Beranda / Pendekar / Legenda Raja Pendekar / JILID 39 | Si Cantik yang menggoda

Share

JILID 39 | Si Cantik yang menggoda

Penulis: KSATRIA PENGEMBARA
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Tak lama kemudian Jiu Long kembali ke dalam goa membawa enam ekor ikan yang besarnya setelapak tangan. "Kamu makan ikan ini, bagus untuk memulihkan tenagamu" Jiu Long memerhatikan. Meishin sudah ganti baju. Ia mengenakan baju milik Jiu Long. Tubuhnya lebih kecil, maka pakaian itu nampak besar dan kedodoran. Meishin tertawa melihat Jiu Long memerhatikan pakaiannya. "Pakaianmu besar, lihat, aku kelihatan kecil."

Meishin meraut sepotong ranting dengan pisau kecilnya. Jiu Long memerhatikan. "Mau kau panggang ikannya?" Meishin mengangguk.

"Jangan, Meishin. Maksudku tadi, kamu makan mentah-mentah saja, rasanya enak, manis dan segar."

Meishin memandang Jiu Long dengan perasaan geli. "Aku belum pernah makan ikan mentah, amis."

"Namanya, ikan marong. Khasiatnya merangsang tubuh memperbanyak darah. Kamu banyak kehilangan darah, itu sebab kamu lemas dan untuk memulihkan tenagamu biasanya perlu waktu cukup lama. Kalau ikan itu kau masak, khasiat ikan marong itu akan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Legenda Raja Pendekar   JILID 40 | Aku menyukaimu

    "Fei Hung, kalau sudah puas ngintip, tolong kamu ambilkan kain sarung milikmu itu," katanya dengan suara cekikikan.Jiu Long ikut tertawa. "Meishin, kamu cantik dan tubuhmu indah."Keduanya duduk di mulut goa sambil melahap ikan marong. Pagi itu matahari bersinar garang. Sinarnya memantul menembus tirai air terjun menerangi goa. Goa itu terasa hangat. Meishin menyukai goa tersembunyi ini. "Eh Fei Hung, kalau kita hendak keluar goa, bagaimana caranya supaya pakaian tidak basah?""Tidak ada jalan lain kecuali berenang. Kamu harus berenang dengan berpakaian, kemudian mengeringkan pakaianmu di panas matahari. Bisa juga kau berenang telanjang, membungkus pakaianmu supaya tidak basah."Meishin termenung. Jiu Long memandang wajah cantik itu. Tiba-tiba terlintas dalam pikirannya, pertemuan Wuwei "Meishin, dalam percakapan kita yang lalu, tampaknya kau banyak mengetahui tentang pertemuan Wuwei. Aku tidak tahu maksud pertemuan itu, tetapi aku mendengar omongan oran

  • Legenda Raja Pendekar   JILID 41 | Kasmaran

    Melewati dua hari, Jiu Long berlatih silat di air terjun. Seperti biasa, ia tidak berlatih jurus Naga Emas, ia memperlancar jurus Big Bang dan Jejak Kilat. Ia menyembunyikan asal-usulnya. Sementara Meishin lebih sering menghabiskan waktu di dalam goa, berlatih tenaga dalam. Sesungguhnya tenaga dalamnya sudah pulih. Namun ia perlu waktu memikirkan hubungannya dengan lelaki bernama Fei Hung itu. "Ini hubungan yang aneh dan unik. Baru satu hari berkenalan dia sudah menyatakan mencintaiku, apakah bukannya nafsu birahi, mungkin juga dia mengatur siasat dan tipuan. Dia hanya mengincar tubuhku, setelah menikmati tubuhku, dia akan pergi meninggalkan aku. Ia akan menertawakan aku. Tetapi mungkinkah dia selicik itu?"Dua hari dilalui Jiu Long dan Meishin hanya dalam batas percakapan. Jiu Long sudah tergila-gila akan pesona wajah dan tubuh Meishin. Tiap saat memandang Meishin, nafsu birahinya bergejolak. Tetapi hasratnya tak pernah terpenuhi. Beberapa kali keduanya berciuman, berpelukan dan berg

