Wuuuaaaa ... wuuuaaa ...
Terdengar suara tangis bayi di dalam sebuah rumah yang lebih mirip gubuk,, yang berada di tengah-tengah pematang sawah yang indah dengan hijaunya tanaman padi.Tampak di dalam gubuk ini beberapa orang sedang sibuk dan berbahagia dengan kelahiran bayi ini."Selamat Pak ... bayinya laki-laki!" seru bidan yang membantu persalinan sebuah keluarga petani di dusun terpencil ini.Beruntung bagi petani yang sangat miskin ini, bidan dari kota kebetulan sedang berkeliling ke dusun terpencil saat istrinya sedang melahirkan sehingga bisa membantu persalinan istrinya tanpa bayaran apapun."Terima kasih banyak!" kata petani ini sambil mengendong anak pertamanya ini."Aku permisi dahulu ya, Pak! Semoga saja anak Bapak akan menjadi pria yang hebat!" ujar bidan ini sambil berlalu."Suamiku! Bagaimana anak kita?" tanya istri petani yang kondisinya masih lemah akibat kehilangan darah yang cukup banyak saat melahirkan. Wajah pucatnya tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya memberikan anak laki-laki kepada suaminya di usianya yang sudah tidak muda lagi."Tampan seperti bapaknya!' jawab si petani dengan wajah bahagia.Keluarga petani ini baru dikaruniai anak setelah menikah belasan tahun lamanya. Tiap hari memohon kepada Sang pencipta, akhirnya terkabulkan dengan lahirnya bayi laki-laki yang lucu dan mengemaskan.Tentu saja kelahiran anak laki-lakinya disambut dengan suka cita oleh Bapak Petani ini."Kita beri nama apa, Suamiku?" tanya istri petani."Wu Long! Aku ingin dia sehebat Naga dan sekuat pendekar" seru petani ini dengan wajah riangnya."Aku suka nama itu, suamiku! Semoga saja Wu Long menjadi sosok pria yang gagah berani ya!" kata istri petani sambil tersenyum."Semoga saja, istriku!" harap si petani.Pasangan suami istri yang bahagia walaupun hidup dalam kemiskinan ini tidak akan menyangka kalau anak mereka satu-satunya ini akan membawa perubahan besar dalam hidup mereka kelak.*****Nasib sial menimpa Wu Long setelah dia melompat masuk ke dalam Sumur Kehidupan. Saat dia melompat ini, terjadi distorsi waktu yang mengakibatkan proses perpindahan menjadi kacau balau.
Tubuh Wu Long yang seharusnya melayang di Alam Hampa untuk memilih tubuh yang bisa dimasuki olehnya untuk inkarnasi ini malahan terseret ke dalam gelombang warna warni yang membuatnya pusing dan tidak sadarkan diri.Wu Long yang seharusnya tetap berada di Dunia Atas dengan inkarnasi ke tubuh pemuda lain karena dia memilih jalan kematiannya sendiri, malahan terdampar di Dunia Bawah dan mengalami reinkarnasi alias terlahir kembali dengan menjadi bayi.
