"Fei Hung, kalau sudah puas ngintip, tolong kamu ambilkan kain sarung milikmu itu," katanya dengan suara cekikikan.
Jiu Long ikut tertawa. "Meishin, kamu cantik dan tubuhmu indah."
Keduanya duduk di mulut goa sambil melahap ikan marong. Pagi itu matahari bersinar garang. Sinarnya memantul menembus tirai air terjun menerangi goa. Goa itu terasa hangat. Meishin menyukai goa tersembunyi ini. "Eh Fei Hung, kalau kita hendak keluar goa, bagaimana caranya supaya pakaian tidak basah?"
"Tidak ada jalan lain kecuali berenang. Kamu harus berenang dengan berpakaian, kemudian mengeringkan pakaianmu di panas matahari. Bisa juga kau berenang telanjang, membungkus pakaianmu supaya tidak basah."
Meishin termenung. Jiu Long memandang wajah cantik itu. Tiba-tiba terlintas dalam pikirannya, pertemuan Wuwei "Meishin, dalam percakapan kita yang lalu, tampaknya kau banyak mengetahui tentang pertemuan Wuwei. Aku tidak tahu maksud pertemuan itu, tetapi aku mendengar omongan oran
Melewati dua hari, Jiu Long berlatih silat di air terjun. Seperti biasa, ia tidak berlatih jurus Naga Emas, ia memperlancar jurus Big Bang dan Jejak Kilat. Ia menyembunyikan asal-usulnya. Sementara Meishin lebih sering menghabiskan waktu di dalam goa, berlatih tenaga dalam. Sesungguhnya tenaga dalamnya sudah pulih. Namun ia perlu waktu memikirkan hubungannya dengan lelaki bernama Fei Hung itu. "Ini hubungan yang aneh dan unik. Baru satu hari berkenalan dia sudah menyatakan mencintaiku, apakah bukannya nafsu birahi, mungkin juga dia mengatur siasat dan tipuan. Dia hanya mengincar tubuhku, setelah menikmati tubuhku, dia akan pergi meninggalkan aku. Ia akan menertawakan aku. Tetapi mungkinkah dia selicik itu?"Dua hari dilalui Jiu Long dan Meishin hanya dalam batas percakapan. Jiu Long sudah tergila-gila akan pesona wajah dan tubuh Meishin. Tiap saat memandang Meishin, nafsu birahinya bergejolak. Tetapi hasratnya tak pernah terpenuhi. Beberapa kali keduanya berciuman, berpelukan dan berg
Jiu Long mendekap tubuh molek itu, menciumi wajahnya. "Kamu mau menjadi isteriku? Apakah kamu juga mencintaiku?"Meishin mengangguk, membalas ciuman dengan bernafsu. Namun saat Jiu Long sudah tak mampu mengendalikan diri, seperti biasa Meishin menolak tubuhnya.Jiu Long bertanya, "Kenapa?"Meishin mencium dada lelaki itu, merasakan keringat dan bau khas lelaki bernama Fei Hung. "Aku pernah dikecewakan lelaki, mereka hanya menginginkan tubuhku, setelah puas mereka pergi dan tak pernah kembali. Fei Hung, kuharap kamu mengerti keadaanku, aku percaya kamu mencintaiku, aku pun mencintaimu, tetapi aku masih bingung apakah ini yang disebut cinta ataukah hanya nafsu birahi belaka."Jiu Long mengecup bibirnya. "Aku akan sabar menunggu sampai kau siap menerimaku. Aku sangat mencintaimu Meishin."Meishin memeluk lelaki itu "Aku juga mencintaimu Fei Hung, apakah sudah ada wanita lain dalam hidupmu ?"”Tidak ada yang istimewa, tidak ada yang membuat aku jatuh cinta dan kasmaran seperti kepadamu se
Dia mengenal beberapa lelaki tapi belum seorang pun membuatnya merasa enggan berpisah. Tetapi entah mengapa ia merasa enggan berpisah dengan Jiu Long. Bukan cuma enggan berpisah. Lebih dari itu Jiu Long telah mendatangkan perasaan yang membingungkan. Ia dibuatnya lupa alam sekeliling. "Tidak salah orang bilang cinta itu nikmat. Aku tak perlu menyesal mencintai Fei Hung. Aku tahu, ia tergila-gila dan sangat mencintaiku. Bisa kulihat dan kurasakan."Bagi Jiu Long, Meishin ibarat rembulan di tengah gelapnya malam. Selama ini ia tak pernah dicintai dan mencintai perempuan. Ia pernah meniduri beberapa perempuan tetapi hanya sebatas kebutuhan jasmani. Inilah pertama kali ia kasmaran pada perempuan.Cinta memang aneh. Cinta bisa datang dengan tiba-tiba. Pada saat lain, cinta bisa berubah menjadi kebencian, juga secara mendadak. Kalau cinta sudah datang, mekar dan tumbuh subur maka manusia sulit mengendalikannya dan sulit menghentikannya.Segala sesuatu tak pernah tidak mengikuti hukum alam,