  • Legenda Raja Pendekar   JILID 42 | Aku Juga Mencintaimu

    Jiu Long mendekap tubuh molek itu, menciumi wajahnya. "Kamu mau menjadi isteriku? Apakah kamu juga mencintaiku?"Meishin mengangguk, membalas ciuman dengan bernafsu. Namun saat Jiu Long sudah tak mampu mengendalikan diri, seperti biasa Meishin menolak tubuhnya.Jiu Long bertanya, "Kenapa?"Meishin mencium dada lelaki itu, merasakan keringat dan bau khas lelaki bernama Fei Hung. "Aku pernah dikecewakan lelaki, mereka hanya menginginkan tubuhku, setelah puas mereka pergi dan tak pernah kembali. Fei Hung, kuharap kamu mengerti keadaanku, aku percaya kamu mencintaiku, aku pun mencintaimu, tetapi aku masih bingung apakah ini yang disebut cinta ataukah hanya nafsu birahi belaka."Jiu Long mengecup bibirnya. "Aku akan sabar menunggu sampai kau siap menerimaku. Aku sangat mencintaimu Meishin."Meishin memeluk lelaki itu "Aku juga mencintaimu Fei Hung, apakah sudah ada wanita lain dalam hidupmu ?"”Tidak ada yang istimewa, tidak ada yang membuat aku jatuh cinta dan kasmaran seperti kepadamu se

  • Legenda Raja Pendekar   JILID 43 | Cinta dan Nafsu

    Dia mengenal beberapa lelaki tapi belum seorang pun membuatnya merasa enggan berpisah. Tetapi entah mengapa ia merasa enggan berpisah dengan Jiu Long. Bukan cuma enggan berpisah. Lebih dari itu Jiu Long telah mendatangkan perasaan yang membingungkan. Ia dibuatnya lupa alam sekeliling. "Tidak salah orang bilang cinta itu nikmat. Aku tak perlu menyesal mencintai Fei Hung. Aku tahu, ia tergila-gila dan sangat mencintaiku. Bisa kulihat dan kurasakan."Bagi Jiu Long, Meishin ibarat rembulan di tengah gelapnya malam. Selama ini ia tak pernah dicintai dan mencintai perempuan. Ia pernah meniduri beberapa perempuan tetapi hanya sebatas kebutuhan jasmani. Inilah pertama kali ia kasmaran pada perempuan.Cinta memang aneh. Cinta bisa datang dengan tiba-tiba. Pada saat lain, cinta bisa berubah menjadi kebencian, juga secara mendadak. Kalau cinta sudah datang, mekar dan tumbuh subur maka manusia sulit mengendalikannya dan sulit menghentikannya.Segala sesuatu tak pernah tidak mengikuti hukum alam,

  • Legenda Raja Pendekar   JILID 44 | Kejar-kejaran

    Gangxi cukup ramai. Kebanyakan pendatang adalah para pedagang yang singgah bermalam sebelum melanjutkan perjalanan esok harinya. Siang hari itu di warung makan Lemu wee dipenuhi pengunjung. Semua bangku dan kursi sudah terisi. Bahkan sebagian orang rela berdiri menunggu giliran tempat kosong. Masakan Lemu wee memang terkenal enak dan murah.Jiu Long dan Meishin beruntung. Datang lebih pagi sehingga mendapat tempat di dekat jendela menghadap sungai. Warung itu tidak jauh dari sungai di mana banyak perahu ditambat. Sudah tiga hari mereka menyantap makanan seadanya, kini ada masakan lezat, tak heran mereka makan dengan lahap. Mendadak Jiu Long menunda makannya. Ia menatap lama ke sungai. Melihat lagak kekasihnya, Meishin ikut memandang ke arah sungai.Terlihat pemandangan ganjil. Seorang lelaki tinggi besar dengan tongkat panjang melompat-lompat dari satu perahu ke perahu lain. Ia memburu seorang gadis. Lucu. Setiap hampir kena hantaman tongkat, gadis itu melompat dengan pesat.Tongkat m

