Beranda / Pendekar / Legenda Dewa Cahaya / 343.Peraturan Kuno

Share

343.Peraturan Kuno

Penulis: Gibran
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-28 21:13:53

Bara dan Shi Yun sama-sama saling berpandangan. Mereka baru tahu ada peraturan kuno yang mengerikan seperti itu. Peraturan yang melarang ras Naga menikah dengan ras keluarga lain meski itu sesama Naga.

"Apa peraturan kuno itu berlaku untuk ras Naga saja?" tanya Shi Yun terlihat sedikit khawatir.

Bara bisa menangkap kekhawatiran wanita itu. Dia pun menunggu jawaban dari Shen Long.

"Hm... Sejauh ini, memang hanya untuk Ras Naga saja. Tapi, kita belum tahu apa yang terjadi di masa depan jika ada ras Naga yang menikah dengan ras lain, seperti Ras Naga Tanah menikah dengan Naga Air, itu jelas akan menghasilkan musibah. Atau Ras Naga Api menikah dengan Ras Naga Air, itu juga akan menjadi bencana bagi kedua keluarga. Hal itu terjadi karena ketidakcocokan. Dan anak nagalah yang akan mendapatkan dampak terburuk..." kata Shen Long.

Shi Yun terlihat lega setelah mendengar hal itu. Karena dia adalah Binatang Suci Harimau Merah, yang menjadi kekasih Bara Sena, dimana dirinya pun belum tahu pas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Legenda Dewa Cahaya   344.Peti Iblis

    Dibawah sana, dengan jarak dasar lantai dan tempat Bara Sena berada kurang lebih mencapi seratus tombak. Namun aura bunga Neraka merebak hingga keluar dari lubang tersebut. Pemuda itu tersenyum lebar."Ini baru Harta Karun yang sesungguhnya..." "Apakah tuan membutuhkan bantuan untuk memetik bunga itu?" tanya Shi Yun."Aku sedikit mendapat ingatan dari mendiang ayahku, bunga ini sangat mirip dengan Bunga Mahkota Ratu. Jadi, penangannya pun tidak bisa sembarangan. Aku yakin, bunga ini memiliki pecahan jiwa dari makhluk kuno yang sangat kuat..." kata Bara."Bagaimana Tuan bisa yakin dengan itu?" tanya Shi Yun."Aku sudah katakan, aku memiliki sedikit ingatan dari mendiang ayahku. Dia pernah berguru pada seorang lelaki yang memiliki pecahan jiwa Iblis Neraka. Dan aku pikir, bunga ini memiliki hubungan dengan itu..." jawab Bara."Kalau begitu, apakah Shi Yun tidak bisa membantu?" tanya wanita tersebut."Kau tetaplah disini. Aku akan memanggilmu saat aku membutuhkan bantuan," ucap Bara lal

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-28
  • Legenda Dewa Cahaya   345.Bunga Neraka

    Wanita seram bertubuh tinggi itu mendekati Bunga Neraka yang masih menyala dan mengeluarkan aura merah membara. "Benar sekali...Api itu berasal dari bunga ini...Jika aku berhasil menyerap semua kandungan di dalam bunga ini, mungkin aku bisa memiliki tubuh yang sempurna...Kekeke..."Bara ingin menghadang wanita tersebut agar tidak memetik bunga Neraka karena dia yang sudah berjuang keras untuk mendapatkannya. Tapi wanita itu menoleh kearahnya lalu menyeringai mengerikan."Sebaiknya tuan diam disitu. Wanita yang ada diatas sana harusnya sudah berada di Ranah Alam Dewa...Tapi dia malah ingin ikut campur sehingga dia terjebak oleh kekuatan milikku...Kekeke..Apakah tuan ingin menyusul nya juga?" Bara terkejut mendengar ucapan wanita bernama Tamashi No Yami tersebut."Apa kau bilang!? Kau mengurung Hu Shi Yun!?" teriak Bara dengan kedua mata melotot."Kekeke...! Jangan bertindak bodoh Tuanku, jika kau tak ingin berada di tempat

