Shi Yun melayang turun dan mendarat diatas lantai setelah tubuh Iblis Neraka hancur dan menghilang. Dia segera menghampiri Bara Sena yang dalam keadaan mengkhawatirkan. Wanita cantik berpakaian merah itu pun berjongkok dan hanya bisa menatap pemuda yang tengah kesakitan tersebut. Tubuh pemuda itu mengeluarkan asap panas. Seluruh kulitnya terlihat retak dan mengeluarkan aura merah membara. Pada bagian dada sebelah kirinya nampak rongga yang cukup dalam dan memancarkan sinar merah membara."Tuan..." Shi Yun tidak tahu harus berbuat apa dengan keadaan tubuh ganda milik tuannya."Sebentar lagi dia akan mati... Kekeke!" terdengar satu suara dari arah kiri. Shi Yun hampir melupakan wanita berwajah seram itu."Jaga mulut lebarmu itu! Oh ya, aku punya hutang yang harus dikembalikan padamu..." ucap Shi Yun sambil bangkit berdiri.Tamashi No Yami menyeringai."Seharusnya aku sudah menghisap jiwamu sampai habis kekeke... Kau beruntung kekuatan anak muda itu menyelamatkan dirimu," ucapnya.Shi Y
Bara Sena merasa sekujur tubuhnya meleleh setelah bola api milik Sasaka menembus Jantungnya. Rasa panas yang luar biasa menyiksa itu seperti tengah membakar sekujur tubuhnya hingga ke tulang dan jiwanya."Apa yang dia berikan padaku...!? Sepertinya Sasaka tidak berniat membunuhku... Dia memberikan sesuatu kedalam tubuh ini... Rasanya sangat panas dan tubuhku akan segera terbakar dari dalam...!" batin pemuda itu saat dia tengah sekarat menahan sakit.Asap putih keluar dari tubuhnya saat kulit dan dagingnya retak dan kering. Perlahan kulit pemuda itu mengelupas dan berjatuhan seperti kerak gosong."Aaaaaaakkkkkkhhhh!!!" teriak pemuda itu tak kuat menahan rasa panas dan rasa terbakar dari dalam.Shi Yun dan Rui Yun(Tamashi No Yami), mendekati Bara yang tengah kesakitan. Namun tak ada yang bisa mereka lakukan kecuali hanya melihat dan berharap-harap cemas."Bisakah kau katakan padaku, siapa sebenarnya Tuan Bara ini? Bagaimana bisa dia berubah menjadi Iblis Tanduk Api saat bertarung melawa
Bara Sena berhenti tepat satu jengkal dihadapan Rui Yun. Dia menatap wanita itu dengan tatapan mata yang menusuk sehingga wanita itu hanya bisa terpana sesaat sebelum akhirnya dia menundukkan wajah dengan perasaan jengah."Tatapan matanya seperti anak panah yang lepas dari busur... Begitu menghujam dan aku tak berani untuk menatapnya..." batin Rui Yun."Aku akan menerima dirimu sebagai pelayan baruku. Karena kau sudah menjadi pelayan ku, maka aku akan memaafkan semua yang pernah kau lakukan. Dan kau akan menerima berbagai keuntungan dariku yang saat ini adalah tuanmu," kata Bara.Rui Yun masih tak berani mengangkat wajahnya. Dia masih merasa malu dan hanya bisa menunduk sambil memainkan jarinya. Shi Yun yang melihat itu pun tersenyum dan melangkah mendekat. Dia merasa sedikit bernostalgia dengan sosok Rui Yun dan sikapnya yang suka malu-malu.Shi Yun menepuk bahu Rui sehingga wanita itu menoleh."Dengarkan apa kata Tuan Bara. Kau aka
Lu Xie yang sudah berada diatas lubang menatap ke bawah sana dimana Bara Sena masih terkurung didalam Formasi Badai Petir."Kau bisa masuk, seharusnya kau juga bisa keluar dari sana. Hanya saja, Formasi itu tidak semudah saat kau masuk kedalam sana karena sengaja dibuat untuk mengurung siapa pun yang terperangkap didalam sana karena Bunga Neraka. Salahkan ayahku yang mendesain formasi aneh itu Bara," kata Lu Xie membuat Bara mendengus kesal."Sialan... Jangan dipikir aku tak bisa menghancurkan formasi ini dengan kekuatan ku!" umpatnya kesal.Dia menghentakkan kedua kakinya ke lantai secara bergantian. Kedua tanganya mengarah ke atas. Lalu kemudian dari dalam tubuhnya keluar cahaya kuning keemasan. Kedua matanya menyala terang dan di dahinya muncul tanda emas yang bersinar pertanda dia tengah menggunakan kekuatan Dewa Cahaya miliknya."Pukulan Cahaya Pemusnah Kegelapan!" teriak Bara keras.Dari dalam keningnya melesat satu sinar kunin