  • Legenda Raja Pendekar   JILID 45 | Hutang Darah

    Tiba di hutan pinggir desa. Gadis kurus itu berhenti.Fang Chungui menyerbu langsung mengemplang dengan tongkat. Tidak mirip tongkat, karena ukurannya lebih besar dari tongkat biasa. Di ujungnya ada ukiran kepala ular, terbuat dari logam Gadis itu mengelak gesit sambil memaki, "Fang Chungui, hari ini ajalmu tiba, bersiaplah untuk mati""Kamu bangsat mulut lancang, siapa kamu sebenarnya? Apa urusanmu dengan aku? Katakan sebelum kuhancurkan kepalamu!""Kamu pendekar cabul. Sudah banyak anak gadis dan isteri orang yang kamu perkosa dan kamu hancurkan hidup mereka. Kamu juga ikut dalam rombongan yang menghancurkan Partai Naga Emas. Dosamu sudah bertumpuk, cuma bisa dicuci dalam neraka jahanam!""Ha... ha... ha... jadi kamu sisa-sisa orang Partai Naga Emas. Kebetulan aku memang sudah bersumpah membasmi semua orang Partai Naga Emas. Tetapi aku tak perlu cepat-cepat membunuhmu, aku memang lagi mencari gadis kurus untuk jadi selirku""Bangsat mulut busuk!" Keduanya langsung tarung.Fang Chung

  • Legenda Raja Pendekar   JILID 46 | Tiga Naga Bersatu

    Fang Chungui berseru, "Sebut namamu sebelum kepalamu pecah berantakan!" Tongkatnya mencakar dan mengemplang ke arah kepala dan pundak Jiu Long.Jiu Long tak menjawab. Ia memusatkan perhatian pada serangan lawan. Masuk ke dalam pertarungan tanpa persiapan, itu kesalahannya yang membuatnya terdesak hebat. Kini ia cuma bisa bertahan sambil menanti kesempatan memperbaiki posisi. Akhirnya kesempatan itu pun datang.Tongkat mengemplang dari atas ke bawah. Ia berlaku nekad. Ia menanti sampai tongkat hanya berjarak satu jengkal dari kepalanya. Meishin terkejut. Tanpa sadar ia menjerit. Tidak cuma menjerit, ia bergerak cepat menerobos pertarungan.Pada saat itu Jiu Long merasakan angin tongkat menerpa kepalanya mendatangkan rasa pedih. Tenaga dalam Fang Chungui ternyata kuat melebihi perkiraannya. Tindakan nekad itu dilakukan Jiu Long dengan perhitungan matang. Ia tahu melawan Fang Chungui yang ilmunya demikian tinggi, salah hitung sedikit saja, kepala bisa pecah. Jiu Lo

  • Legenda Raja Pendekar   JILID 47 | Satu Perguruan

    Serangan gabungan itu ternyata telah mengunci semua jalan keluar Fang Chungui. Tetapi Fang Chungui bukan pendekar sembarangan. Ia sudah malang melintang puluhan tahun di dunia kependekaran, sering menghadapi ancaman bahaya yang tak terbilang banyaknya. Ia mengemplang kepala Meishin, sambil memutar tubuh ia melayangkan sapuan tongkat ke gadis kurus dan tendangan berantai ke dada Jiu Long. Ia memusnahkan serangan dengan serangan.Dalam satu gebrakan ia sudah melayangkan serangan ketiga penjuru. Fang Chungui hebat. Tetapi Meishin tak kurang lihainya. Ia tak menarik serangan. Agaknya tongkat akan menghantam kepalanya, ternyata tidak. Meishin mengubah kedudukan jongkok menjadi merata tanah, ketika tongkat lewat di kepalanya. Ia melenting, memburu dan menghajar selangkangan lawan. Itu jurus Naga Terbang Menyusup.Fang Chungui terkesiap. "Celaka!" serunya. Memang ia celaka. Serangan Meishin membuatnya terkejut sehingga serangannya ke gadis kurus tertahan. Si gadis dengan juru

