Home / Fantasi / Legenda Pendekar Naga Putih / 10. Kehebatan Seruling Bambu Putih

Share

10. Kehebatan Seruling Bambu Putih

Author: Bebby
last update Last Updated: 2024-03-20 01:48:48

Tanpa disadari olehnya, Wu Long mulai meniup Seruling Bambu Putih ini. Alunan nada yang menyakitkan terdengar mengalun dari seruling ini. Bahkan Roh Naga Putih terhisap ke dalam Seruling Bambu Putih. Saat Wu Long meniup Seruling Bambu Putih ini lagi sosok Naga Putih yang sempurna muncul di hadapannya.

'Wah! Master mengubahku jadi nyata!" seru Naga Putih dengan perasaan gembira.

"Benar-benar pusaka keramat yang akan menggetarkan dunia persilatan!" ucap Wu Long sambil meniup seruling bambu putih ini lagi.

Wu Long merasakan adanya energi yang hangat yang terus mengisi tubuhnya, serta tubuhnya terasa ringan sekali sekan semua yang mengikat tubuhnya terlepas oleh kekuatan pusaka keramat ini.

"Apa yang telah terjadi? Kenapa tubuhku terasa ringan tapi bertenaga? Apa aku memiliki energi tenaga dalam yang tidak pernah bisa aku miliki?" batin Wu Long dengan rasa heran tapi senang.

"Master ... tubuhmu bercahaya!' teriak Naga Putih.

"Benar! Tubuhku bercahaya!" sahut Wu Long dengan tidak kalah kerasnya. Mata Wu Long terlihat takjub dan wajahnya berseri-seri. "Kok bisa ya?" serunya.

"Master telah memiliki tenaga dalam yang diperlukan untuk menjadi seorang pendekar! Ternyata Seruling Bambu Putih ini benar-benar sakti! Seluruh titik tenaga dalam yang terkunci berhasil terbuka oleh kekuatan alunan nada seruling Bambu putih! Apa Master telah ingat kehidupan Master sebelumnya?" tanya Naga Putih.

"Aku masih belum ingat, Naga Putih! Tapi, aku bisa mengingat semua Jurus Tapak Matahari dan Rembulan yang bisa aku terapkan dengan tenaga dalam baru ini!"

"Bagus sekali, Master! Sekarang kita terpisah karena di Dunia Bawah sangat minim Qi yang bisa menyatukan kehebatan kita! Tidak masalah ... Master bisa memanggilku keluar dengan alunan nada Seruling Bambu Putih ini!" 

"Aku akan memperdalam tenaga dalam hebat ini terlebih dahulu! Aku rasa tempat ini akan menjadi tempat latihanku agar kemampuanku meningkat pesat! Tubuhku harus mampu menembus Dunia Atas Nirvana Surgawi! Semoga saja ingatanku cepat pulih, Naga Putih!" Wu Long kembali bersemangat setelah sebelumnya hampir merasakan kematian.

"Ada satu hal lagi yang ingin aku beritahukan kepada Master!" ucap Naga Putih dengan hati-hati.

Wu Long semakin penasaran dengan ucapan Naga Putih yang sangat misterius. "Ada apa, Naga Putih?" tanyanya.

"Aku juga menemukan pusaka keramat lainnya yang tersimpan di dasar jurang ini bersama Seruling Bambu Putih. Ada pedang kembar, yang satu bersinar terang putih berkilau bagaikan mentari sedangkan yang satunya bersinar redup kuning bagaikan rembulan! Apa pedang ini adalah Pedang Mentari dan Rembulan yang pernah menghebohkan Nirvana Surgawi? Kenapa pedang ganda ini ada di sini? Siapa pemilik Pedang Ganda, Seruling Bambu Putih, dan Kitab Pedang Mentari dan Rembulan! Apa jurus pedang ini sama dengan Jurus Matahari dan Rembulan yang Master pelajari?" tanya Naga Putih.

