Share

367.Hua Tian

Penulis: Gibran
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-11 06:37:48

Bara Sena memberikan beberapa pil untuk Shi Yun agar kekasihnya itu bisa bertahan. Dia heran dengan kekuatan petir milik pria yang menjadi lawannya tadi. Untuk memastikan sesuatu, dia harus kembali bertarung.

Pemuda itu pun melesat kearah bangunan yang telah runtuh akibat hantaman panah angin miliknya. Dia yakin pria tersebut telah terluka oleh serangannya. Sesampainya di reruntuhan bangunan, Bara celingukan mencari pria tersebut.

"Jangan-jangan dia terkubur di dalam sana...Aku belum tahu siapa dirinya..." batin pemuda itu.

Tiba-tiba reruntuhan itu bergetar. Bara segera melompat menjauh dari sana dan langsung pasang kuda-kuda.

Brak!

Puing-puing itu tersibak dan beterbangan di udara. Lalu melesat satu sosok berpakaian hitam ke udara. Sosok itu melayang disana dengan tubuh diselimuti aura biru yang mengeluarkan hawa luar biasa dingin. Keadaan di sekitarnya mulai membeku.

"Awalnya kekuatan api, lalu kekuatan petir, dan sekarang kekuatan es? Siapa orang ini sebenarnya? Apakah dia orang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Legenda Dewa Cahaya   368.Kaisar Naga Kegelapan

    Hua Tian akhirnya tersadar setelah beberapa saat berlalu. Dia membuka mata dan yang pertama dia lihat adalah wajah yang sangat tidak asing untuknya."Lu Xie...?""Kau sudah sadar, syukurlah...Kalau kau mati, aku bisa kena masalah," ucap wanita itu sambil tersenyum.Hua Tian pun berusaha bangun dan dia melihat Bara serta Shi Yun yang ada didepannya."Kalian...! Tunggu saja aku pulih kembali...Akan..""Hentikan. Kau tidak tahu siapa pemuda ini bukan?" tanya Lu Xie memotong ucapan sepupunya tersebut."Memangnya siapa dia? Pencuri...""Dia anak Bima Sena, orang yang paling dipercaya oleh ayah kita," lagi-lagi Lu Xie memotong ucapan Hua Tian. Dan kali ini pria itu langsung terdiam terpaku. Wajahnya berubah sedikit pucat. Dia menoleh kearah Bara Sena yang tengah menatapnya dengan tatapan konyol."Apakah kau Bara Sena?" tanyanya dengan bibir bergetar. Bara tersenyum."Iya bocah nakal...." sahut Bara sambil melotot. Lu Xie menahan tawanya dan mencubit lengan pemuda itu membuat Hua Tian semaki

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-11
  • Legenda Dewa Cahaya   369.Medan Api Hitam

    Kaisar Naga Kegelapan menyembur kan api hitamnya kearah telaga hitam yang ada dibawah sana. Tentu saja itu membuat Bara dan Shi Yun heran, apa maksud dan tujuannya melakukan itu. Tapi pertanyaan mereka langsung terjawab saat telaga hitam itu berubah menjadi lautan api hitam."Gila... Ini ular benar-benar ingin membakar kita hidup-hidup!" seru Bara."Hati-hati tuan! Ini adalah Medan Api Hitam miliknya! Kita tidak tahu seberapa kuat perisai kita menahan api ini. Meski ini jenis api kegelapan, tetap saja, dia bisa membakar jiwa kita!" ucap Shi Yun mengingatkan."Sial, Naga ini Licik juga menjadikan tempat tinggalnya sebagai jebakan!" gerutu Bara."Kita harus segera membunuhnya, jika tidak, kita yang akan terbunuh,"GRROOOOOOOO!!!Naga hitam itu mengeluarkan suara yang memekakkan telinga. Untung saja keduanya sudah melindungi diri dengan perisai sehingga tidak terjadi apapun pada mereka berdua."SEBENTAR LAGI AKAN KULAHAP JIWA KALIAN HAHAHAHA!!!"Kedua mata Bara Sena menyala merah. Tangan