Bab terbaru

  • Legenda Raja Pendekar   JILID 466

    Perempuan itu tampak cantik luar biasa, mataya berbinar- binar dan mulutnya merah merekah. Jiu Long tiba-tiba saja bergairah, ia memberi isyarat pada isterinya. Mayleen menggeleng. "Tak lama lagi kamu sudah harus bertarung, mana sempat lagi. Jiu Long kamu harus bertarung sungguh-sungguh supaya ibu bisa menetap bersama kita, kamu harus menang.""Kamu membela siapa, ayahmu atau suamimu?""Aku membela kamu suamiku, sebab jika kamu menang, aku tidak perlu pulang ke Himalaya selama-lamanya dan ibu bisa menemani kita sampai aku dan Gwangsin melahirkan. Kamu tahu Jiu Long, terkadang aku takut memikirkan saat melahirkan nanti, pasti sakit. Aku akan bahagia jika ibu ada di sampingku. Makanya kamu harus menang."Tidak lama berselang senja pun tiba. Seluruh anggota keluarga hadir, nonton di tepian danau. Tak seorang pun ketinggalan, termasuk Gan Nung, Gan Ning dan keluarga serta murid Partai Naga Emas.Yudistira melangkah santai di atas permukaan danau. Kakinya mela

  • Legenda Raja Pendekar   JILID 465

    "Boleh saja. Tetapi ada syaratnya. Kamu harus bisa mengalahkan aku dalam pertarungan seru, bagaimana bagus kan syaratnya?"Jiu Long terkejut, apalagi Mayleen. Keduanya berdiri dan memandang dua orangtua itu. "Ayah, apakah aku tidak salah dengar?"Yudistira menjelaskan pertarungan tersebut merupakan bagian dari janjinya pada ayahnya, pendekar Himalaya, Takadagawe. Bagaimanapun juga janji itu harus disempurnakan."Kamu mewakili kakek gurumu, Sun Jian dan aku mewakili ayahku, Takadagawe. Kita tarung, jika kamu menang maka aku akan menetap di sini bersama istriku sampai Mayleen dan Gwangsin melahirkan. Jika aku menang, aku akan tentukan apa yang kumau dan kamu sekeluarga tak boleh ingkar. Aku pikir ini cukup adil.""Tidak bisa begitu, bagaimana mungkin aku harus tarung melawan ayah mertua sendiri, tidak mungkin.""Kamu tidak bisa menghindar, Jiu Long. Ini bagian dari hidup yang sudah kamu jalani, dan bagian dari hidupku juga. Kita bertarung hanya sebat

  • Legenda Raja Pendekar   JILID 464

    Mendadak saja muncul Yudistira dan Satyawati "Ada kejadian apa? Siapa dua gadis cantik ini?" tanya Satyawati sambil mengamati Hwang Mi Hee dan Jia Li. "Oh kalau kamu, aku pernah melihatmu di Putuo," sambil ia menunjuk Hwang Mi Hee.Jiu Long diam serba salah. Jia Li yang lugu dan berani, menjawab meski sedikit malu-malu, "Kami adalah selir kak Jiu Long."Satyawati terkejut, menutup mulutnya dengan tangan. Tetapi sebelum ibu dan ayahnya mengucap sepatah kata, Mayleen berkata dalam bahasa Himalaya. "Ayah, ibu, aku setuju suamiku mengambil selir. Aku dan Gwangsin berdua tidak mampu melayaninya. Ayah tahu hampir setiap malam bahkan siang juga, suamiku maunya bercinta. Lagipula Jiu Long, Gwangsin dan aku sudah memberitahu mereka, kami berdua adalah isteri sedang mereka berdua hanya selir atau pembantu. Apalagi sekarang aku dan Gwangsin sedang hamil, sudah tentu kami bagaikan permaisuri yang harus dilayani. Sekarang ibu dan ayah mengerti?"Satyawati mengiyakan. "Kamu c