"Aku tidak tahu, Naga Putih! Seingatku Perguruan Matahari dan Rembulan hanya mengajarkan teknik bela diri tangan kosong saja seperti yang aku ingat. Jurus Tapak Matahari dan Tapak Rembulan yang paling dasyat daya hancurnya! Sampai saat ini Perguruan Matahari dan Rembulan belum mengajarkan ilmu pedang termasuk ilmu Pedang Ganda Mentari dan Rembulan! Bukan suatu kebetulan kalau pedang dan kitab jurus pedang ini tersimpan di dasar jurang dekat Perguruan Matahari dan Rembulan."

"Apa Master ingin memiliki pedang ganda ini?" tanya Naga Putih.

"Apa kamu bisa mengantarkanku ke sana? Aku ingin melihatnya sendiri! Kalau tempatnya indah, mungkin aku akan menetap di dasar jurang saja! Kan ada kamu yang bisa mengantarkanku kembali ke atas?"

"Apa Master tidak ingin membalas dendam terlebih dahulu atas perlakuan murid Perguruan Matahari dan Rembulan yang hampir saja membunuh Master?" saran Naga Putih.

Wu Long menggelengkan kepalanya. "Belum saatnya aku muncul ke permukaan kalau belum berhasil mempelajari Ilmu Seruling Bambu Putih serta Ilmu Pedang Ganda Mentari dan Rembulan! Banyak pihak yang akan mengincar Seruling Bambu Putih ini.

"Kalau begitu, kita pergi dahulu ke Lembah Mentari untuk melihat pedang ganda serta kitab jurus pedangnya ini ... bagaimana menurutmu?" tanya Naga Putih.

"Memang namanya Lembah Mentari atau kamu yang menamakannya demikian?" balas Wu Long.

"Hahaha ... aku yang memberi nama lembah yang indah ini! Master pasti suka tinggal di sana!" jawab Naga Putih sambil terbang dengan kencang menuju ke dasar lembah.

*****

Lembah Mentari memang sangat indah karena sudah lama tidak terjamah tangan manusia. Naga Putih yang harus menerobos semacam kabut putih tebal yang beraliran listrik untuk sampai ke lembah ini. Disebut Lembah Mentari karena di lembah ini selalu terang. Tidak ada malam yang gelap di Lembah Mentari.

Naga Putih terbang di atas hamparan pepohonan hijau yang indah menuju ke arah air terjun tujuh warna yang indah. 

Naga ini mendarat dengan hati-hati tepat di belakang air terjun yang deras dan lantai batu yang licin.

"Ada goa besar di belakang air terjun tujuh warna ini, Master! Aku menemukan Seruling Bambu Putih di sana. Hanya saja aku tidak mengambil Pedang Matahari dan Pedang Rembulan karena kurasa tidak berguna bagiku saat itu."

"Kenapa kamu mengambil Seruling Putih Bambu, apa hanya karena aku pernah ingin mencari pusaka keramat ini?" tanya Wu Long.

"Bukan itu saja sebabnya! Aku merasakan adanya hawa kekuatan yang kuat dari Seruling Bambu Putih ini, apalagi seruling ini mampu meningkatkan energi Qi yang ada di dalam tubuh kita walaupun di daerah minim Qi seperti di Dunia Fana ini!"

"Apa ada penjaga Pedang Ganda ini di dalam goa air terjun?" tanya Wu Long berhati-hati.

Belum sempat Wu Long menyelesaikan bicaranya, terdengan raungan yang kencang dari dalam goa besar ini.

"Kenapa ada yang menjaga pusaka keramat ini? Sebelumnya tidak ada yang menjaganya sehingga aku bebas mengambilnya," ujar Naga Putih.

"Tidak ada yang jaga atau penjaga pusaka keramat ini takut terhadapmu?" tanya Wu Long.

"Aku tidak tahu! Aku tidak melihat siapapun yang menjaga pusaka keramat ini. Kalau sekaranga da penjaganya, Master harus bisa menghadapinya!" kata Naga Putih sambil tetap waspada.

