"Wush!""Wush!""Wush!"Namun, hal yang membuat semua orang terkejut adalah.Ular-ular ini tidak melancarkan serangan, tetapi hanya mendarat beberapa kaki dari mereka dan mengelilingi karavan.Meski tak melancarkan serangan.Pengepungan semacam ini bisa memberi tekanan yang lebih besar kepada orang-orang.Mereka saling melihat penuh kebingungan karena tidak tahu apa yang Monster Ular lakukan."Swush!"Pada momen ini, seekor ular raksasa yang tak jauh dari sana pun melompat.Hanya dengan melintasinya, bau busuk menyengat yang dikeluarkan bisa menyebabkan tumbuhan mati seketika.Meski masih berjarak puluhan kaki, tekanan yang dipancarkan begitu kuat sampai membuat semua orang merasa tertekan, seolah-olah ada sebuah batu besar yang menindih dada.Beberapa saat kemudian.Seekor ular raksasa hadir di hadapan mereka.Seketika, membuat harapan orang-orang berakhir sirna."Swush!"Sesaat kemudian, di hadapan semua orang yang terkejut.Ular raksasa mendarat tepat di hadapan karavan.Sebenarnya,
Raja Ular mendengus, bahkan karena terlalu meremehkan para pengawal, dia tidak berubah menjadi wujud aslinya dan langsung menyerang mereka dengan wujud manusia.Pukulan, tendangan, dan jurus yang dia lancarkan tampak sangat biasa.Namun, memiliki kekuatan yang dahsyat ...Tingkat kekuatannya jauh melampaui para pengawal di sana dan pertarungan menjadi berat sebelah.Raja Ular mampu menghempaskan sekelompok pengawal sampai tergeletak di tanah hanya dengan pukulan biasa tanpa bisa melancarkan perlawanan berarti.Kurang dari 30 detik.Separuh dari pengawal pun tumbang."Swush!"Saat Raja Ular bersiap membinasakan Xalvador dan yang lainnya, sosok yang anggun melesat mendekat sembari menodongkan Pedang Permata Air ke wajah Raja Ular."Akhirnya, kamu keluar juga, Nona ..."Bukannya terkejut, Raja Ular malah merasa senang dan langsung menghampirinya."Klang!"Raja Ular semudah itu mementalkan bilah pedang tersebut hanya menggunakan tangan kirinya.Tangan kanannya melesat dengan kekuatan luar
Bagaimanapun juga ...Qania tahu betul tentang kemampuan para anggota pengawal.Hanya Teguh si pendatang baru yang kekuatannya masih belum diketahui."Tuan Teguh ..."Qania bertanya dengan sangat perhatian, "Kamu nggak apa-apa?"Saat mengatakan itu.Tangan putih mulusnya menyentuh pergelangan tangan Teguh, memeriksa denyut nadi untuk membuktikan dugaannya dan mencari tahu benarkah Teguh sang Master hebat itu.Tak lama berselang, Qania mengernyitkan dahi.Teguh mengalami luka dalam yang sangat parah. Bahkan, untuk mengerahkan energi saja kesusahan. Tak seperti Master hebat itu yang mampu melukai Raja Ular hanya dengan kekuatan jiwa."Maaf ..."Qania hanya bisa menyerah dan meminta maaf. "Sebenarnya, aku ingin membuatmu merasa aman di karavan ini, tapi malah terjadi hal seperti ini."Teguh tersenyum. "Nggak apa-apa," balasnya."Omong-omong, aku yang harusnya berterima kasih kepadamu.""Kalau kamu nggak menerimaku bergabung ke dalam karavan, aku sendiri nggak akan berdaya saat bertemu seg
"Perjalanannya kali ini juga untuk menghindari Tuan Beni.""Nggak disangka ...""Keluarga Halim perlu mengutus tiga Tetua dalam rangka mencegat Nona.""Benar-benar merepotkan."Saat mengatakan itu.Tiga Tetua sudah mendekat."Qania."Tiga Tetua mendekati kereta kuda Qania sembari tersenyum sinis. "Meski hari pernikahan sudah di depan mata, kamu sebagai mempelai wanita selalu menghilang ...""Tindakanmu itu bukan sesuatu yang baik, lho.""Mungkinkah ...""Kamu merasa keluarga Halim nggak pantas untuk menjadi besan dari keluarga Mazaya?"Ucapannya memang benar.Qania menunjukkan ekspresi sopan, tetapi berkata dengan acuh tak acuh, "Tiga Tetua cuma bercanda, ya.""Keluarga Halim adalah keluarga tersohor di Kota Yarukan, mana mungkin aku mengabaikannya?""Tapi ...""Pernikahan adalah sesuatu yang sakral.""Aku tahu, diriku bukan istri dan ibu yang baik. Jadi, butuh waktu untuk merenungkan itu supaya nggak bikin malu. Maaf, Tiga Tetua."Ucapan yang begitu manis, tetapi bukanlah sesuatu yang