  • Legenda Raja Pendekar   JILID 463

    Jiu Long berdiri dan menghampiri. Ia memberi hormat dengan menyentuh ujung kaki ayah mertuanya. Yudistira tertawa. Satyawati berdiri di sampingnya ikut tertawa. "Entah sudah berapa kali ia tertawa hari ini, perubahan yang luar biasa," gumam isterinya dalam hati.Sebelah tangan Yudistira memeluk Mayleen, tangan lainnya merangkul Jiu Long. Suara Mayleen terdengar riang, "Ayah, apakah suamiku sudah boleh Memanggil ayah mertua kepadamu?"Yudistira tertawa. "Jiu Long, pergilah memberi hormat pada ibu mertua dan kakak-kakak iparmu"Setelah memberi hormat dan menyalami keluarga isterinya, Jiu Long menghampiri isterinya. Mayleen melompat dan merangkul suaminya. "Aku bahagia sekarang, semua beres. Tak ada lagi ganjalan dalam hatiku, tak ada gundah, tak ada ketakutan, semua sudah selesai dan sesuai keinginanku." Suara Mayleen mesra. Kemudian dia lari menghambur memeluk Gwangsin. "Terimakasih kakak, kamu sudah banyak membantu aku."Keluarga besar itu berangkat kemba

  • Legenda Raja Pendekar   JILID 462

    Yudistira berkata dingin, "Kamu pintar bicara, apakah kamu sungguh-sungguh mau berkorban jiwa untuk isterimu?""Aku bersungguh-sungguh, aku tak akan melawan, seharusnya aku bunuh diri tetapi aku enggan melakukan perbuatan kaum pengecut. Aku bukan pengecut, aku laki-laki sejati. Inilah jalan yang kupilih, sebagai tanda cintaku kepada putrimu. Tetapi sebagai permohonan terakhir aku minta isteriku dibebaskan dari hukuman, sayangilah dia, cintailah dia." Jiu Long tersenyum pahit.Satyawati dan seluruh keluarga diam terpaku. Keringat dingin. Yudistira menoleh pada putrinya."Kamu mau bicara, bicaralah."Perempuan itu duduk bersanding suaminya, dia merangkul erat lengan suaminya. "Ayah, ibu dan kakak juga kakak ipar, aku ibarat Xionglue yang mencintai suaminya tanpa pamrih. Dalam hidup ini hanya satu kali aku dipilih dan memilih. Aku sudah tentukan pilihanku, dan aku tidak akan bergeser dari pilihanku. Jadi jika ayah membunuh suamiku, maka harus membunuh aku ju

  • Legenda Raja Pendekar   JILID 461

    Yudistira mendengar semua perkataan Jiu Long, ia tak begitu heran. Sesungguhnya dia tak pernah mengira Jiu Long bisa mengalahkan Wasudeva. Bukankah tadi, beberapa pukulan Wasudeva telak menerpa tubuhnya. Dia masih terpukau dengan jurus yang dimainkan Jiu Long, jurus yang mampu menciptakan pusaran angin topan dingin dan yang terasa sampai radius beberapa tongkat.Ayah Mayleen ini merasa kagum "Ilmu anak muda ini biasa saja, tetapi tenaga dalamnya sudah mencapai tingkat kelas utama. Bagaimana mungkin seorang yang masih muda bisa memiliki tenaga dalam setinggi itu. Waktu aku seusia dia, tenaga dalamku tak sehebat dia," katanya dalam hati.Pada waktu itu, sang nakhoda perahu menghampiri Mayleen yang masih duduk di sisi suaminya. Ia membungkuk memberi hormat."Nona yang mulia, kami sudah terdesak waktu, harus berangkai secepatnya demi menghindari angin topan di laut dekat Malaka. Jika tidak berangkat hari ini, kami harus menunda tujuh hari dan semua pedagang ini akan