Kejadian yang sangat tidak diharapkan oleh Immortal ini, karena dia berharap akan inkarnasi di tubuh pemuda lain atau terlahir kembali di Dunia Atas yang memudahkannya untuk berkultivasi kembali dengan sempurna menuju Immortal dan Dewa.Bahkan ingatan yang seharusnya tetap melekat pada dirinya juga ikut hilang seiring gangguan waktu yang terjadi saat dia memasuki alam kematian. Jadi, Wu Long yang terlahir kembali menjadi bayi laki-laki di dalam gubuk petani miskin ini juga tidak ingat siapa dirinya lagi. Wu Long benar-benar menjadi manusia baru yang terkunci jalur kultivasinya. Bahkan untuk melatih tenaga dalam saja, tubuh barunya tidak mampu melakukannya.Tubuh bayinya hanyalah tubuh manusia biasa saja. Bahkan tidak ada tulang pendekar yang bisa membuat Wu Long menjadi pendekar hebat di Dunia Bawah ini. Wu long benar-benar mengalami kejadian tragis yang tidak diinginkan oleh para Immortal yang mengalami inkarnasi ataupun reinkarnasi.Wu Long benar-benar hanya menjadi sampah kultivasi dan sampah persilatan, karena keduanya tidak mampu dia pelajari dengan kondisi tubuhnya yang lemah. Apalagi sejak kecil, dia sering sakit-sakitan yang menyebabkan orangtuanya sering mengeluarkan biaya lebih untuk pengobatannya.Wu Long terlahir di Desa Rembulan, sebuah desa yang agak terpencil di Propinsi Xiang Jin, Kekaisaran Song.Kehidupan suami-istri petani ini kian membaik setelah kelahiran Wu Long seakan anak laki-laki mereka ini membawa keeberuntungan bagi mereka.Ayahnya selalu ingin Wu Long menjadi pendekar terkenal agar bisa membela kebenaran dan melindungi kaum miskin seperti mereka. Untuk itulah orangtua Wu Long selalu menyisihkan sedikit penghasilan mereka untuk biaya masuk perguruan bela diri yang terdapat di Desa Rembulan saat Wu Long nanti berusia 10 tahun yang merupakan syarat usia minimum masuk ke dalam Perguruan Matahari dan Rembulan.Tubuh Wu Long di usianya yang menginjak 10 tahun ini sangat kurus sehingga ayahnya mulai pesimis kalau anak laki-lakinya ini bisa menjadi pendekar terkenal.Perguruan Matahari dan Rembulan menjamin kesejahteraan murid-muridnya selepas dari perguruan bela diri tersebut sehingga banyak warga kurang mampu memaksakan diri makan seadanya dan menabung agar anaknya bisa masuk ke dalam perguruan bela diri tersebut. Sama halnya dengan yang dilakukan orangtua Wu Long."Wu Long! Apa kamu yakin bisa bertahan di Perguruan Matahari dan Rembulan?" tanya ayahnya."Aku akan berusaha bertahan, ayah! Apapun yang terjadi, aku tidak akan keluar dari perguruan!" janji Wu Long."Apa kamu bantu ayah saja di sawah? Kehidupan di sana sangat keras dan kamu sering sakit-sakitan! Tubuh kamu saja kurus sekali!" ujar ayahnya.Ayah Wu Long yang semula begitu yakin kalau putranya bisa menjadi pendekar terkenal, mulai pesimis melihat kondisi Wu Long yang memprihatinkan. Jangankan menjadi pendekar, untuk sekedar mengangkat beban yang berat saja sudah kehabisan nafas."Benar-benar anak yang tidak berguna!" batin ayahnya.Bagaimana nasib Wu Long yang seperti menerima hukum karma terlahir dengan cacat kultivasi dan pendekar, yang membuatnya hanya bisa menggunakan tenaga luar saja?Wu Long sepertinya tidak akan mampu mewujudkan ambisinya untuk kembali Ke Nirvana Surgawi untuk memperbaiki namanya. Ayahnya melarang dirinya untuk mendaftar masuk ke Perguruan Matahari dan Rembulan karena dirinya tidak akan mampu menjadi pendekar. Bahkan Wu Long tidak ingat sama sekali masa kehidupannya di Nirvana surgawi. Beruntung bagi Wu Long, ibunya yang masih mendukungnya membuat ayahnya tidak bisa melarangnya untuk mendaftar masuk ke Perguruan Matahari dan Rembulan."Apa kamu ingin anak kita mati di Perguruan Matahari dan Rembulan? Tubuhnya tidak mampu untuk menerima tenaga dalam, bahkan untuk tenaga luar saja dia tidak mampu! Apa yang kamu harapkan darinya?" gerutu ayah Wu Long terhadap istrinya yang tetap bersikeras menggunakan hasil tabungan mereka untuk membiayai Wu Long masuk ke dalam Perguruan Matahari dan Rembulan."Aku tetap yakin kalau Wu Long tidak akan mengecewakan kita! Percayalah padaku, suamiku!" ujar ibunya Wu Long berusaha meyakinkan ayahnya. ***** Perguruan
