"Perjalanannya kali ini juga untuk menghindari Tuan Beni.""Nggak disangka ...""Keluarga Halim perlu mengutus tiga Tetua dalam rangka mencegat Nona.""Benar-benar merepotkan."Saat mengatakan itu.Tiga Tetua sudah mendekat."Qania."Tiga Tetua mendekati kereta kuda Qania sembari tersenyum sinis. "Meski hari pernikahan sudah di depan mata, kamu sebagai mempelai wanita selalu menghilang ...""Tindakanmu itu bukan sesuatu yang baik, lho.""Mungkinkah ...""Kamu merasa keluarga Halim nggak pantas untuk menjadi besan dari keluarga Mazaya?"Ucapannya memang benar.Qania menunjukkan ekspresi sopan, tetapi berkata dengan acuh tak acuh, "Tiga Tetua cuma bercanda, ya.""Keluarga Halim adalah keluarga tersohor di Kota Yarukan, mana mungkin aku mengabaikannya?""Tapi ...""Pernikahan adalah sesuatu yang sakral.""Aku tahu, diriku bukan istri dan ibu yang baik. Jadi, butuh waktu untuk merenungkan itu supaya nggak bikin malu. Maaf, Tiga Tetua."Ucapan yang begitu manis, tetapi bukanlah sesuatu yang
Hanya berbekal pancaran kekuatan jiwa saja telah mampu memukul mundur mereka bertiga. Orang ini pasti Master Tangga Surga tingkat tinggi!Bukan hanya mereka bertiga yang terkejut.Lawliet, kusir, pengawal, dan Xalvador si pemimpin pengawal, bahkan Qania pun ikut tercengang.Ternyata!Sosok Master misterius yang ada di karavan sebelumnya adalah Teguh.Bagaimanapun juga, kekuatan jiwa yang dipancarkan untuk kedua kalinya ini sungguh tidak asing.Ditambah suara tadi yang terdengar sangat mirip dengan suara Teguh, tidak salah lagi."Tuan ... Tuan Teguh ..."Lawliet, yang sering berbincang dengan Teguh, bertanya dengan terbata-bata, "Apakah ... ini perbuatanmu?"Sadar bahwa identitasnya sudah terbongkar, Teguh segera keluar dengan berani.Teguh tidak menjawab.Hanya memberikan isyarat supaya tidak perlu risau dan langsung menuju Tiga Tetua."Karena Nona Qania nggak mau pergi ke kediaman keluarga Halim, kenapa kalian tetap memaksanya?"Teguh menatap ke arah Tiga Tetua itu sembari berkata, "P
Teguh menjawab dengan sopan, "Kepala Keluarga Mazaya, Anda terlalu mulia.""Aku nggak ingin apa pun, hanya berharap menemukan tempat yang tenang untuk istirahat dan pengobatan."Pengobatan!Mendengar dua kata ini, Cecilio langsung berkata, "Tuan Teguh, permintaan ini bukan masalah.""Qania""Segera siapkan obat terbaik, berikan pada Tuan Teguh dan atur Ruang Rahasia terbaik untuknya.""Oke.""Tuan Teguh, mohon tunggu sebentar."Qania menerima perintah itu dan bergegas melakukannya.Beberapa saat kemudian, semuanya beres.Kemudian.Teguh memulai pengobatan di keluarga Mazaya.Sementara itu, keluarga Halim.Berita tentang Tiga Tetua kembali menyebar dengan cepat."Bum!"Kepala Keluarga Halim, Cetta Halim, murka hingga memukul meja berharga. Kemudian, meja itu hancur berkeping-keping dan beterbangan."Kurang ajar!""Qania ini benar-benar nggak tahu malu.""Keduanya sudah lama bertunangan.""Tapi, sekarang ...""Biarkan Qania menikah dengan keluarga Halim. Dia selalu berbuat onar dan benar
Melihat Cecilio yang tidak tanggap, para Tetua langsung marah."Cecilio!"Sesepuh Agung pun murka, wajahnya menampakkan kemarahan seraya menegur, "Apa kamu serius bertekad untuk menempuh jalan ini?""Kalau gitu, jangan salahkan kami karena bersikap nggak sopan!"Dengan itu ...Cecilio melirik ke arah Tetua lainnya.Para Tetua langsung mengerti sembari melangkah maju, "Cecilio, egoismu keterlaluan, ya. Nggak berbakat dan nggak pantas jadi kepala keluarga kami, keluarga Mazaya.""Sekarang ...""Berdasarkan aturan keluarga kami, semua Tetua setuju untuk memberhentikanmu sebagai Kepala Keluarga!"Mendengar perkataan ini, Cecilio terkejut dan marah."Sesepuh Agung.""Kalian, kalian ..."Cecilio menunjuk ke arah Sesepuh Agung, jari-jarinya gemetar dan tidak bisa bicara karena marah."Gawat!""Ada masalah besar!"Tepat pada saat itu, seorang pelayan bergegas masuk dengan satu sepatunya yang terlepas dan berkata penuh ketakutan, "Para Tetua, keluarga Halim datang.""Kepala Keluarga Halim, Cett