Matahari kecil di tangan Bara Sena bersinar terang. Akan tetapi, sinar itu seolah-olah terkurung dan tak bisa menembus kabut tebal yang ada di hadapannya. Pemuda itu benar-benar tidak tahu kabut apa yang bisa sekuat itu."Tunggu dulu...Ini kah alasan sinar matahari dari langit tidak bisa menembus kabut tebal menyebalkan ini? Lalu, sebenarnya ini kabut apa...?" batin Bara.Dia teringat dengan ucapan Lu Xie mengenai Lembah Berhantu tersebut yang konon katanya banyak formasi aneh dan jebakan."Apakah kabut ini adalah Formasi yang dibuat oleh seseorang? Aku belum menanyakan pada Lu Xie, sejak kapan tempat ini mulai berkabut. Seharusnya dia tahu banyak karena dia sudah berada di tempat ini selama ratusan tahun..." batin Bara.Saat dia tengah celingukan waspada, tiba-tiba dari arah depan wajahnya muncul satu sosok yang sangat menyeramkan yang langsung melompat dan menerkam. Namun cahaya terang dari Matahari ciptaan milik Bara Sena menyambar tubuh m
Di sebuah kota bernama Nanjing, sebuah kota yang cukup terpencil, hidup satu keluarga yang cukup besar bermarga Xiao. Keluarga Xiao cukup terkenal di kota tersebut karena pengaruh dari leluhur Xiao terdahulu, yaitu Xiao Lie pertama. Dan kepala keluarga saat ini adalah Xiao Lie ke-5. Di dalam kediaman Keluarga Xiao yang terlihat merah karena banyak lampion merah dan bendera merah terpasang, nampak seorang pemuda tanggung duduk di depan meja kayu yang ada di dalam rumah bercat merah yang bertuliskan 'Keluarga Xiao'. Wajah pemuda itu terlihat bahagia namun sesekali juga terlihat murung. Entah apa yang sedang dia pikirkan. "Tak ku sangka, hari ini aku akan menikah dengan seorang gadis tercantik di kota Nanjing. Xia Qing Yue sangat baik dan mempunyai bakat yang luar biasa. Jika dibandingkan dengan diriku yang sampah ini, aku yakin Xia Qing Yue tak ingin menikah denganku...hufff...pantaskah orang buangan seperti diriku mendapat hadiah terindah dalam kehidupan ini?" batin pemuda itu yang
"Ada apa Xiao Feng?" tanya Xia Yu.Bara Sena menggelengkan kepala."Tidak apa-apa Bibi Kecil," kata Bara sambil berdiri. Dia mencoba mendapat ingatan dari Xiao Feng. Dan perlahan ingatan dari pemuda itu pun muncul di kepalanya."Jadi Xiao Feng ini selalu menjadi bulan-bulanan keluarganya sendiri. Dan karena keberuntungan dia bisa menikah engan seorang gadis cantik nomer satu di Kota Nanjing ini...? Hmmm..." batin Bara Sena.Dia bisa menebak kenapa pamannya, Yu Long meracuni pemuda yang saat ini menjadi wadah baginya. Tidak lain karena dia akan menikah dengan gadis cantik itu dan Yu Long merasa iri hati.Bara Sena menyeringai kecil. "Bagus sekali...Aku ingin menendang orang yang tak tahu diri itu..." batin Bara Sena.Siang itu di luar kediaman keluarga Xiao telah ramai banyak orang. Hal itu karena mereka tahu keluarga Xiao akan menikahkan salah satu putranya dengan seorang gadis cantik dari keluarga terpandang di Kota Nanjing.Karena hal itulah banyak pembicaraan dari orang-orang yan
Bara Sena dan para pengiringnya pun sampai didepan kediaman Keluarga Qing. Mereka disambut oleh Kepala Keluarga Qing atau ayah dari Xia Qing Yue secara langsung didepan kediaman yang terlihat meriah tersebut. Di sebelah kepala keluarga, nampak seorang pemuda bertubuh besar berdiri dengan tatapan tajam. Bara Sena terpaku sejenak melihat sosok tinggi besar tersebut. Tiba-tiba sosok besar itu berlari laksana banteng yang ingin menyeruduk musuhnya. "Ada masalah apa dia denganku!? Gawat! Tubuh ini tak bisa bergerak dengan leluasa!" batin Bara mencoba menghindari tubuh besar tersebut. "Kakak ipar!" teriak pemuda berbadan tinggi besar itu sambil memeluk Bara Sena dengan erat. "Ugh! Lepaskan aku!" teriak Bara merasakan tulang-tulangnya seperti hancur karena pelukan maut pemuda bertubuh besar itu. "Qing Bao! Kau bisa membunuh calon kakak iparmu jika kau terus melakukan itu padanya!" Pemuda bernama Qing Bao menoleh ke arah suara yang tak lain adalah suara dari ayahnya, Qing Yi. "Ayah me