Share

Bab 1822

Melihat Cecilio yang tidak tanggap, para Tetua langsung marah.

"Cecilio!"

Sesepuh Agung pun murka, wajahnya menampakkan kemarahan seraya menegur, "Apa kamu serius bertekad untuk menempuh jalan ini?"

"Kalau gitu, jangan salahkan kami karena bersikap nggak sopan!"

Dengan itu ...

Cecilio melirik ke arah Tetua lainnya.

Para Tetua langsung mengerti sembari melangkah maju, "Cecilio, egoismu keterlaluan, ya. Nggak berbakat dan nggak pantas jadi kepala keluarga kami, keluarga Mazaya."

"Sekarang ..."

"Berdasarkan aturan keluarga kami, semua Tetua setuju untuk memberhentikanmu sebagai Kepala Keluarga!"

Mendengar perkataan ini, Cecilio terkejut dan marah.

"Sesepuh Agung."

"Kalian, kalian ..."

Cecilio menunjuk ke arah Sesepuh Agung, jari-jarinya gemetar dan tidak bisa bicara karena marah.

"Gawat!"

"Ada masalah besar!"

Tepat pada saat itu, seorang pelayan bergegas masuk dengan satu sepatunya yang terlepas dan berkata penuh ketakutan, "Para Tetua, keluarga Halim datang."

"Kepala Keluarga Halim, Cett
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status