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-29
  • Legenda Dewa Cahaya   346.Iblis Neraka Sasaka

    Sasaka menatap Bara yang terlihat menunduk. Pemuda itu tengah mencerna apa yang Iblis Neraka itu katakan."Apa yang terjadi pada Cakara?" tanya Sasaka setelah dia menjelaskan tentang Iblis Tanduk Api dan Iblis Bayangan yang ternyata memiliki nama asli Haurana dan Kala kepada Bara Sena."Cakara...Dia terhisap oleh Pedang Penyegel milik Raja Iblis Orochi waktu bertarung bersamaku..." kata Bara."Betapa tololnya dia kalah dari bocah ingusan itu!? Bagaimana bisa dia kalah dari bocah yang baru menginjak kan kaki kemarin sore!?" geram Sasaka sambil mengepalkan tinjunya."Orochi bukanlah bocah kemarin sore. Dia Iblis yang sudah mencapai Ranah Alam Dewa...Sedangkan Cakara hanyalah satu pecahan jiwa saja. Jelas tidak mudah bagi Cakara untuk mengalahkannya.." kata Bara tidak terima Cakara direndahkan oleh Sasaka.Pria berjanggut merah itu tertawa keras mendengar pembelaan dari Bara Sena terhadap Iblis Es Cakara."Kau membela dirinya..

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-29
  • Legenda Dewa Cahaya   347.Iblis Neraka Sasaka(2)

    Bara Sena masih terengah-engah mengatur napasnya setelah melakukan serangan terkuat miliknya melalui pukulan. Sementara Iblis Neraka sudah kembali berdiri tegap dan bersiap menyerangnya kembali."Kau masih memiliki tenaga untuk bertarung bukan?" tanya Sasaka.Bara tersenyum tipis."Jangan khawatir tentang itu. Aku masih cukup kuat untuk memukulmu sekali lagi..." Iblis Neraka menyeringai lebar."Bagus! Semangat seperti itu yang seharusnya kau tunjukkan padaku!" ucap Iblis Neraka lalu dia pun mengangkat tangannya ke atas. Dari dalam telapak tangan makhluk itu keluar satu bola api berukuran kecil sebesar kepalan tangan. Bara menatap bola api tersebut."Sangat mirip dengan Pukulan Bola Iblis milik Cakara. Apa yang akan dia lakukan? Mengerahkan pukulan kuat kah?" batin pemuda tersebut.Sementara itu, Tamashi No Yami menatap kearah mereka dengan terheran-heran."Kenapa aku merasa Iblis Neraka seperti tengah meng

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-29
  • Legenda Dewa Cahaya   348.Percaya!

    Bara Sena terkejut melihat Shi Yun yang tidak sadarkan diri dan saat ini berada didalam pelukannya."Shi Yun...Apa yang terjadi padamu?" tanya pemuda itu. Namun jelas wanita cantik itu tidak menjawab karena dia masih dalam keadaan tidak sadarkan diri. Di dalam kobaran api itu, Bara mencium bibir Shi Yun dan menyalurkan kekuatannya.Setelah beberapa saat, wanita itu pun membuka mata namun masih terlihat kuyu. Apa yang sebenarnya terjadi pada Shi Yun?Setelah wanita itu memasuki dunia kehampaan milik Tamashi No Yami, Shi Yun bingung harus berbuat apa. Dia sangat ingin menyelamatkan Bara yang waktu itu tengah berhadapan dengan wanita menyeramkan dari dalam peti iblis.Di dalam ruang hampa itu, Shi Yun sempat menangis sebelum akhirnya muncul satu tangan yang mengusap bahunya. Dia pun menoleh ke belakang. Ternyata di belakangnya ada satu sosok pria bertubuh gagah dengan wajah bersih dan cukup tampan berdiri sambil tersenyum kearahnya."Tuan Hong..." lirih Shi Yun dengan kedua mata terbelal