Beberapa saat kemudian muncul singa yang tubuhnya berkilau emas disertai dua tanduk emasnya yang tajam, matanya yang merah membara bagaikan api, serta ekornya yang setajam pedang. Selain itu singa Emas Surgawi memiliki tiga mata yang mempertajam penglihatannya. Selain itu, singa Emas surgawi memiliki dua sayap emas yang kokoh yang membuatnya bisa terbang ke angkasa.

"Wah! Gawat ... Kenapa harus ada makhluk ganas seperti ini di sini?" 

Makhluk apakah yang ditemui oleh Wu Long dan Naga Putih? Kenapa makhluk ini tidak menyerang Naga Putih saat mengambil Seruling Bambu putih, tapi menghadang Wu Long yang hendak memiliki Pedang Mentari dan Pedang Rembulan?

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
mantap bah
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Legenda Pendekar Naga Putih   11. Singa Emas Surgawi

    Wu Long masih terpaku melihat betapa eksotik dan gagahnya makhluk penjaga Pusaka Keramat yang sedang menghadangnya untuk masuk ke dalam goa besar di belakang air terjun."Ini Singa Emas Surgawi yang mampu melakukan teknik bela diri selain kemampuan alaminya menerkam lawan dengan cepat!" ujar Naga Putih. "Jangan sampai bersentuhan dengan singa emas ini kalau tidak ingin tubuhmu menjadi batu berwarna emas!""Kenapa makhluk ini mau menyerangku tapi tidak menyerangmu sama sekali?" tanya Wu Long yang penasaran dengan situasi yang dihadapinya. "Aku tidak tahu, Master ... Hanya saja kami sesama makhluk mitos eksotik tidak dianjurkan untuk menyerang satu sama lainnya kecuali terpaksa."Wu Long yang belum pernah bertarung sama sekali agak ragu untuk melawan Singa Emas Surgawi yang besarnya hampir sama dengan besar Naga Putih."Aku tidak bisa membantumu, Master! Ada kode etik makhluk mitos untuk tidak saling menyerang! kalau Master masih menginginkan Pedang Ganda, harus bisa mengalahkan Singa

    Last Updated : 2024-03-20
  • Legenda Pendekar Naga Putih   12. Tapak Matahari dan Rembulan

    Naga Putih yang khawatir dengan keselamatan Wu Long langsung bergerak cepat ke arah Singa Emas Surgawi untuk melindunginya. Namun, Naga Putih dikejutkan oleh ledakan cahaya putih dari dalam diri Wu Long yang menghancurkan serangan api emas dari Singa Emas Surgawi.Tubuh Naga Putih terpental mundur saat dirinya tiba di tempat kejadian, sementara Singa Emas Surgawi juga mengalami kejadian yang sama, terpental masuk kembali ke dalam goa besar.Wu Long juga terkejut dengan kemampuannya mengeluarkan cahaya putih yang kuat,yang menghancurkan serangan Singa Emas surgawi dengan mudahnya."Apa yang barusan sedang terjadi? Kenapa aku bisa mengeluarkan serangan sehebat ini?" ujar Wu Long."Apa ingatan Master sudah kembali? Sudah lama Master tidak mengeluarkan jurus Gelombang Cahaya Pedang yang sanggup menghancurkan serangan apa saja!" sahut Naga Putih."Apa serangan tadi adalah serangan martial arts dari Teknik Kultivasi? Mungkinkah itu terjadi sementara tempat ini sangat minim energi Qi?" tany

    Last Updated : 2024-03-20
  • Legenda Pendekar Naga Putih   13. Pedang Mentari dan Pedang Rembulan