  • Legenda Raja Pendekar   JILID 460

    Memang benar adanya, pikiran Jiu Long terganggu. Beberapa jurus berikutnya, dua pukulan menerpa dada dan pundaknya. Wasudeva berteriak, "Mampus kamu" Wasudeva menambah bobot serangan sambil berkata tajam, "Mayleen akan kupaksa melahirkan anak-anakku, ia kuperkosa dengan kasar setiap hari, tak pernah berhenti dan kamu akan menyaksikan itu dari dalam kuburanmu" Teringat akan sifat angin yang bisa melenyapkan suara apa saja, Jiu Long sadar bahwa dia tidak boleh membiarkan tenaga suara lawan mengganggunya. Dia kemudian meredam suara keras di telinganya dengan mendengarkan desir angin sepoi, "dengarlah suara angin, suara keindahan alam, suara dari alam kemerdekaan."Dia berhasil menetralisir tekanan dan magis sihir suara lawannya. Meskipun demikian dia tetap menangkap kata-kata tajam Wasudeva yang menghina isterinya. Ungkapan jorok dan kasar lawannya itu telah mendorong amarahnya melewati puncak kesabaran.Dalam marahnya secara spontan Jiu Long memutar tubuh bagai gasing, g

  • Legenda Raja Pendekar   JILID 459

    "Terimakasih atas kemurahan hati paduka tuan, hamba yang rendah hanya butuh sedikit waktu untuk menghilangkan capek." Dia kemudian memainkan empat posisi semadi Angin Es dan Api. Dalam sekejap, uap tipis melayang di atas kepalanya. Hanya dalam waktu yang sangat singkat Jiu Long sudah siap. "Pendekar Wasudeva yang terhormat, silahkan tuan memilih tempat pertarungan."Tenaga dalam Jiu Long sudah pulih seperti sediakala. Ia tidak terluka parah. Hanya kena guncangan yang tidak terlalu berbahaya. Ketika pukulan menerpa pundaknya, saat itu juga tenaga Angin Es dan Api yang melapisi tubuh Jiu Long telah memunahkan sebagian besar pukulan lawan. Itu sebab dia hanya butuh sedikit waktu untuk memulihkan diri.Tadi ketika darah menetes dari ujung mulut Jiu Long, tangan Mayleen dingin, basah dan berkeringat. Sekarang wanita cantik itu tampak tenang, dia percaya kekasihnya akan menyelesaikan kemelut persoalan keluarganya.Yudistira merasa heran bercampur kag

  • Legenda Raja Pendekar   JILID 458

    Jiu Long terkesiap. Jurus lawan itu aneh, pukulan yang mengarah ke kiri mendadak bisa berubah ke kanan, atas menjadi bawah dan sebaliknya. Saat itu Jiu Long masih dalam pemulihan tenaga. Ia bergerak pesat, mengelak jika tahu diri terancam, merunduk dan melompat untuk menghindar, geraknya tidak leluasa karena tenaganya belum pulih. Tendangan Wasudeva menerpa pahanya dan jiwanya kini terancam jurus lawan yang mengarah titik kematian. Dia teringat pesan Sepuh, "jika terdesak, tangkis dan balas menyerang. Jangan bertahan, karena menyerang adalah lebih menguntungkan."Dan Jiu Long tak lagi mengelak, ia balas menyerang. Serangan lawan dibalas serangan. Jiu Long bergerak bagai pusaran, tangan membuat lingkaran, tubuhnya ikut berputar seperti gaya menari.Tujuh kali terdengar bentrokan tangan. Wasudeva merasa pukulannya membentur tembok yang bersifat membal. Dia heran bagaimana mungkin seorang yang sudah terluka tenaga dalamnya masih punya tenaga sehebat itu. Hal ini membuat d

DMCA.com Protection Status