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-30
  • Legenda Dewa Cahaya   349.Pembalasan

    Shi Yun melayang turun dan mendarat diatas lantai setelah tubuh Iblis Neraka hancur dan menghilang. Dia segera menghampiri Bara Sena yang dalam keadaan mengkhawatirkan. Wanita cantik berpakaian merah itu pun berjongkok dan hanya bisa menatap pemuda yang tengah kesakitan tersebut. Tubuh pemuda itu mengeluarkan asap panas. Seluruh kulitnya terlihat retak dan mengeluarkan aura merah membara. Pada bagian dada sebelah kirinya nampak rongga yang cukup dalam dan memancarkan sinar merah membara."Tuan..." Shi Yun tidak tahu harus berbuat apa dengan keadaan tubuh ganda milik tuannya."Sebentar lagi dia akan mati... Kekeke!" terdengar satu suara dari arah kiri. Shi Yun hampir melupakan wanita berwajah seram itu."Jaga mulut lebarmu itu! Oh ya, aku punya hutang yang harus dikembalikan padamu..." ucap Shi Yun sambil bangkit berdiri.Tamashi No Yami menyeringai."Seharusnya aku sudah menghisap jiwamu sampai habis kekeke... Kau beruntung kekuatan anak muda itu menyelamatkan dirimu," ucapnya.Shi Y

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-01
  • Legenda Dewa Cahaya   350.Kekuatan Baru

    Bara Sena merasa sekujur tubuhnya meleleh setelah bola api milik Sasaka menembus Jantungnya. Rasa panas yang luar biasa menyiksa itu seperti tengah membakar sekujur tubuhnya hingga ke tulang dan jiwanya."Apa yang dia berikan padaku...!? Sepertinya Sasaka tidak berniat membunuhku... Dia memberikan sesuatu kedalam tubuh ini... Rasanya sangat panas dan tubuhku akan segera terbakar dari dalam...!" batin pemuda itu saat dia tengah sekarat menahan sakit.Asap putih keluar dari tubuhnya saat kulit dan dagingnya retak dan kering. Perlahan kulit pemuda itu mengelupas dan berjatuhan seperti kerak gosong."Aaaaaaakkkkkkhhhh!!!" teriak pemuda itu tak kuat menahan rasa panas dan rasa terbakar dari dalam.Shi Yun dan Rui Yun(Tamashi No Yami), mendekati Bara yang tengah kesakitan. Namun tak ada yang bisa mereka lakukan kecuali hanya melihat dan berharap-harap cemas."Bisakah kau katakan padaku, siapa sebenarnya Tuan Bara ini? Bagaimana bisa dia berubah menjadi Iblis Tanduk Api saat bertarung melawa

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-01
  • Legenda Dewa Cahaya   351.Misteri Lembah Berhantu

    Bara Sena berhenti tepat satu jengkal dihadapan Rui Yun. Dia menatap wanita itu dengan tatapan mata yang menusuk sehingga wanita itu hanya bisa terpana sesaat sebelum akhirnya dia menundukkan wajah dengan perasaan jengah."Tatapan matanya seperti anak panah yang lepas dari busur... Begitu menghujam dan aku tak berani untuk menatapnya..." batin Rui Yun."Aku akan menerima dirimu sebagai pelayan baruku. Karena kau sudah menjadi pelayan ku, maka aku akan memaafkan semua yang pernah kau lakukan. Dan kau akan menerima berbagai keuntungan dariku yang saat ini adalah tuanmu," kata Bara.Rui Yun masih tak berani mengangkat wajahnya. Dia masih merasa malu dan hanya bisa menunduk sambil memainkan jarinya. Shi Yun yang melihat itu pun tersenyum dan melangkah mendekat. Dia merasa sedikit bernostalgia dengan sosok Rui Yun dan sikapnya yang suka malu-malu.Shi Yun menepuk bahu Rui sehingga wanita itu menoleh."Dengarkan apa kata Tuan Bara. Kau aka