    Naga Putih dan Singa Emas Surgawi mengikuti Wu Long masuk ke dalam goa besar ini."Sejak kapan kamu menjaga Pusaka Keramat di tempat yang tersembunyi ini, Kim Shai?" tanya Wu Long yang begitu mengagumi tekstur goa yang indah."Aku sudah tidak ingat lagi, Master! Sudah lama sekali aku menjaga Pusaka Keramat yang disembunyikan di dalam goa besar ini.""Apa kamu tahu siapa pemilik semua Pusaka Keramat ini?" tanya Wu Long lagi, yang terus penasaran dengan keberadaan pusaka keramat ini."Aku tidak tahu, Master! Sepertinya pemilik pusaka keramat ini bukan hanya satu pendekar saja, tapi beberapa pendekar yang menyembunyikannya di sini. Aku tidak tahu alasannya tapi tempat ini membuat pusaka yang disimpan awet untuk selama-lamanya! beberapa pusaka keramat telah hilang dari goa ini saat aku lengah menjaganya. Terakhir Naga Putih mengambil Seruling Bambu Putih yang diberikannya padamu. Sekarang aku hanya menjaga sepasang pedang yang disebut Pedang Mentari dan Pedang Rembulan beserta Kitab Jurus

    Last Updated : 2024-03-21
  • Legenda Pendekar Naga Putih   14. Pemburu Pusaka Keramat

    "Hati-hati, Master ... Pemburu Pusaka Keramat terkenal sangat kejam! Aku tahu ada empat pemburu pusaka keramat yang sangat terkenal yang masing-masing memiliki elemen tertentu, tapi mereka jauh berada di Benua Empat Elemen. Seharusnya bukan mereka yang sedang mendatangi kita," ujar Naga Putih."Bersembunyilah kalian! Aku tidak ingin mereka melihat kalian yang bisa dianggap makhluk keramat bagi mereka!" ucap Wu Long yang menggerakkan Seruling Bambu Putih agar Naga Putih dan Singa Emas Surgawi bisa masuk ke dalamnya.Wu Long tepat waktu menghilangkan kedua makhluk mitos ini karena beberapa saat kemudian muncul tiga pria bertopeng kayu dan berpakaian serba hitam."Kita kecolongan, kakak tertua! Pusaka Keramat di dalam goa ini sudah tidak ada!' ujar pria bertopeng yang agak kurus dan tinggi."Tidak mungkin, adik kedua... belum pernah ada manusia yang sanggup tiba di lembah ini selain kita bertiga!" ujar pria bertopeng yang bertubuh agak besar yang dipanggil kakak tertua ini."Aku rasa pem

    Last Updated : 2024-03-23
  • Legenda Pendekar Naga Putih   15. Pendekar Seruling Bambu

    Naga Putih selalu setia menemani Wu Long yang terus berlatih di goa besar yang terdapat di lereng jurang. Tidak ada gangguan yang berarti selama Wu Long tinggal di sana. Sesekali Wu Long turun ke dasar lembah menuju Lembah Mentari tapi dia tidak pernah memasuki Lembah Rembulan sesuai anjuran Naga Putih.Tidak ada lagi Pemburu Pusaka Keramat selain Trio Bandit Bertopeng yang pernah dia temui lima tahun yang lalu. Singa Emas Surgawi juga memastikan kalau tidak ada lagi pusaka keramat di Lembah Mentari. "Ada apa ya sebenarnya di Lembah Rembulan, Pek Long?" tanya Wu Long yang lama kelamaan mengikuti Singa Emas Surgawi memanggil Pek Long terhadap naga Putih."Aku tidak tahu, Master! Firasatku yang jelek mengenai Lembah Rembulan yang penuh hawa kegelapan. Pusaka keramat di Lembah Rembulan juga merupakan pusaka keramat yang sangat berbahaya dan memiliki aura kegelapan."Menurutmu, ketiga bandit bertopeng kayu itu berhasil mendapatkan pusaka keramat di Lembah Rembulan?" tanya Wu Long."Sudah