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-12
  • Legenda Dewa Cahaya   370.Pengintai

    Naga Api masih menggigit leher Naga Hitam. Meski Kaisar Naga Kegelapan tersebut berusaha untuk melepaskan diri dari gigitan Naga yang tak lain adalah Kahiyang Dewi tersebut."Sisiknya sangat kuat. Bahkan api neraka milikku tidak mampu menembus nya... Apakah mereka berdua sudah gila melawan makhluk sekuat ini!? Ini makhluk kuno yang aku sendiri tidak pernah tahu dia Naga dari ras mana," batin Kahiyang yang masih dalam wujud Naga."Siapa kau tiba-tiba muncul dan merusak semua rencanaku!?" tanya Kaisar Naga Kegelapan sambil pergunakan kaki-kakinya untuk mencengkram Naga Api Kahiyang. Namun, sisik Naga Api Kahiyang ternyata juga tidak kalah keras dari sisik Naga hitam tersebut. Ditambah aura api neraka yang keluar dari tubuhnya membuat Naga tersebut semakin merasa tertekan dan terbakar."Justru sebaliknya, aku yang harusnya bertanya, kau itu makhluk apa? Di dunia ini ada ras Naga, dan tak pernah ditemukan Ras Naga yang berwujud sepertimu!" sahut Kahiyang

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-13
  • Legenda Dewa Cahaya   371.Para Pilar Iblis

    Bara duduk bersila sambil memejamkan kedua matanya. Entah dia tidur atau tengah masuk kedalam Dunia Penyimpanan miliknya. Yang jelas dia langsung membuka kedua matanya saat dia merasakan hawa kehadiran yang kuat. "Datang juga," batinnya. Dari kejauhan nampak melayang terbang tiga sosok berjubah merah. Mereka mengamati sekitar dan salah satu dari mereka memberi sebuah isyarat. Mereka mendekati Bara Sena yang sudah menanti kedatangan sosok-sosok asing tersebut. Saat jarak sudah sepuluh tombak, mereka diam melayang di udara sambil menatap kearah Bara Sena.Pemuda itu bisa melihat wajah-wajah sangar tersebut. "Para iblis... Tapi sudah hampir setingkat dewa... Gila, untuk apa mereka mengejarku?" batin pemuda tersebut. "Sendirian? Dimana wanita kuat yang bersamamu? Jangan bilang kau dicampakkan olehnya? Atau, dia sengaja bersembunyi untuk mencari celah," terdengar satu suara berat yang menggema dari sosok yang berada di tengah. Sosok ini memiliki rambut panjang yang di kepang. Terlih

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-15
  • Legenda Dewa Cahaya   372.Yuri

    Kedua mata Yuri yang berbeda warna itu menyala terang. Dari dalam tubuhnya keluar gelombang kekuatan berwarna merah. "Bara Sena, kita duel secara jantan!" teriak Yuri sambil menyeringai. Dia menutup mata kirinya yang berwarna merah. Bara menanti apa yang akan pria berambut putih itu lakukan. Tiba-tiba saja... Jleb! Sebuah pedang yang menyala merah telah menembus perut Bara dari belakang. Untung saja Bara sedikit mengelak sehingga tidak mengenai organ penting yang berbahaya. "Dia hanya menutup mata disana... Lalu, siapa yang menusuk diriku dari belakang tanpa aku ketahui sama sekali?" batin Bara sambil menoleh ke belakang. Dia tak melihat siapa pun. Pedang yang menembus tubuhnya pun telah menghilang dan hanya menyisakan luka tusuk yang mengalirkan darah. Bagi Bara itu tidak begitu menyakitkan."Kemampuan dia sangat unik..." batin pemuda itu. Tiba-tiba dia merasakan hawa dingin dari belakang. Kali ini dia tak tinggal diam. Tubuhnya langsung bergerak menebas. Set! Tapi tidak ada