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-02

Bab terbaru

  • Legenda Dewa Cahaya   674.Probo Lintang(TAMAT)

    Sosok wanita yang baru saja membukakan pintu terkejut dengan kemunculan pemuda tampan yang tahu nama dirinya dan siapa suaminya. "Kau siapa? Bagaimana kau bisa tahu namaku?" tanya wanita tersebut. "Aku tahu dari Kahiyang Dewi semua tentang Gandi dan dirimu. Bolehkah aku masuk? Ada yang ingin aku bicarakan denganmu," kata Bara. "Oh...Sebentar, aku sendirian di rumah ini..." ucap wanita itu seolah enggan menerima tamu seorang pemuda tampan yang dia tak tahu siapa orang tersebut. "Ada aku Sinta," terdengar satu suara dari balik tubuh Bara Sena. Saat wanita itu melongok keluar pintu, dia melihat Raja Kartikeyasingha yang berdiri di belakang sang Pendekar Golok Iblis. "Paman...! Kalau begitu silahkan masuk!" kata Sinta sambil membuka pintu lebar-lebar. Dia merasa tenang setelah melihat Raja Kalinggapura tersebut ada disana. Itu artinya dia tidak sendirian. Bara dan Raja duduk di sebuah kursi kayu. Sementara Rara Sinta membuatkan minuman panas. Aroma teh yang wangi mengingatkan B

  • Legenda Dewa Cahaya   673.Kalinggapura

    Tak terasa, perjalanan Bara Sena dan armada Kekaisaran Zhou sudah memasuki kawasan laut Jawa. Itu artinya sebentar lagi mereka akan sampai di Pelabuhan Kalingga. Sebelum sampai kesana, Bara mengajak semua pengikutnya untuk memasuki Lantai Rahasia yang dia dapatkan setelah mengalahkan Dewa Hong di Lantai 100 Ujian Pagoda Dewa.Di lantai tersebut Bara menemukan banyak harta Karun yang tentu saja tidak dia makan sendiri. Para pengikutnya pun mendapatkan banyak harta Karun untuk menunjang kemampuan bertarung mereka. Bara mendapatkan satu gelang perak yang memiliki kemampuan untuk menahan tenaga dalam. Dia memberikan gelang tersebut kepada anaknya yang masih kecil dari Dewi Biru Xue Ruo bernama Meili Tianshi. Hal itu dikarenakan gadis bayi itu belum mampu mengendalikan kekuatannya yang sangat besar. Akan sangat berbahaya jika sampai tak terkendali diluar sana. Meili bisa menjadi bencana bagi manusia.Harta Dewa Hong terlalu banyak sehingga mereka semua bingung memilih harta untuk kemampuan

  • Legenda Dewa Cahaya   672.Kabar Bahagia

    Clep!Ranting itu menancap di bagian paling memalukan Dewa Angin Hong Li. Sontak saja hal itu membangunkan Dewa yang baru saja terkapar setelah terkena jurus ilusi milik Kala."Bocah keparat! Apa yang kau lakukan padaku!?" teriak Dewa Hong marah namun dia tak bisa bergerak sama sekali."Oh...! Maaf! Aku kira kau sudah mati!" sahut Bara lalu dia membuang ranting yang dia gunakan untuk menyogok tubuh Dewa tersebut."Aku kalah darimu...Kau pantas menjadi pemilik Pagoda Dewa ini..Dan sebagai hadiah, kau akan mendapatkan sebagian kekuatan yang aku simpan di dalam peti ini...Anggap saja ini sebagai hadiah untuk pemilik baru, bukan hadiah karena kau telah mengalahkan aku. Namun tetap saja, kau akan mendapatkan hadiah sesuai yang telah di tetapkan di Ujian Pagoda Dewa ini..." kata Dewa Hong masih dalam keadaan tengkurap.Sebuah peti perak muncul di hadapan Bara Sena. Dengan rasa penasaran yang tinggi, pemuda itu pun membuka peti tersebut. dan didalam peti itu nampak sebutir pil berwarna putih

