"Sudah kubilang ..."Wan buru-buru menghampiri dan menatap Teguh sambil mencibir, "Setelah keluar Bahtera Semesta, kamu akan berakhir tragis!""Masa?"Teguh bangkit dan menatapnya tanpa takut.Badai luar angkasa barusan sungguh ganas.Tak hanya Teguh saja yang terluka parah.Bercak darah juga terlihat di sudut bibir Wan, tampak jelas dirinya terluka parah seperti Teguh."Dasar keras kepala!"Tampak kilat cahaya tajam di mata Wan, lalu dia lekas menerjang."Swush!"Ketika berada di jarak 10 kaki, Wan langsung mendorong kedua kakinya dan melompat.Setelah melompat dan mencapai titik tertinggi, dia memanfaatkan momentum jatuh untuk melayangkan serangan ke Teguh.Dalam kondisi terluka parah, setiap kali menggunakan energi sejati bisa membebani meridiannya dalam jumlah besar.Karena itu, mereka hanya bisa bertarung dengan tangan kosong!Meski melakukan pertarungan tangan kosong, Wan berpikir kalau tubuhnya yang sudah mencapai Tahap Roh Awal jauh lebih kuat ketimbang Teguh yang masih di Taha
Di beberapa bagian tubuhnya sampai terlihat tulang putih yang mengerikan.Dalam siksaan itu, Wan perlahan mengembuskan napas terakhir.Seorang Master Tahap Roh Awal bisa berakhir seperti ini."Tak!"Sebuah cincin terjatuh dari jemari Wan yang hanya tersisa tulang.Cincin itu adalah Cincin Penyimpanan milik Wan.Barang jarahan!"Cincin ini cukup bagus!"Teguh mengambilnya, kemudian memasukkan kesadarannya ke cincin itu.Sungguh barang bagus.Di dalamnya, ada berbagai macam senjata, harta karun, barang dagangan, dan sesuatu yang paling dibutuhkan Teguh, yaitu Pil Pemulihan!Teguh segera memilih obat yang cocok untuk organ dalam dan tubuh luarnya, lalu bersila sembari bersandar di sebuah batu besar untuk memulai pemulihan diri.Saat diterpa oleh badai luar angkasa sebelumnya, Teguh terluka cukup parah. Kondisinya tidak bisa dipulihkan dengan obat sembarangan.Ngung ...Lantas, Teguh memulihkan diri sekaligus mengendalikan Serangga Legendaris untuk menghilangkan mayat Wan.Kemudian.Setela
Teguh merasa agak terkejut.Rumornya, Dunia Kultivator itu begitu kejam dan sering menjatuhkan satu sama lain.Tak disangka, masih ada wanita sebaik ini.Saat tenggelam di tengah renungan.Pintu kereta kuda mewah di belakang pun terbuka, menampilkan wanita yang begitu rupawan tengah keluar dari sana.Kulit seputih susu dengan rambut yang begitu lebat.Tatapan matanya begitu menawan, bibirnya semerah delima.Setiap gerakan tampak anggun dan penampilannya sungguh imut.Dia adalah nona yang disebutkan oleh pria paruh baya itu, Qania Mazaya."Tuan ..."Qania menghampirinya perlahan dan berkata lembut, "Tempat ini sungguh sepi. Di depan sana nggak ada desa, di belakang nggak ada penginapan. Kamu mau pergi ke mana?"Hati Teguh berdegap kencang.Teguh berada di padang gurun, seorang diri dan tak berdaya.Kalau pergi bersama karavan akan benar-benar membuatnya lebih mudah.Teguh pun segera menjawab, "Aku berencana pergi ke Laut Hitam. Nona Qania mau pergi ke mana?""Kebetulan."Qania menjawab
"Masih harus melewati beberapa sarang monster.""Mereka bisa terbilang cukup lemah kalau hanya berada di tingkat Tangga Surga Pertama. Kalau kami bekerja sama, masih mudah untuk di tangani.""Monster terkuat berada di tingkat Tangga Surga Keempat.""Kita tetap harus berhati-hati.""Kalau sampai bernasib sial ..."Saat mengatakan ini, suara Lawliet terdengar suram. "Mungkin kita bisa berhadapan dengan monster yang lebih kuat. Akan sangat merepotkan kalau itu terjadi," jelasnya.Tangga Surga Keempat.Teguh terdiam seribu bahasa."Ayo, kita lanjutkan perjalanan!""Tetap waspada."Tidak lama kemudian, Xalvador, penanggung jawab keamanan karavan, tidak menemukan kejanggalan yang berarti. Dia pun segera memberikan perintah.Karavan perlahan-lahan melanjutkan perjalanan.Namun, setelah kejadian itu, semua orang merasa cemas.Beberapa saat kemudian."Srak, srak, srak!""Huss, huss, huss!"Tiba-tiba, terdengar suara desisan di sekitar mereka.Semua orang langsung berhenti dan merasa gelisah."S
