Share

JILID 420

Siauw Tong terkejut, tak pernah menyangka bahwa bor maut itu memiliki dua ujung. Pundaknya terluka parah, darah muncrat ketika Mayleen menarik pulang senjatanya. Dalam situasi terluka, Siauw Tong berlaku nekad, ia menerobos maju dan menyerang lima titik mati tubuh lawan. Mayleen sudah menghitung ia membiarkan lawan mendekat, saat bersamaan ia menghunus pedangnya dan menebas tangan lawan. Siauw Tong kaget, untuk menolong diri ia melepas senjata pit-nya. Mayleen menarik ujung bor lainnya berikut pit yang mengikatnya.

Kedua senjata Siauw Tong terampas, pundaknya luka parah. Ia sudah kalah, tetapi gengsinya besar sehingga ia nekad menyerbu dengan pukulan tenaga dalam Mayleen mengelak, sambil berseru, "Kamu sudah kalah, aku juga tak mau membunuhmu. Pergilah sebagai seorang jantan yang berani mengaku kalah."

Siauw Tong tertegun. Ia menoleh ke bawah panggung Ia melihat sinar mata Sio Lan yang khawatir, pandangan Ciu Tan yang memberi isyarat agar dia mundur. Siauw Tong melompa

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status