  • Legenda Dewa Cahaya   671.Jurus Ilusi

    Blaaaarrr!!!Ledakan keras menggelegar terdengar saat tinju Bara Sena menghujam. Awalnya pemuda itu yakin serangannya akan membuahkan hasil. Namun ternyata, Dewa Hong tak semudah yang dia kira. Sesuatu yang menyerupai penutup kepala untuk prajurit perang menutupi kepala pria bernama Hong Li tersebut. Dan pelindung kepala itu tercipta dari kekuatan angin miliknya. Ledakan keras tercipta setelah tinju Bara menghantam pelindung tersebut dikarenakan pelindung itu memiliki kekuatan badai yang mampu menahan serangan apa pun!Disaat Bara tercengang dan kaget dengan apa yang dilihatnya, tangan Dewa Hong tiba-tiba saja sudah mencengkram kaki kanannya. Lalu denga satu kali tarikan, tubuh pemuda itu pun menghantam tanah dari pulau terbang tersebut dengan sangat keras hingga tanah itu hancur."Kau cukup pandai juga. Tapi sayangnya aku bukan Dewa lemah yang bisa dengan mudah kau kalahkan anak muda!" kata Dewa Hong lalu dia kembali mengayunkan tubuh Bara yang masih ada dalam cengkraman tangannya ke

  • Legenda Dewa Cahaya   670.Keluar Dari Lembah

    Tubuh sosok bersayap kelelawar itu terbakar hebat dan seketika berubah menjadi abu dalam waktu sekejap mata. Dan yang tersisa disana hanya ada satu butiran kecil yang menyala. Itu adalah Inti Jiwa dari makluk tersebut. Bara mengarahkan tanganya ke benda tersebut sehingga benda berbentuk kelereng itu melayang terbang kearahnya.Setelah Inti Jiwa dari makhluk tersebut ada di tangannya, Bara tersenyum kecil."Aku kira akan menjadi Inti Jiwa yang bagus...Huh, ternyata hanya setingkat ini." gerutu nya lalu dia pun menelan butiran inti jiwa tersebut. Yui yang melihat itu terkejut."Hei! Kau langsung telan Inti Jiwa itu mentah-mentah!?" serunya.Bara menoleh dan alis kanannya sedikit terangkat."Kenapa?" tanyanya."Kau...Apakah kau sering melakukan ini?" tanya Yui yang masih ada di gendonga pemuda tersebut."Tentu saja dan itu tak masalah sama sekali bagiku," kata Bara."Bodoh! Kau menyiksa tubuhmu sendiri jika kau melakukan itu dalam waktu lama!" kata Yui membuat mata Bara terbelalak."Apa

  • Legenda Dewa Cahaya   669.Para Penghadang

    Bara Sena melangkah dengan perlahan memasuki Hutan Mati dimana semua pohon yang ada disana hanyalah pohon kering tanpa daun sama sekali. Yui yang berada di gendongan punggung sang pemuda hanya bisa ikut mengawasi keadaan di sekitar dengan waspada."Tak ada pergerakan apa pun yang aku rasakan," kata Bara dengan suara lirih."Justru karena sepi seperti ini kita harus meningkatkan kewaspadaan...Aku merasa gelisah sejak tadi...Kau tahu bukan, bagaimana seekor ular yang gelisah merasakan hawa kehadiran yang tidak jelas?" sahut Yui membuka Bara mengangguk paham.Setiap langkah kaki pemuda itu meninggalkan jejak api yang menyala. Setelah perjalanan hampir mencapai di Kuil, barulah Bara Sena merasakan ada sesuatu yang mengikutinya dari belakang."Sepertinya mereka mulai datang...Aku bisa merasakan ada beberapa ekor yang mengawasi pergerakan kita," bisik Yui."Aku tahu. Tenang saja, setelah sampai di Kuil, kau cukup duduk saja dan menantiku..." kata Bara. Yui mengangguk pelan.Pendekar Golok I