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-15
  • Legenda Dewa Cahaya   373.Murta

    Bara menatap petir berwarna hitam keunguan itu menyambar kearah Murta. Dengan tanpa rasa takut pria itu justru menerima petir tersebut dengan tangannya yang sudah mengarah ke langit. Claraaat! Tak ada suara ledakan setelah sambaran tersebut. Yang ada justru petir hitam saat ini berada di tangan Murta dan perlahan-lahan berubah bentuk menjadi sebuah pedang. "Dia menggunakan petir aneh itu untuk membuat senjata yang juga terasa aneh," gumam Bara. "Jangan meremehkan kekuatan petir hitam keunguan ini. Dia bukan petir yang berasal dari dunia kita, aku sendiri tidak tahu itu petir jenis apa. Berdasarkan apa yang aku tahu, petir itu hanya bisa dijumpai di dunia lain, di tempat orang mati berkumpul," kata Yaksa. "Tempat orang mati berkumpul? Bukankah itu dunia bawah?" tanya Bara. "Entahlah, aku belum pernah mati jadi tidak tahu bagaimana persisnya," sahut Yaksa. Murta bangkit berdiri. Aura dari petir hitam itu mulai menyelimuti tubuhnya. Kedua matanya menyala ungu pertanda kekuatan pet

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-15
  • Legenda Dewa Cahaya   374.Prajurit Anubis

    Sosok tinggi besar berkepala anjing itu menoleh kearah sebuah bola cahaya yang menyala terang tak jauh darinya."Aku yakin Murta mengirim tempat dia berada padaku di tempat ini. Tapi, tak ada satu orang pun. Dan cahaya apa itu disana?" ucap sosok tersebut.Dia melangkah dengan cepat menuju ke Bola cahaya yang tak lain adalah Matahari milik Bara Sena. Wujud sosok itu menjadi semakin jelas saat berada di jarak yang cukup dekat dengan bola tersebut. Namun karena hawa panas yang terpancar, dia tak berani lebih dekat lagi dan memilih untuk mengawasinya dari jarak yang menurut dia aman.Sosok itu memiliki tubuh hitam dan berotot. Nampak beberapa perlengkapan yang menempel di tubuhnya seperti ikat pinggang yang terbuat dari emas, pelindung lengan dan beberapa lainnya. Yang mencolok adalah kepalanya yang seekor anjing hitam menyeramkan. Kedua matanya menyala ungu.Di tangan kanannya nampak satu tombak panjang berwarna hitam keunguan. Sosok yang sangat tidak asing tentunya. Dia adalah Raja Anu

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-16
  • Legenda Dewa Cahaya   375.Prajurit Anubis(2)

    Harimau Gurun itu melompat keluar dari gerbang Kerajaan Ma dan langsung berlari menuju kearah suara yang terdengar semakin keras. Mereka mengira itu adalah para mangsa yang siap untuk mereka makan. Namun para harimau itu tiba-tiba terhenti dan menatap apa yang ada didepan mereka dengan mata ketakutan. Mereka segera berbalik kearah gerbang dan berusaha untuk masuk. Tapi karena gerbang itu tinggi dan rapat mereka hanya bisa mencakar-cakar batu tersebut dengan berharap bisa masuk kedalam sana. Sementara pasukan Anubis telah tiba dan jarak mereka dengan benteng hanya dua puluh tombak saja.Raja Ma langsung memberi perintah untuk menembakkan meriam.Dum! Dum! Dum!Puluhan bola hitam itu melayang terbang kearah puluhan ribu pasukan Anubis yang masih berjalan dengan rapi dan terus bergerak kedepan. Peluru meriam menghantam barisan depan pasukan Anubis hingga belasan prajurit tumbang oleh hantaman tersebut. Hujan meriam pun membuat barisan Anubis mulai hancur."Lepaskan anak panah!" teriak R

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-16

Bab terbaru

  • Legenda Dewa Cahaya   674.Probo Lintang(TAMAT)