    Last Updated : 2024-03-25
  • Legenda Pendekar Naga Putih   16. Shin Kang

    Dunia Persilatan mulai dihebohkan dengan munculnya pendekar tampan yang selalu menyenandungkan lagu sendu dengan seruling bambunya. Pendekar ini dikenal dengan Pendekar Seruling Bambu.Wu Long juga heran dengan tenarnya dirinya padahal saat ini dia masih berada di dalam Perguruan Mentari dan Rembulan. Kebiasaannya melantunkan nada sedih membuat beberapa murid senior perguruan menyebarkan namanya saat mereka mengunjungi Kota Bintang ataupun Desa Hu Nan yang berada tidak jauh dari Pegunungan Rembulan.Ada alasannya kenapa Wu Long belum ingin pulang ke kampung halamannya, karena dia masih merasa belum memiliki kemampuan yang cukup hebat di mata ayahnya. Dia memutuskan berada di dalam Perguruan Mentari dan Rembulan selama sebulan penuh untuk memantapkan ilmu Tapak Mentari dan Rembulan, serta meningkatkan kehebatan ilmu pedang ganda Mentari dan Rembulan yang didapatkannya di dasar Lembah Mentari.Shun Ming alias Pendekar Matahari memimpin Perguruan Mentari dan Rembulan setelah ayahnya pe

    Last Updated : 2024-03-26
  • Legenda Pendekar Naga Putih   17. Pengendali Api

    "Siapa yang berani mengacau di perguruan sebesar Perguruan Matahari dan Rembulan?" ucap Shun Ming dengan wajah penuh kekesalan."Pengendali Api dari Dragon Fire Country, Nona!" jawab murid senior yang melapor.Wajah Shun Ming sontak menjadi sedikit pucat mendengar munculnya pengendali api ini."Ada urusan apa sampai Pengendali Api mencarimu, Wu Long?" tanya Shun Ming. "Apa ada hubungannya dengan hilangnya dirimu selama lima tahun terakhir ini?""Aku tidak tahu, Shun Ming! Apa Dragon Fire Country ini jauh dari Desa Rembulan?" tanya Wu Long lagi.Shun Ming baru menyadari kalau Wu Long tidak tahu menahu mengenai pengendali api dari Dragon Fire Country ini. "Dragon Fire Country terletak di Benua Empat Elemen, Wu Long! Aku baru sadar kalau kamu belum pernah ke sana!"Wu Long lebih terkejut lagi saat tahu yang mencarinya adalah pendekar yang berasal dari Benua Empat Elemen. "Apa dia gurunya Lie Wei yang hendak balas dendam ya?" pikir Wu Long.Wu Long terus berpikir keras tapi tetap tidak me

    Last Updated : 2024-03-27
  • Legenda Pendekar Naga Putih   18. Wu Long vs Shin Kang

    Wu Long tampak tenang saja saat Shin Kang mengeluarkan serangan api yang berwujud naga raksasa . Ilmu dari Pengendali Api yang sudah mencapai tingkat tinggi."Pedang Rembulan Senja!"Wu Long sudah mempelajari keseluruhan Kitab Pedang Mentari dan Rembulan sehingga tidak sulit baginya untuk menggunakan satu pedang saja dari jurus aslinya yang menggunakan dua pedang.Pedang Rembulan langsung bergetar hebat mengeluarkan cahaya berwarna jingga seperti senja di langit. Kekuatan cahaya ini sanggup menghancurkan elemental apapun termasuk api. jadi, saat naga api dari Shin Kang bergerak cepat menuju Wu Long, kekuatan cahaya dari Pedang Rembulan menyerap naga api ini sampai habis ke dalam pedang."Ilmu setan!" teriak Shin Kang."Ilmu setan ini yang akan mengalahkanmu!" sahut Wu Long sambil mengejek."Kurang ajar! Akan kubunuh Kau!" kata Shin kang dengan wajah memerah menahan amarah karena merasa terhina dengan ejekan Wu Long.Pengendali Api ini kembali memenuhi telapak tangannya dengan api. Kal