  • Legenda Dewa Cahaya   668.Mahkota Raja

    Bara Sena yang saat itu dalam wujud Iblis Neraka melangkah melewati bebatuan tinggi yang tersebar di sejauh mata memandang."Apa di tempat ini hanya ada batu-batu aneh seperti ini?" tanya Bara."Benar. Lembah ini dipenuhi oleh batu-batu ini. Tapi, ada beberapa wilayah seperti hutan mati, lalu ada juga wilayah yang bersalju. Sejauh ini hanya itu yang aku tahu," kata Yui."Hm...selama ribuan tahun, kau juga tak menemukan keberadaan Mahkota Raja itu sama sekali?" tanya Bara.Yui tersenyum kecut."Kau sudah tahu itu.Kalau aku menemukan mahkota tersebut, tidak mungkin aku terus berada di tempat aneh ini terpenjara seumur hidup." kata Yui dengan wajah terlihat kesal.Bara hanya tersenyum kecil melihat wajah cemberut Yui. Dia kembali melangkah dan wanita itu mengikutinya dari belakang. Setelah berjalan cukup lama menembus bebatuan yang menjulang tinggi, tiba-tiba Bara Sena mendadak berhenti."Tunggu...! Didepan sana ada sesuatu..." ucap pemuda tersebut.Yui yang berada di belakang Pendekar G

  • Legenda Dewa Cahaya   667.Siluman Ular Hijau

    Bara Sena tertegun mendengar apa yang wanita itu katakan. Dia sama sekali tak terpikir bahwa lembah itu hanya untuk menghukum atau mengutuk para Dewa saja. Itu sebabnya lembah tersebut bernama Lembah Kutukan Dewa."Tapi...Kenapa kekuatan Iblis di dalam tubuhku tak bisa keluar?" nyeletuk pemuda tersebut tanpa sadar membuat wanita itu berjalan mengitari api unggun lalu mendekat kearah Bara Sena. "Iblis? Jadi didalam tubuhmu ada iblis?" tanya wanita tersebut.Bara sempat ragu dan merasa menyesal sudah berkata yang seharusnya tidak dia katakan. Tapi karena sudah kepalang tanggung, akhirnya dia menjawab dengan anggukkan kepala. Wajah wanita itu tiba-tiba menjadi terlihat berseri."Kalau begitu, kau bisa memiliki kekuatan Iblis itu!" serunya sambil meraih tangan Bara Sena. Sontak saja pemuda itu menarik kembali tanganya dari tangan wanita tersebut."Bagaimana caranya?" tanya Bara. Dia melihat wajah tak suka dari wanita itu setelah tangannya yang tengah di pegang oleh si wanita dia tarik ke

  • Legenda Dewa Cahaya   666.Wanita Misterius

    Suara aneh yang terdengar mendesis itu adalah suara seekor ular kobra berukuran sangat besar. Ular tersebut mengitari batu tempat dimana Bara bersembunyi dengan melata tanpa suara. Hanya sesekali terdengar suara mendesis dari lidahnya yang juga sesekali keluar dari mulutnya untuk mencari keberadaan mangsa yang tengah dia incar. Dan saat ini, mangsa yang tengah dia buru adalah Bara Sena yang bersembunyi dibalik celah batu tersebut."Sialan...! Kenapa aku menjadi ketakutan seperti ini menghadapi makhluk rendah seperti mereka..? Padahal mereka hanyalah binatang biasa..." batin Bara dengan keringat dingin yang mulai bercucuran.Ular itu kembali mendesis dengan suara yang lebih keras. Dan perlahan-lahan kepalanya mendekati celah dimana Bara Sena berada. Namun karena saking besarnya, kepala ular itu tak bisa masuk kedalam celah batu. Beruntung sekali pemuda itu karena dua binatang yang mengincar dirinya memiliki ukuran tubuh yang tak biasa.Beberapa kali kepala ular itu mencoba untuk masuk

DMCA.com Protection Status