    Sosok wanita yang baru saja membukakan pintu terkejut dengan kemunculan pemuda tampan yang tahu nama dirinya dan siapa suaminya. "Kau siapa? Bagaimana kau bisa tahu namaku?" tanya wanita tersebut. "Aku tahu dari Kahiyang Dewi semua tentang Gandi dan dirimu. Bolehkah aku masuk? Ada yang ingin aku bicarakan denganmu," kata Bara. "Oh...Sebentar, aku sendirian di rumah ini..." ucap wanita itu seolah enggan menerima tamu seorang pemuda tampan yang dia tak tahu siapa orang tersebut. "Ada aku Sinta," terdengar satu suara dari balik tubuh Bara Sena. Saat wanita itu melongok keluar pintu, dia melihat Raja Kartikeyasingha yang berdiri di belakang sang Pendekar Golok Iblis. "Paman...! Kalau begitu silahkan masuk!" kata Sinta sambil membuka pintu lebar-lebar. Dia merasa tenang setelah melihat Raja Kalinggapura tersebut ada disana. Itu artinya dia tidak sendirian. Bara dan Raja duduk di sebuah kursi kayu. Sementara Rara Sinta membuatkan minuman panas. Aroma teh yang wangi mengingatkan B

  • Legenda Dewa Cahaya   673.Kalinggapura

    Tak terasa, perjalanan Bara Sena dan armada Kekaisaran Zhou sudah memasuki kawasan laut Jawa. Itu artinya sebentar lagi mereka akan sampai di Pelabuhan Kalingga. Sebelum sampai kesana, Bara mengajak semua pengikutnya untuk memasuki Lantai Rahasia yang dia dapatkan setelah mengalahkan Dewa Hong di Lantai 100 Ujian Pagoda Dewa.Di lantai tersebut Bara menemukan banyak harta Karun yang tentu saja tidak dia makan sendiri. Para pengikutnya pun mendapatkan banyak harta Karun untuk menunjang kemampuan bertarung mereka. Bara mendapatkan satu gelang perak yang memiliki kemampuan untuk menahan tenaga dalam. Dia memberikan gelang tersebut kepada anaknya yang masih kecil dari Dewi Biru Xue Ruo bernama Meili Tianshi. Hal itu dikarenakan gadis bayi itu belum mampu mengendalikan kekuatannya yang sangat besar. Akan sangat berbahaya jika sampai tak terkendali diluar sana. Meili bisa menjadi bencana bagi manusia.Harta Dewa Hong terlalu banyak sehingga mereka semua bingung memilih harta untuk kemampuan

  • Legenda Dewa Cahaya   672.Kabar Bahagia

    Clep!Ranting itu menancap di bagian paling memalukan Dewa Angin Hong Li. Sontak saja hal itu membangunkan Dewa yang baru saja terkapar setelah terkena jurus ilusi milik Kala."Bocah keparat! Apa yang kau lakukan padaku!?" teriak Dewa Hong marah namun dia tak bisa bergerak sama sekali."Oh...! Maaf! Aku kira kau sudah mati!" sahut Bara lalu dia membuang ranting yang dia gunakan untuk menyogok tubuh Dewa tersebut."Aku kalah darimu...Kau pantas menjadi pemilik Pagoda Dewa ini..Dan sebagai hadiah, kau akan mendapatkan sebagian kekuatan yang aku simpan di dalam peti ini...Anggap saja ini sebagai hadiah untuk pemilik baru, bukan hadiah karena kau telah mengalahkan aku. Namun tetap saja, kau akan mendapatkan hadiah sesuai yang telah di tetapkan di Ujian Pagoda Dewa ini..." kata Dewa Hong masih dalam keadaan tengkurap.Sebuah peti perak muncul di hadapan Bara Sena. Dengan rasa penasaran yang tinggi, pemuda itu pun membuka peti tersebut. dan didalam peti itu nampak sebutir pil berwarna putih