    Last Updated : 2024-03-29

Latest chapter

  • Legenda Pendekar Naga Putih   Bab 9. Akhir Bahagia

    Desa Rembulan, yang dulunya muram akibat kehancuran oleh Phoenix Iblis, kini bersinar kembali berkat bantuan dari Perguruan Matahari dan Rembulan. Hari ini, desa yang biasanya sepi itu dipenuhi keceriaan dan tawa penduduknya.Di sudut-sudut desa, aroma masakan menggoda tercium dari dapur-dapur rumah. Para ibu sibuk menyiapkan berbagai hidangan lezat, wajah mereka berseri-seri saat mencicipi masakan. Anak-anak berlarian riang, tertawa lepas, sementara para pria menghias jalanan dengan lentera warna-warni, menciptakan suasana meriah yang belum pernah dirasakan sebelumnya.Keramaian ini bukan tanpa alasan. Para pendekar dari Benua Andalas dan Benua Empat Elemen berdatangan, memenuhi desa untuk menghadiri pernikahan Pendekar Naga Putih, yang juga dikenal sebagai Pendekar Seruling Bambu Putih, serta Pendekar Pedang Matahari dan Rembulan. Wu Long, yang kini menjadi sosok ternama di Benua Andalas, menarik perhatian banyak praktisi bela diri yang ingin menyaksikan hari bahagianya.Di tengah ke

  • Legenda Pendekar Naga Putih   Bab 8. Naga Putih vs Phoenix Iblis

    Dalam sekejap, transformasi Wu Long pun terjadi. Tubuhnya bergetar hebat, seolah tersambar energi purba yang mengalir deras dalam nadinya. Kulitnya mulai berubah, berkilauan putih keperakan yang memantulkan cahaya bulan, dan sisik-sisik halus muncul di lengannya. Dengan raungan yang menggelegar, Wu Long berubah menjadi Naga Putih, makhluk legendaris yang pernah hanya ada dalam dongeng. Di udara, bayang-bayang tubuh raksasa itu menyapu langit, menantang nasib dengan aura keagungan yang mempesona.Tak jauh dari sana, Phoenix Iblis—makhluk dengan tubuh berselimut api hitam dan mata menyala merah—menyaksikan perubahan itu dengan tatapan penuh amarah. Suara sayapnya mengibas keras, mengirimkan gelombang panas yang menyambar, seolah menolak kehadiran Naga Putih yang kini menaklukkan kegelapan malam. Tanpa ragu, kedua kekuatan kuno itu pun bertabrakan di angkasa.Pertempuran di antara awan mulai bergemuruh. Naga Putih menghembuskan semburan embun beku yang membeku segala yang disentuhnya, me

  • Legenda Pendekar Naga Putih   Bab 7. Menyerang Desa Phoenix Merah

    Malam itu, langit di atas Desa Phoenix Merah tampak pekat, seolah ditelan kegelapan. Angin menderu di antara pepohonan, menerbangkan debu dan dedaunan kering, membawa serta firasat buruk yang menggantung di udara. Para penjaga di menara dan gerbang utama menggenggam erat senjata mereka, merasakan sesuatu yang tak biasa. Namun, mereka tidak mengetahui bahwa di balik bayangan pepohonan yang menjulang, puluhan sosok bergerak dalam keheningan, mata mereka penuh tekad dan tangan menggenggam senjata tajam. Pasukan Aliansi Pendekar Putih telah bersiap.Wu Long mengangkat tangannya perlahan, memberi isyarat. Bayangan-bayangan di sekitarnya segera berpencar. Tim pertama, yang dipimpin oleh lima pendekar terbaik dari Perguruan Pedang Patah, bergerak seperti bayangan malam. Nafas mereka nyaris tak terdengar, langkah kaki mereka menyatu dengan kegelapan. Dalam sekejap, seorang penjaga di menara sinyal api tersentak, matanya membelalak sebelum pedang melintasi tenggorokannya. Darah hangat mengalir