"Wush!""Wush!""Wush!"Namun, hal yang membuat semua orang terkejut adalah.Ular-ular ini tidak melancarkan serangan, tetapi hanya mendarat beberapa kaki dari mereka dan mengelilingi karavan.Meski tak melancarkan serangan.Pengepungan semacam ini bisa memberi tekanan yang lebih besar kepada orang-orang.Mereka saling melihat penuh kebingungan karena tidak tahu apa yang Monster Ular lakukan."Swush!"Pada momen ini, seekor ular raksasa yang tak jauh dari sana pun melompat.Hanya dengan melintasinya, bau busuk menyengat yang dikeluarkan bisa menyebabkan tumbuhan mati seketika.Meski masih berjarak puluhan kaki, tekanan yang dipancarkan begitu kuat sampai membuat semua orang merasa tertekan, seolah-olah ada sebuah batu besar yang menindih dada.Beberapa saat kemudian.Seekor ular raksasa hadir di hadapan mereka.Seketika, membuat harapan orang-orang berakhir sirna."Swush!"Sesaat kemudian, di hadapan semua orang yang terkejut.Ular raksasa mendarat tepat di hadapan karavan.Sebenarnya,
Raja Ular mendengus, bahkan karena terlalu meremehkan para pengawal, dia tidak berubah menjadi wujud aslinya dan langsung menyerang mereka dengan wujud manusia.Pukulan, tendangan, dan jurus yang dia lancarkan tampak sangat biasa.Namun, memiliki kekuatan yang dahsyat ...Tingkat kekuatannya jauh melampaui para pengawal di sana dan pertarungan menjadi berat sebelah.Raja Ular mampu menghempaskan sekelompok pengawal sampai tergeletak di tanah hanya dengan pukulan biasa tanpa bisa melancarkan perlawanan berarti.Kurang dari 30 detik.Separuh dari pengawal pun tumbang."Swush!"Saat Raja Ular bersiap membinasakan Xalvador dan yang lainnya, sosok yang anggun melesat mendekat sembari menodongkan Pedang Permata Air ke wajah Raja Ular."Akhirnya, kamu keluar juga, Nona ..."Bukannya terkejut, Raja Ular malah merasa senang dan langsung menghampirinya."Klang!"Raja Ular semudah itu mementalkan bilah pedang tersebut hanya menggunakan tangan kirinya.Tangan kanannya melesat dengan kekuatan luar
Bagaimanapun juga ...Qania tahu betul tentang kemampuan para anggota pengawal.Hanya Teguh si pendatang baru yang kekuatannya masih belum diketahui."Tuan Teguh ..."Qania bertanya dengan sangat perhatian, "Kamu nggak apa-apa?"Saat mengatakan itu.Tangan putih mulusnya menyentuh pergelangan tangan Teguh, memeriksa denyut nadi untuk membuktikan dugaannya dan mencari tahu benarkah Teguh sang Master hebat itu.Tak lama berselang, Qania mengernyitkan dahi.Teguh mengalami luka dalam yang sangat parah. Bahkan, untuk mengerahkan energi saja kesusahan. Tak seperti Master hebat itu yang mampu melukai Raja Ular hanya dengan kekuatan jiwa."Maaf ..."Qania hanya bisa menyerah dan meminta maaf. "Sebenarnya, aku ingin membuatmu merasa aman di karavan ini, tapi malah terjadi hal seperti ini."Teguh tersenyum. "Nggak apa-apa," balasnya."Omong-omong, aku yang harusnya berterima kasih kepadamu.""Kalau kamu nggak menerimaku bergabung ke dalam karavan, aku sendiri nggak akan berdaya saat bertemu seg
"Perjalanannya kali ini juga untuk menghindari Tuan Beni.""Nggak disangka ...""Keluarga Halim perlu mengutus tiga Tetua dalam rangka mencegat Nona.""Benar-benar merepotkan."Saat mengatakan itu.Tiga Tetua sudah mendekat."Qania."Tiga Tetua mendekati kereta kuda Qania sembari tersenyum sinis. "Meski hari pernikahan sudah di depan mata, kamu sebagai mempelai wanita selalu menghilang ...""Tindakanmu itu bukan sesuatu yang baik, lho.""Mungkinkah ...""Kamu merasa keluarga Halim nggak pantas untuk menjadi besan dari keluarga Mazaya?"Ucapannya memang benar.Qania menunjukkan ekspresi sopan, tetapi berkata dengan acuh tak acuh, "Tiga Tetua cuma bercanda, ya.""Keluarga Halim adalah keluarga tersohor di Kota Yarukan, mana mungkin aku mengabaikannya?""Tapi ...""Pernikahan adalah sesuatu yang sakral.""Aku tahu, diriku bukan istri dan ibu yang baik. Jadi, butuh waktu untuk merenungkan itu supaya nggak bikin malu. Maaf, Tiga Tetua."Ucapan yang begitu manis, tetapi bukanlah sesuatu yang