Share

08. Kekejaman Lie Wei

Hari yang ditunggu-tunggu oleh Lie Wei akhirnya tiba juga. Setelah dua tahun lamanya berlatih di dalam perguruan, seluruh murid Perguruan Matahari dan Rembulan dibebaskan dari latihan untuk seharian penuh menjelajahi keindahan pegunungan di sekitar perguruan.

Wu Long yang tidak memiliki teman di perguruan ini selain Shun Ming memutuskan untuk berdiam di dalam perguruan saja. Shun Ming sedang ikut ayahnya ke Kota Mentari yang berada tidak jauh dari Desa Rembulan sehingga untuk pertama kalinya sejak berada di Perguruan Matahari dan Rembulan, Wu Long merasa kesepian. Biasanya Shun Ming selalu mengunjunginya untuk memberinya semangat.

Lie Wei dan komplotannya mulai menjalankan aksinya dengan mengunjungi Wu Long, tapi mereka tidak bisa melakukan apapun selama Wu Long berada di dalam perguruan, karena peraturan Perguruan Matahari dan Rembulan sangat ketat. Siapapun yang melakukan kekerasan, intimidasi, dan penyiksaan terhadap murid lainnya di dalam perguruan maka hukumannya akan langsung dipulangkan dan dikeluarkan dari Perguruan Matahari dan Rembulan untuk selama-lamanya.

Lie Wei dan Wu Long juga menempati paviliun yang berbeda, sehingga dia tidak bisa menemui Wu Long setelah selesai latihan. Murid perguruan dilarang keluar dari paviliun tempat mereka menginap setelah selesai latihan.

Saat inilah yang paling ditunggu-tunggu Lie Wei untuk menyingkirkan Wu Long dari Perguruan Matahari dan Rembulan untuk selama-lamanya.

"Wu Long!" sapa Lie Wei dengan ramah sambil tersenyum saat melihat pemuda ini sedang duduk sendirian di teras rumah latihan.

Tentu saja Wu Long memandang dengan wajah bingung dan heran mendengar sapaan dari Lie Wei. Pemuda ini selalu memandang sinis kepadanya saat latihan dan saat Shun Ming mengunjunginya ... sekarang dia bersikap ramah? Ada rasa curiga dalam hatinya.

"Ada perlu apa?" tanya Wu Long sambil tetap waspada.

"Aku ingin minta maaf karena telah bersikap kasar terhadapmu saat pertama kali masuk Perguruan Matahari dan Rembulan. Aku ingin memperbaikinya dan mengajakmu menikmati indahnya alam pegunungan di sekitar perguruan," ujar Lie Wei.

Wu Long masih memandang curiga terhadap Lie Wei dan kawanannya ini, tapi mereka semua tersenyum padanya dan terlihat tulus, membuat kewaspadaan Wu Long hilang dan setuju mengikuti mereka. Kesepian yang melandanya selama berada di dalam perguruan juga menjadi alasannya untuk mengikuti Lie Wei.

Dia tidak menyadari kalau Lie Wei sedang menjebaknya.

"Kamu benar-benar bodoh, Gembel! Apa kamu tidak tahu kalau seluruh murid perguruan dilarang pergi ke atas pegunungan ini karena adanya kabut tebal yang sebentar lagi akan menutupi seluruh pegunungan ini? Mereka semua akhirnya pergi ke Kota Mentari mengikuti para senior perguruan. Itulah bodohnya dirimu yang kerjanya menyendiri!"

Sifat asli Lie Wei kembali muncul saat mereka berada di atas pegunungan. Wu Long berada di dataran yang tinggi tapi di belakangnya adalah jurang yang dalam. Dari kejauhan dia melihat adanya kabut tebal dan awan hitam yang sebentar lagi menutupi pegunungan ini.

"Kalau begitu, aku pulang saja!" kata Wu Long mencoba melewati hadangan Lie Wei dan kawanannya.

"Tidak semudah itu, Gembel bus*k! Kau telah mempermalukanku selama dua tahun penuh di Perguruan Matahari dan Rembulan! Kau harus membayarnya hari ini!" seru Lie Wei sambil menghadang jalan Wu Long.

"Minggir!" teriak Wu Long tanpa rasa takut.

Bugh!

Sebuah pukulan telak dilancarkan Lie Wei saat Wu Long berusaha melewati dirinya.

"Kamu tidak akan kembali lagi ke dalam Perguruan Matahari dan Rembulan, Gembel! Shun Ming adalah temanku dan selamanya akan menjadi temanku, bukan kau yang miskin tidak berguna!"

Wu Long menyeka sedikit darah dari bibirnya. "Jadi itu alasanmu memukuliku dan ingin melenyapkanku hari ini? Hanya demi gadis yang tidak mampu kamu miliki?"

Bugh!

Pukulan bertubi-tubi mengenai tubuh Wu Long yang membutnya terjatuh dan hampir mendekati tepian jurang.

"Berlutut minta ampun padaku dan pergi selamanya dari Perguruan Matahari dan Rembulan maka nyawamu akan kuampuni!" seru Lie Wei yang berdiri gagah di atas Wu Long yang babak belur.

"Tidak akan! Aku akan tetap bertahan di Perguruan Matahari dan Rembulan! Orangtuaku telah mengorbankan segalanya untukku! Aku harus menjadi pendekar tangguh agar bisa membantu mereka!"

Wu Long tetap tidak menyerah dan menatap Lie Wei dengan tatapan tajam menantang, membuat anak bangsawan ini marah besar.

'Kalau begitu, matilah!" seru Lie Wei yang menendang keras tubuh Wu Long hingga terjatuh ke dalam jurang yang dalam. Kemarahan Lie Wei membuatnya tidak peduli lagi dengan nyawa Wu Long. baginya, kematian Wu Long akan membuatnya semakin dekat dengan Shun Ming.

AAARRRGGGH!

Hanya terdengar teriakan Wu Long saat terjatuh, kemudian suasana kembali sunyi seolah tidak ada kejadian.

Lie Wei berlalu tanpa ada penyesalan sedikitpun diiringi kawanannya yang diancam untuk tutup mulut kalau tidak ingin celaka.

*****

Tubuh Wu Long menghantam ranting pohon yang tumbuh di tepian tebing jurang kemudian terhempas lagi dari satu ranting pohon ke ranting pohon lainnya hingga dia tidak sadarkan diri.

Begitu matanya mulai bisa terbuka, tubuhnya terbaring di atas batu berwarna hijau mengkilap. Dilihat dari kondisi sekelilingnya, dia berada di dalam sebuah goa yang cukup besar.

"Aku ada di mana ya?" batin Wu Long penuh tanda tanya. Seingatnya, tubuhnya terhempas jatuh ke dalam jurang oleh perbuatan para Samanera yang membencinya terutama Lie Wei. "Apa aku sudah mati?"

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
mantap bah
goodnovel comment avatar
JP
Lie Wei sangat kejam ... up terus!
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status