  • Legenda Pendekar Naga Putih   Bab 6. Mengatur Strategi

    Malam itu, di Desa Rembulan, pusat pergerakan Aliansi Pendekar Putih, udara dipenuhi ketegangan yang membara. Angin malam berembus membawa aroma tanah basah dan asap dari obor-obor yang menyala di sepanjang jalan utama desa. Aula besar yang terbuat dari kayu jati tua bergetar oleh langkah-langkah tegas para pendekar dari keempat perguruan yang telah bersatu. Mereka duduk mengelilingi meja panjang yang penuh dengan peta, sketsa formasi, serta gulungan laporan dari mata-mata yang telah menyusup ke Desa Phoenix Merah. Wu Long berdiri tegap di tengah ruangan, sorot matanya tajam menelusuri wajah-wajah penuh tekad di sekelilingnya. Suaranya dalam dan tegas ketika ia berbicara, "Kita telah mengumpulkan kekuatan dari Perguruan Pedang Patah, Tapak Sakti, Cakar Tengkorak, dan Jari Sakti. Namun, menghadapi Phoenix Iblis Lie Wei bukanlah tugas mudah. Kita harus memiliki strategi yang matang." Shun Ming, seorang ahli taktik dari Perguruan Matahari dan Rembulan, menatap peta yang tergelar di meja

  • Legenda Pendekar Naga Putih   Bab 5. Merekrut Empat Perguruan Besar

    Wu Long, Shun Ming, dan Diao Chan duduk mengelilingi meja kayu di dalam pondok sederhana. Peta besar terbentang di atas meja, menampilkan lokasi perguruan-perguruan yang mereka rencanakan untuk direkrut dalam perlawanan melawan Phoenix Iblis Lie Wei.Langkah Pertama : Perguruan Pedang Patah di Kota Bintang"Perguruan Pedang Patah dikenal dengan teknik pedang mereka yang tak tertandingi," kata Shun Ming sambil menunjuk lokasi Kota Bintang di peta. "Namun, mereka terkenal menjaga netralitas dan jarang terlibat dalam konflik antar perguruan."Wu Long mengangguk. "Kita harus meyakinkan mereka bahwa ancaman Lie Wei tidak hanya terhadap beberapa perguruan, tetapi terhadap seluruh dunia persilatan."Diao Chan menambahkan, "Mungkin kita bisa menunjukkan bukti kekejaman Lie Wei di Desa Rembulan untuk menggugah hati mereka."Dengan rencana tersebut, ketiganya berangkat menuju Kota Bintang. Setibanya di sana, mereka disambut oleh suasana kota yang ramai, dengan para pedagang dan pendekar berlalu

  • Legenda Pendekar Naga Putih   Bab 4. Minta Bantuan

    Shun Ming menatap Wu Long dengan tatapan tajam, alisnya sedikit berkerut, seolah mencoba menebak siapa gadis cantik yang berdiri di samping kekasihnya. Udara di antara mereka terasa tegang, seakan waktu berhenti sejenak.Wu Long menarik napas dalam-dalam, lalu berkata dengan suara pelan namun tegas, "Shun Ming, aku baru saja dari Desa Rembulan sebelum datang ke sini untuk menemuimu."Sebelum Shun Ming sempat merespons, gadis di samping Wu Long melangkah maju. Dengan senyum lembut namun mata yang penuh keyakinan, dia berkata, "Kak Shun Ming, aku sudah mengetahui hubungan kalian sebagai kekasih. Perkenalkan, aku adalah Diao Chan, kekasih Wu Long dari kehidupan sebelumnya di Dunia Atas Nirvana Surgawi, sebelum ia terlahir kembali ke dunia fana ini."Glek!Wu Long menelan ludah, jantungnya berdegup kencang. Kejujuran Diao Chan yang tiba-tiba membuatnya cemas, terutama karena mereka sangat membutuhkan bantuan Shun Ming. Dia melirik ke arah Shun Ming, mencoba membaca ekspresi di wajahnya ya