Setelah itu, sekelompok orang bergegas menuju Ruang Rahasia.Meskipun Cecilio tidak mengatakan.Mereka semua juga tahu.Teguh pasti ada di Ruang Rahasia karena sedang pemulihan. Cari saja, pasti bisa menemukannya."Jangan!"Saat itu, Qania datang usai mendengar keributan, menghentikan Sesepuh Agung dan yang lainnya. "Tuan Teguh telah dua kali menyelamatkanku di perjalanan pulang, kalian nggak bisa menyerahkannya.""Mustahil!"Di saat yang sama, Cecilio keluar dan menghalangi mereka."Pembangkang!"Sesepuh Agung menatap tajam dan berkata dengan tegas, "Qania, sebagai anggota keluarga Mazaya, kamu harus pertimbangkan situasi keluarga secara keseluruhan.""Ini adalah takdirmu.""Hari ini ...""Kamu harus menikah dengan keluarga Halim dan nggak mungkin kamu melindungi anak itu."Setelah berbicara, Sesepuh Agung melempar Qania dengan satu pukulan hingga terjatuh di depan para anggota keluarga Mazaya."Tahan dia!"Anggota keluarga segera menjawab, "Baik!"Kemudian, mereka menyerbu dan menaha
"Hah ..."Sesepuh Agung memanfaatkan kesempatan itu dengan tiba-tiba bergabung dalam pertarungan dan menyerang dari belakang.Cecilio begitu terkejut dan tidak sempat bertahan."Buk!"Seluruh kekuatan Tangga Surga Keempat menghantam punggung Cecilio dengan keras.Cecilio muntah darah, lalu terjatuh."Bang! Bang! Bang!"Setelah itu, para Tetua yang tersisa juga menyerang Cecilio secara beruntun.Dalam waktu kurang dari lima detik.Cecilio sudah terluka parah dan tidak memiliki kekuatan untuk bertempur lagi."Cecilio!"Melihat Cecilio jatuh, Sesepuh Agung dengan sinis berkata, "Hari ini, aku mewakili semua anggota keluarga Mazaya dan demi kepentingan keluarga, aku akan melumpuhkanmu.""Kamu pantas mendapatkannya!"Setelah itu.Dia mengangkat tangan kanannya, mengeluarkan tenaga pukulan yang kuat dengan cepat, dan siap menghantam dada Cecilio.Jika pukulan ini mengenai Cecilio, itu akan melumpuhkannya."Wush!"Saat itu, terdengar suara tajam di udara.Sebelum ada orang menoleh untuk melih
"Tap, tap, tap!"Pada saat yang sama.Para Tetua dari keluarga Halim yang tersisa juga bertindak."Jangan sok hebat, deh."Teguh mengeluarkan empat kata dengan remeh, lalu menyerang dengan satu pukulan.Meremehkan.Tenang dan santai."Duar!"Cetta dan sekelompok lainnya merasakan adanya tekanan yang begitu ekstrem dan mengerikan, bagai langit runtuh dan bumi terbelah. Dalam sekejap, mereka muntah darah dan terjatuh, mereka semua mati.Satu pukulan!Membunuh Kepala Keluarga Halim, Cetta Halim, dan semua Tetua.Seluruh ruangan diwarnai sunyi seperti kematian.Saat ini, Teguh ibarat Dews turun ke bumi, tidak dapat dikalahkan dan dihentikan oleh siapa pun."Pergi!"Kemudian, Teguh berteriak angkuh kepada para anggota keluarga Halim.Anggota keluarga Halim pun murka. Banyak dari mereka yang seketika ketakutan, muntah darah, dan jatuh. Bahkan, yang langsung mati karena ketakutan pun ada.Hanya sedikit yang berhasil melarikan diri dalam ketakutan."Qania, Kepala Keluarga Mazaya, apa kalian ba
"Hei, bocah, kamu yang membunuh Cetta."Tedy melihat sekelilingnya dan langsung fokus pada Teguh.Teguh berkata acuh tak acuh, "Mungkin ...""Kalau kamu nggak melakukan apa yang kubilang tadi, aku nggak akan membunuh orang-orang barusan saja.""Termasuk ... kamu."Setelah itu.Niat membunuh tersebut sangat jelas!Angin yang sangat dingin pun mengelilingi Teguh dan menerjang ke segala arah."Hahaha ..."Mendengar ini, Tedy kaget sejenak, lalu tertawa terbahak-bahak.Tertawa dengan sombong.Tawanya tidak terkendali.Bahkan, terus-menerus terdengar tawa yang merendahkan."Hei, bocah ..."Sesaat kemudian, Tedy berhenti tertawa dan menatap sinis pada Teguh. "Sudah lama aku nggak dengar lelucon seperti itu.""Jadi, aku akan kasih kamu kebahagiaan, deh.""Kamu tahu, nggak ...""Aku ada di Tangga Surga tingkat keberapa saat ini?"Suara Tedy penuh kebanggaan dan penghinaan.Sangat merendahkan Teguh.Karena.Tedy sudah mencapai Tangga Surga Kedelapan.Seluruh Kota Rawikara, bahkan wilayah kekuas