Gangxi cukup ramai. Kebanyakan pendatang adalah para pedagang yang singgah bermalam sebelum melanjutkan perjalanan esok harinya. Siang hari itu di warung makan Lemu wee dipenuhi pengunjung. Semua bangku dan kursi sudah terisi. Bahkan sebagian orang rela berdiri menunggu giliran tempat kosong. Masakan Lemu wee memang terkenal enak dan murah.Jiu Long dan Meishin beruntung. Datang lebih pagi sehingga mendapat tempat di dekat jendela menghadap sungai. Warung itu tidak jauh dari sungai di mana banyak perahu ditambat. Sudah tiga hari mereka menyantap makanan seadanya, kini ada masakan lezat, tak heran mereka makan dengan lahap. Mendadak Jiu Long menunda makannya. Ia menatap lama ke sungai. Melihat lagak kekasihnya, Meishin ikut memandang ke arah sungai.Terlihat pemandangan ganjil. Seorang lelaki tinggi besar dengan tongkat panjang melompat-lompat dari satu perahu ke perahu lain. Ia memburu seorang gadis. Lucu. Setiap hampir kena hantaman tongkat, gadis itu melompat dengan pesat.Tongkat m
Tiba di hutan pinggir desa. Gadis kurus itu berhenti.Fang Chungui menyerbu langsung mengemplang dengan tongkat. Tidak mirip tongkat, karena ukurannya lebih besar dari tongkat biasa. Di ujungnya ada ukiran kepala ular, terbuat dari logam Gadis itu mengelak gesit sambil memaki, "Fang Chungui, hari ini ajalmu tiba, bersiaplah untuk mati""Kamu bangsat mulut lancang, siapa kamu sebenarnya? Apa urusanmu dengan aku? Katakan sebelum kuhancurkan kepalamu!""Kamu pendekar cabul. Sudah banyak anak gadis dan isteri orang yang kamu perkosa dan kamu hancurkan hidup mereka. Kamu juga ikut dalam rombongan yang menghancurkan Partai Naga Emas. Dosamu sudah bertumpuk, cuma bisa dicuci dalam neraka jahanam!""Ha... ha... ha... jadi kamu sisa-sisa orang Partai Naga Emas. Kebetulan aku memang sudah bersumpah membasmi semua orang Partai Naga Emas. Tetapi aku tak perlu cepat-cepat membunuhmu, aku memang lagi mencari gadis kurus untuk jadi selirku""Bangsat mulut busuk!" Keduanya langsung tarung.Fang Chung
Fang Chungui berseru, "Sebut namamu sebelum kepalamu pecah berantakan!" Tongkatnya mencakar dan mengemplang ke arah kepala dan pundak Jiu Long.Jiu Long tak menjawab. Ia memusatkan perhatian pada serangan lawan. Masuk ke dalam pertarungan tanpa persiapan, itu kesalahannya yang membuatnya terdesak hebat. Kini ia cuma bisa bertahan sambil menanti kesempatan memperbaiki posisi. Akhirnya kesempatan itu pun datang.Tongkat mengemplang dari atas ke bawah. Ia berlaku nekad. Ia menanti sampai tongkat hanya berjarak satu jengkal dari kepalanya. Meishin terkejut. Tanpa sadar ia menjerit. Tidak cuma menjerit, ia bergerak cepat menerobos pertarungan.Pada saat itu Jiu Long merasakan angin tongkat menerpa kepalanya mendatangkan rasa pedih. Tenaga dalam Fang Chungui ternyata kuat melebihi perkiraannya. Tindakan nekad itu dilakukan Jiu Long dengan perhitungan matang. Ia tahu melawan Fang Chungui yang ilmunya demikian tinggi, salah hitung sedikit saja, kepala bisa pecah. Jiu Lo
Serangan gabungan itu ternyata telah mengunci semua jalan keluar Fang Chungui. Tetapi Fang Chungui bukan pendekar sembarangan. Ia sudah malang melintang puluhan tahun di dunia kependekaran, sering menghadapi ancaman bahaya yang tak terbilang banyaknya. Ia mengemplang kepala Meishin, sambil memutar tubuh ia melayangkan sapuan tongkat ke gadis kurus dan tendangan berantai ke dada Jiu Long. Ia memusnahkan serangan dengan serangan.Dalam satu gebrakan ia sudah melayangkan serangan ketiga penjuru. Fang Chungui hebat. Tetapi Meishin tak kurang lihainya. Ia tak menarik serangan. Agaknya tongkat akan menghantam kepalanya, ternyata tidak. Meishin mengubah kedudukan jongkok menjadi merata tanah, ketika tongkat lewat di kepalanya. Ia melenting, memburu dan menghajar selangkangan lawan. Itu jurus Naga Terbang Menyusup.Fang Chungui terkesiap. "Celaka!" serunya. Memang ia celaka. Serangan Meishin membuatnya terkejut sehingga serangannya ke gadis kurus tertahan. Si gadis dengan juru
Meishin memotong penuturan Jiu Long. "Oh jadi kamu putranya kak Jiu Biao dan kak Zsu Tsu. Kamu yang ditolong kakakku Tian Shan dari istana duapuluh lima tahun lalu itu!""Tetapi kamu sendiri murid siapa, Meishin?"Meishin tertawa. Tak urung ia malu, wajahnya kemerahan. "Namaku bukan Meishin, namaku Jen Ting, adik perguruan ayahmu, jadi aku ini bibi gurumu." Tiba-tiba saja gadis itu terkejut. Ia mengucapkan kata "bibi" dengan nada biasa.Tetapi ketika mendengar ucapannya sendiri, ia terkejut. Ada sesuatu yang terbang dari sanubarinya. "Jika aku bibinya, berarti ia keponakan muridku, bagaimana mungkin bisa ada hubungan cinta di antara kita?"Berpikir demikian, tiba-tiba Jen Ting memutar tubuh dan berlari sambil mendekap wajahnya. Jiu Long terkejut. Karuan saja ia lantas mengejar. "Meishin, tunggu, tunggu dulu."Jen Ting berhenti. Ia menoleh dan memandang Jiu Long dengan wajah bersimbah air mata. "Jangan panggil aku Meishin, aku Jen Ting, aku bibimu,