"Dia tidak bersalah, Lie Wei! Aku adukan sama ayah kalau kamu terus memukuli anak ini!" ancam Shun Ming. Lie Wei langsung menghentikan pemukulannya begitu mendengar ancaman Shun Ming. Namun, hatinya tetap tidak puas."Dasar bocah miskin! Beruntung kamu diampuni sama Tuan Putri! Kalau tidak, kubuat kau tidak bisa berjalan, beraninya gembel sepertimu menyentuh Tuan Putri!" ancam Lie Wei. "Maafkan aku, Tuan Putri!" kata Wu Long menyesali perbuatan tidak sengajanya. "Siapa namamu?" tanya anak perempuan ini. 'Aku, Shun Ming!" "Wu Long! Aku bukan gembel seperti yang dikatakan anak bangsawan ini!" ujar Wu Long. "Namanya Lie Wei! Dia hanya iri terhadapmu!" jawab Shun Ming."Tidak perlu pedulikan mereka ... apa kamu ingin menjadi pendekar hebat dengan masuk Perguruan Matahari dan Rembulan ini?" "Tentu saja!' kata Wu Long dengan penuh percaya diri. "Oh ya, kenapa kamu dipanggil Tuan Putri? Apa kamu ini putri Raja?" Hihihi .... Shun Ming tertawa kecil, yang menambah manis wajahnya. "Aku h
Hari yang ditunggu-tunggu oleh Lie Wei akhirnya tiba juga. Setelah dua tahun lamanya berlatih di dalam perguruan, seluruh murid Perguruan Matahari dan Rembulan dibebaskan dari latihan untuk seharian penuh menjelajahi keindahan pegunungan di sekitar perguruan. Wu Long yang tidak memiliki teman di perguruan ini selain Shun Ming memutuskan untuk berdiam di dalam perguruan saja. Shun Ming sedang ikut ayahnya ke Kota Mentari yang berada tidak jauh dari Desa Rembulan sehingga untuk pertama kalinya sejak berada di Perguruan Matahari dan Rembulan, Wu Long merasa kesepian. Biasanya Shun Ming selalu mengunjunginya untuk memberinya semangat. Lie Wei dan komplotannya mulai menjalankan aksinya dengan mengunjungi Wu Long, tapi mereka tidak bisa melakukan apapun selama Wu Long berada di dalam perguruan, karena peraturan Perguruan Matahari dan Rembulan sangat ketat. Siapapun yang melakukan kekerasan, intimidasi, dan penyiksaan terhadap murid lainnya di dalam perguruan maka hukumannya akan langsung
Tubuh Wu Long terbalut oleh semacam kain putih yang terbuat dari benang putih ulat sutra. Luka-luka di tubuhnya akibat tergores dan terhempas oleh batuan tebing jurang seakan hilang begitu saja."Siapa yang menolongku? Tidak mungkin aku bisa terbaring dengan tubuh dibalut kain putih kalau tidak ada yang menolongku. Tapi, siapa yang tinggal di dalam goa yang berada di dalam lereng tebing jurang?" pikir Wu Long. Belum hilang rasa herannya, tiba-tiba angin bertiup kencang disertai munculnya sosok makhluk yang sangat mengerikan baginya "Na-Naga ...!" teriaknya saat melihat wujud naga putih raksasa berdiri tepat di hadapannya. Wu Long hanya pasrah dengan nasibnya sekarang. "Lepas dari Lie Wei malahan ketemu naga ganas! Sial benar nasibku!" batinnya sambil tetap menutup matanya menunggu nasib. Tapi, tidak ada yang terjadi seperti dugaannya, baik naga putih ini menyemburkan api maupun menelannya hidup-hidup seperti yang pernah didengarnya tentang keganasan naga. "Kamu beruntung, Master