  • Legenda Pendekar Naga Putih   Bab 3. Perasaan Shun Ming

    Wu Long menatap tajam ke arah kedua murid senior yang kini terhuyung mundur. Si wajah berbintik, dengan pedang terhunus, tampak ragu sejenak sebelum kembali menyerang. Namun, dengan gerakan lincah, Wu Long menghindar dan memberikan tamparan keras ke pipi lawannya.PLAAK!Si wajah berbintik terjatuh, pedangnya terlepas dari genggaman. Sementara itu, si gempal yang masih terkejut dengan tamparan sebelumnya, mencoba bangkit dan menyerang dari belakang. Namun, Wu Long sudah mengantisipasinya. Dengan cepat, ia memutar tubuh dan menendang perut si gempal, membuatnya terjatuh kembali."Beraninya kalian menghina tamuku!" Tiba-tiba terdengar suara berat dan berwibawa. Dari arah gerbang perguruan, muncul seorang gadis cantik dengan jubah putih bersih, wajahnya memancarkan ketegasan. Dia adalah Shun Ming, pemimpin Perguruan Matahari dan Rembulan.Kedua murid yang tergeletak di tanah segera mengenali suara itu. Dengan wajah pucat, mereka berusaha bangkit dan berlutut di hadapan Shun Ming."Ketua.

  • Legenda Pendekar Naga Putih   Bab 2. Tamparan Untuk Murid Senior

    Kabut tipis menyelimuti reruntuhan Desa Rembulan. Asap masih mengepul dari puing-puing hangus yang tersisa, menyebarkan aroma kayu terbakar yang menusuk hidung. Angin membawa bisikan duka dari rumah-rumah yang kini hanya tinggal arang."Siapa yang melakukan ini semua, Wu Long?" tanya Putri Diao Chan dengan suara bergetar, matanya menyapu kehancuran di sekeliling mereka.Wu Long mengepalkan tangan, rahangnya mengeras. Matanya yang tajam menyiratkan kemarahan yang bergejolak di dadanya. "Siapapun yang melakukannya... harus membayar dengan nyawanya! Aku curiga ini perbuatan Lie Wei!" katanya, suaranya dingin seperti bilah pedang yang baru diasah. "Sepertinya dia bangkit kembali, seperti phoenix yang muncul dari abu."Diao Chan menoleh, alisnya berkerut. "Tapi... kenapa ia membakar Desa Rembulan?"Wu Long menarik napas dalam sebelum menjawab. "Ia menyimpan dendam kesumat padaku. Gadis yang ia cintai memilihku sebagai kekasihnya."Sejenak, Diao Chan terdiam. Meski telah menerima kenyataan,

  • Legenda Pendekar Naga Putih   Bab 1. Bencana di Desa Rembulan

    Langit senja membentang luas, menyajikan perpaduan warna ungu yang bercampur jingga di cakrawala, seolah melukiskan keindahan terakhir sebelum malam menelan dunia. Namun, keindahan itu tak mampu menutupi bau pahit dari kayu yang terbakar dan daging yang hangus. Udara berat dengan abu yang melayang-layang, menyelubungi Desa Rembulan yang kini hanya tersisa puing dan arang.Wu Long melangkah perlahan, butiran debu dan serpihan bara terangkat setiap kakinya menyentuh tanah. Jubahnya berkibar dihembus angin yang dingin dan menyusup hingga ke tulang. Matanya menyapu pemandangan mengerikan di depannya—rumah-rumah yang hancur, tiang-tiang kayu yang masih berderak perlahan sebelum ambruk, dan kehampaan yang lebih menyakitkan dari suara jerit kesakitan.Tidak ada suara tawa anak-anak yang dulu bermain di jalanan, tidak ada pedagang yang sibuk menawarkan barang dagangan mereka. Desa ini, yang seharusnya penuh dengan kehidupan, kini menjadi kuburan tanpa nisan.Di sisinya, Putri Diao Chan menutu

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status