya, saya yang salah ...""Nggak seharusnya saya bertindak semena-mena, saya memang nggak punya hati nurani ...""Raja Serigala, tolong maafkan saya, maafkan saya kali ini saja ...""Saya janji akan berubah menjadi lebih baik lagi!" ujar Tamam, memasang ekspresi memelas selama memohon un