Hanya berbekal pancaran kekuatan jiwa saja telah mampu memukul mundur mereka bertiga. Orang ini pasti Master Tangga Surga tingkat tinggi!Bukan hanya mereka bertiga yang terkejut.Lawliet, kusir, pengawal, dan Xalvador si pemimpin pengawal, bahkan Qania pun ikut tercengang.Ternyata!Sosok Master misterius yang ada di karavan sebelumnya adalah Teguh.Bagaimanapun juga, kekuatan jiwa yang dipancarkan untuk kedua kalinya ini sungguh tidak asing.Ditambah suara tadi yang terdengar sangat mirip dengan suara Teguh, tidak salah lagi."Tuan ... Tuan Teguh ..."Lawliet, yang sering berbincang dengan Teguh, bertanya dengan terbata-bata, "Apakah ... ini perbuatanmu?"Sadar bahwa identitasnya sudah terbongkar, Teguh segera keluar dengan berani.Teguh tidak menjawab.Hanya memberikan isyarat supaya tidak perlu risau dan langsung menuju Tiga Tetua."Karena Nona Qania nggak mau pergi ke kediaman keluarga Halim, kenapa kalian tetap memaksanya?"Teguh menatap ke arah Tiga Tetua itu sembari berkata, "P
Teguh menjawab dengan sopan, "Kepala Keluarga Mazaya, Anda terlalu mulia.""Aku nggak ingin apa pun, hanya berharap menemukan tempat yang tenang untuk istirahat dan pengobatan."Pengobatan!Mendengar dua kata ini, Cecilio langsung berkata, "Tuan Teguh, permintaan ini bukan masalah.""Qania""Segera siapkan obat terbaik, berikan pada Tuan Teguh dan atur Ruang Rahasia terbaik untuknya.""Oke.""Tuan Teguh, mohon tunggu sebentar."Qania menerima perintah itu dan bergegas melakukannya.Beberapa saat kemudian, semuanya beres.Kemudian.Teguh memulai pengobatan di keluarga Mazaya.Sementara itu, keluarga Halim.Berita tentang Tiga Tetua kembali menyebar dengan cepat."Bum!"Kepala Keluarga Halim, Cetta Halim, murka hingga memukul meja berharga. Kemudian, meja itu hancur berkeping-keping dan beterbangan."Kurang ajar!""Qania ini benar-benar nggak tahu malu.""Keduanya sudah lama bertunangan.""Tapi, sekarang ...""Biarkan Qania menikah dengan keluarga Halim. Dia selalu berbuat onar dan benar
Melihat Cecilio yang tidak tanggap, para Tetua langsung marah."Cecilio!"Sesepuh Agung pun murka, wajahnya menampakkan kemarahan seraya menegur, "Apa kamu serius bertekad untuk menempuh jalan ini?""Kalau gitu, jangan salahkan kami karena bersikap nggak sopan!"Dengan itu ...Cecilio melirik ke arah Tetua lainnya.Para Tetua langsung mengerti sembari melangkah maju, "Cecilio, egoismu keterlaluan, ya. Nggak berbakat dan nggak pantas jadi kepala keluarga kami, keluarga Mazaya.""Sekarang ...""Berdasarkan aturan keluarga kami, semua Tetua setuju untuk memberhentikanmu sebagai Kepala Keluarga!"Mendengar perkataan ini, Cecilio terkejut dan marah."Sesepuh Agung.""Kalian, kalian ..."Cecilio menunjuk ke arah Sesepuh Agung, jari-jarinya gemetar dan tidak bisa bicara karena marah."Gawat!""Ada masalah besar!"Tepat pada saat itu, seorang pelayan bergegas masuk dengan satu sepatunya yang terlepas dan berkata penuh ketakutan, "Para Tetua, keluarga Halim datang.""Kepala Keluarga Halim, Cett
Setelah itu, sekelompok orang bergegas menuju Ruang Rahasia.Meskipun Cecilio tidak mengatakan.Mereka semua juga tahu.Teguh pasti ada di Ruang Rahasia karena sedang pemulihan. Cari saja, pasti bisa menemukannya."Jangan!"Saat itu, Qania datang usai mendengar keributan, menghentikan Sesepuh Agung dan yang lainnya. "Tuan Teguh telah dua kali menyelamatkanku di perjalanan pulang, kalian nggak bisa menyerahkannya.""Mustahil!"Di saat yang sama, Cecilio keluar dan menghalangi mereka."Pembangkang!"Sesepuh Agung menatap tajam dan berkata dengan tegas, "Qania, sebagai anggota keluarga Mazaya, kamu harus pertimbangkan situasi keluarga secara keseluruhan.""Ini adalah takdirmu.""Hari ini ...""Kamu harus menikah dengan keluarga Halim dan nggak mungkin kamu melindungi anak itu."Setelah berbicara, Sesepuh Agung melempar Qania dengan satu pukulan hingga terjatuh di depan para anggota keluarga Mazaya."Tahan dia!"Anggota keluarga segera menjawab, "Baik!"Kemudian, mereka menyerbu dan menaha