Tanpa disadari olehnya, Wu Long mulai meniup Seruling Bambu Putih ini. Alunan nada yang menyakitkan terdengar mengalun dari seruling ini. Bahkan Roh Naga Putih terhisap ke dalam Seruling Bambu Putih. Saat Wu Long meniup Seruling Bambu Putih ini lagi sosok Naga Putih yang sempurna muncul di hadapannya. 'Wah! Master mengubahku jadi nyata!" seru Naga Putih dengan perasaan gembira. "Benar-benar pusaka keramat yang akan menggetarkan dunia persilatan!" ucap Wu Long sambil meniup seruling bambu putih ini lagi. Wu Long merasakan adanya energi yang hangat yang terus mengisi tubuhnya, serta tubuhnya terasa ringan sekali sekan semua yang mengikat tubuhnya terlepas oleh kekuatan pusaka keramat ini. "Apa yang telah terjadi? Kenapa tubuhku terasa ringan tapi bertenaga? Apa aku memiliki energi tenaga dalam yang tidak pernah bisa aku miliki?" batin Wu Long dengan rasa heran tapi senang. "Master ... tubuhmu bercahaya!' teriak Naga Putih. "Benar! Tubuhku bercahaya!" sahut Wu Long dengan tidak kal
Wu Long masih terpaku melihat betapa eksotik dan gagahnya makhluk penjaga Pusaka Keramat yang sedang menghadangnya untuk masuk ke dalam goa besar di belakang air terjun."Ini Singa Emas Surgawi yang mampu melakukan teknik bela diri selain kemampuan alaminya menerkam lawan dengan cepat!" ujar Naga Putih. "Jangan sampai bersentuhan dengan singa emas ini kalau tidak ingin tubuhmu menjadi batu berwarna emas!""Kenapa makhluk ini mau menyerangku tapi tidak menyerangmu sama sekali?" tanya Wu Long yang penasaran dengan situasi yang dihadapinya. "Aku tidak tahu, Master ... Hanya saja kami sesama makhluk mitos eksotik tidak dianjurkan untuk menyerang satu sama lainnya kecuali terpaksa."Wu Long yang belum pernah bertarung sama sekali agak ragu untuk melawan Singa Emas Surgawi yang besarnya hampir sama dengan besar Naga Putih."Aku tidak bisa membantumu, Master! Ada kode etik makhluk mitos untuk tidak saling menyerang! kalau Master masih menginginkan Pedang Ganda, harus bisa mengalahkan Singa
Naga Putih yang khawatir dengan keselamatan Wu Long langsung bergerak cepat ke arah Singa Emas Surgawi untuk melindunginya. Namun, Naga Putih dikejutkan oleh ledakan cahaya putih dari dalam diri Wu Long yang menghancurkan serangan api emas dari Singa Emas Surgawi.Tubuh Naga Putih terpental mundur saat dirinya tiba di tempat kejadian, sementara Singa Emas Surgawi juga mengalami kejadian yang sama, terpental masuk kembali ke dalam goa besar.Wu Long juga terkejut dengan kemampuannya mengeluarkan cahaya putih yang kuat,yang menghancurkan serangan Singa Emas surgawi dengan mudahnya."Apa yang barusan sedang terjadi? Kenapa aku bisa mengeluarkan serangan sehebat ini?" ujar Wu Long."Apa ingatan Master sudah kembali? Sudah lama Master tidak mengeluarkan jurus Gelombang Cahaya Pedang yang sanggup menghancurkan serangan apa saja!" sahut Naga Putih."Apa serangan tadi adalah serangan martial arts dari Teknik Kultivasi? Mungkinkah itu terjadi sementara tempat ini sangat minim energi Qi?" tany
Naga Putih dan Singa Emas Surgawi mengikuti Wu Long masuk ke dalam goa besar ini."Sejak kapan kamu menjaga Pusaka Keramat di tempat yang tersembunyi ini, Kim Shai?" tanya Wu Long yang begitu mengagumi tekstur goa yang indah."Aku sudah tidak ingat lagi, Master! Sudah lama sekali aku menjaga Pusaka Keramat yang disembunyikan di dalam goa besar ini.""Apa kamu tahu siapa pemilik semua Pusaka Keramat ini?" tanya Wu Long lagi, yang terus penasaran dengan keberadaan pusaka keramat ini."Aku tidak tahu, Master! Sepertinya pemilik pusaka keramat ini bukan hanya satu pendekar saja, tapi beberapa pendekar yang menyembunyikannya di sini. Aku tidak tahu alasannya tapi tempat ini membuat pusaka yang disimpan awet untuk selama-lamanya! beberapa pusaka keramat telah hilang dari goa ini saat aku lengah menjaganya. Terakhir Naga Putih mengambil Seruling Bambu Putih yang diberikannya padamu. Sekarang aku hanya menjaga sepasang pedang yang disebut Pedang Mentari dan Pedang Rembulan beserta Kitab Jurus