  • Legenda Dewa Cahaya   671.Jurus Ilusi

    Blaaaarrr!!!Ledakan keras menggelegar terdengar saat tinju Bara Sena menghujam. Awalnya pemuda itu yakin serangannya akan membuahkan hasil. Namun ternyata, Dewa Hong tak semudah yang dia kira. Sesuatu yang menyerupai penutup kepala untuk prajurit perang menutupi kepala pria bernama Hong Li tersebut. Dan pelindung kepala itu tercipta dari kekuatan angin miliknya. Ledakan keras tercipta setelah tinju Bara menghantam pelindung tersebut dikarenakan pelindung itu memiliki kekuatan badai yang mampu menahan serangan apa pun!Disaat Bara tercengang dan kaget dengan apa yang dilihatnya, tangan Dewa Hong tiba-tiba saja sudah mencengkram kaki kanannya. Lalu denga satu kali tarikan, tubuh pemuda itu pun menghantam tanah dari pulau terbang tersebut dengan sangat keras hingga tanah itu hancur."Kau cukup pandai juga. Tapi sayangnya aku bukan Dewa lemah yang bisa dengan mudah kau kalahkan anak muda!" kata Dewa Hong lalu dia kembali mengayunkan tubuh Bara yang masih ada dalam cengkraman tangannya ke

  • Legenda Dewa Cahaya   670.Keluar Dari Lembah

    Tubuh sosok bersayap kelelawar itu terbakar hebat dan seketika berubah menjadi abu dalam waktu sekejap mata. Dan yang tersisa disana hanya ada satu butiran kecil yang menyala. Itu adalah Inti Jiwa dari makluk tersebut. Bara mengarahkan tanganya ke benda tersebut sehingga benda berbentuk kelereng itu melayang terbang kearahnya.Setelah Inti Jiwa dari makhluk tersebut ada di tangannya, Bara tersenyum kecil."Aku kira akan menjadi Inti Jiwa yang bagus...Huh, ternyata hanya setingkat ini." gerutu nya lalu dia pun menelan butiran inti jiwa tersebut. Yui yang melihat itu terkejut."Hei! Kau langsung telan Inti Jiwa itu mentah-mentah!?" serunya.Bara menoleh dan alis kanannya sedikit terangkat."Kenapa?" tanyanya."Kau...Apakah kau sering melakukan ini?" tanya Yui yang masih ada di gendonga pemuda tersebut."Tentu saja dan itu tak masalah sama sekali bagiku," kata Bara."Bodoh! Kau menyiksa tubuhmu sendiri jika kau melakukan itu dalam waktu lama!" kata Yui membuat mata Bara terbelalak."Apa

  • Legenda Dewa Cahaya   669.Para Penghadang

    Bara Sena melangkah dengan perlahan memasuki Hutan Mati dimana semua pohon yang ada disana hanyalah pohon kering tanpa daun sama sekali. Yui yang berada di gendongan punggung sang pemuda hanya bisa ikut mengawasi keadaan di sekitar dengan waspada."Tak ada pergerakan apa pun yang aku rasakan," kata Bara dengan suara lirih."Justru karena sepi seperti ini kita harus meningkatkan kewaspadaan...Aku merasa gelisah sejak tadi...Kau tahu bukan, bagaimana seekor ular yang gelisah merasakan hawa kehadiran yang tidak jelas?" sahut Yui membuka Bara mengangguk paham.Setiap langkah kaki pemuda itu meninggalkan jejak api yang menyala. Setelah perjalanan hampir mencapai di Kuil, barulah Bara Sena merasakan ada sesuatu yang mengikutinya dari belakang."Sepertinya mereka mulai datang...Aku bisa merasakan ada beberapa ekor yang mengawasi pergerakan kita," bisik Yui."Aku tahu. Tenang saja, setelah sampai di Kuil, kau cukup duduk saja dan menantiku..." kata Bara. Yui mengangguk pelan.Pendekar Golok I

