Share

Bab 1818

Bagaimanapun juga ...

Qania tahu betul tentang kemampuan para anggota pengawal.

Hanya Teguh si pendatang baru yang kekuatannya masih belum diketahui.

"Tuan Teguh ..."

Qania bertanya dengan sangat perhatian, "Kamu nggak apa-apa?"

Saat mengatakan itu.

Tangan putih mulusnya menyentuh pergelangan tangan Teguh, memeriksa denyut nadi untuk membuktikan dugaannya dan mencari tahu benarkah Teguh sang Master hebat itu.

Tak lama berselang, Qania mengernyitkan dahi.

Teguh mengalami luka dalam yang sangat parah. Bahkan, untuk mengerahkan energi saja kesusahan. Tak seperti Master hebat itu yang mampu melukai Raja Ular hanya dengan kekuatan jiwa.

"Maaf ..."

Qania hanya bisa menyerah dan meminta maaf. "Sebenarnya, aku ingin membuatmu merasa aman di karavan ini, tapi malah terjadi hal seperti ini."

Teguh tersenyum. "Nggak apa-apa," balasnya.

"Omong-omong, aku yang harusnya berterima kasih kepadamu."

"Kalau kamu nggak menerimaku bergabung ke dalam karavan, aku sendiri nggak akan berdaya saat bertemu seg
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status