  • Legenda Dewa Cahaya   668.Mahkota Raja

    Bara Sena yang saat itu dalam wujud Iblis Neraka melangkah melewati bebatuan tinggi yang tersebar di sejauh mata memandang."Apa di tempat ini hanya ada batu-batu aneh seperti ini?" tanya Bara."Benar. Lembah ini dipenuhi oleh batu-batu ini. Tapi, ada beberapa wilayah seperti hutan mati, lalu ada juga wilayah yang bersalju. Sejauh ini hanya itu yang aku tahu," kata Yui."Hm...selama ribuan tahun, kau juga tak menemukan keberadaan Mahkota Raja itu sama sekali?" tanya Bara.Yui tersenyum kecut."Kau sudah tahu itu.Kalau aku menemukan mahkota tersebut, tidak mungkin aku terus berada di tempat aneh ini terpenjara seumur hidup." kata Yui dengan wajah terlihat kesal.Bara hanya tersenyum kecil melihat wajah cemberut Yui. Dia kembali melangkah dan wanita itu mengikutinya dari belakang. Setelah berjalan cukup lama menembus bebatuan yang menjulang tinggi, tiba-tiba Bara Sena mendadak berhenti."Tunggu...! Didepan sana ada sesuatu..." ucap pemuda tersebut.Yui yang berada di belakang Pendekar G

  • Legenda Dewa Cahaya   667.Siluman Ular Hijau

    Bara Sena tertegun mendengar apa yang wanita itu katakan. Dia sama sekali tak terpikir bahwa lembah itu hanya untuk menghukum atau mengutuk para Dewa saja. Itu sebabnya lembah tersebut bernama Lembah Kutukan Dewa."Tapi...Kenapa kekuatan Iblis di dalam tubuhku tak bisa keluar?" nyeletuk pemuda tersebut tanpa sadar membuat wanita itu berjalan mengitari api unggun lalu mendekat kearah Bara Sena. "Iblis? Jadi didalam tubuhmu ada iblis?" tanya wanita tersebut.Bara sempat ragu dan merasa menyesal sudah berkata yang seharusnya tidak dia katakan. Tapi karena sudah kepalang tanggung, akhirnya dia menjawab dengan anggukkan kepala. Wajah wanita itu tiba-tiba menjadi terlihat berseri."Kalau begitu, kau bisa memiliki kekuatan Iblis itu!" serunya sambil meraih tangan Bara Sena. Sontak saja pemuda itu menarik kembali tanganya dari tangan wanita tersebut."Bagaimana caranya?" tanya Bara. Dia melihat wajah tak suka dari wanita itu setelah tangannya yang tengah di pegang oleh si wanita dia tarik ke

  • Legenda Dewa Cahaya   666.Wanita Misterius

    Suara aneh yang terdengar mendesis itu adalah suara seekor ular kobra berukuran sangat besar. Ular tersebut mengitari batu tempat dimana Bara bersembunyi dengan melata tanpa suara. Hanya sesekali terdengar suara mendesis dari lidahnya yang juga sesekali keluar dari mulutnya untuk mencari keberadaan mangsa yang tengah dia incar. Dan saat ini, mangsa yang tengah dia buru adalah Bara Sena yang bersembunyi dibalik celah batu tersebut."Sialan...! Kenapa aku menjadi ketakutan seperti ini menghadapi makhluk rendah seperti mereka..? Padahal mereka hanyalah binatang biasa..." batin Bara dengan keringat dingin yang mulai bercucuran.Ular itu kembali mendesis dengan suara yang lebih keras. Dan perlahan-lahan kepalanya mendekati celah dimana Bara Sena berada. Namun karena saking besarnya, kepala ular itu tak bisa masuk kedalam celah batu. Beruntung sekali pemuda itu karena dua binatang yang mengincar dirinya memiliki ukuran tubuh yang tak biasa.Beberapa kali kepala ular itu mencoba untuk masuk

DMCA.com Protection Status