Bara Sena menatap dengan takjub kearah Zhou Lin yang terlihat sangat berbeda saat ini. Kekuatan petir dan api phoenix membuat aura di sekitar benar-benar berubah. "Jika aku bertarung habis-habisan, sepertinya aku tidak memiliki peluang sama sekali untuk menang. Tapi, aku tak mau diam saja melihat anak paman yang menyebalkan ini...Baiklah, sepertinya waktu bagi semua Iblis dan kekuatan dewa milikku lepas kendali dariku...Aku juga akan meminta bantuan mereka yang ada di dalam Dunia Penyimpanan..." batin Bara Sena lalu dia menggigit jempolnya sendiri hingga berdarah.Kedua mata Zhou Lin menatap tajam apa yang pemuda itu lakukan."Apa yang akan kau lakukan dengan menggigit jempol seperti itu?" tanya nya.Bara tersenyum kecil. Raut wajahnya nampak mulai berubah. Aura Iblis Es dan Iblis Tanduk Api mulai nampak meski wujudnya belum muncul."Melepas kekuatan. Kau juga harusnya merasa terhormat karena ini pertama kalinya aku bisa melepas kekuatan yang seharusnya belum waktunya untuk melakukan
Zhou Lin dan Bara Sena terus bertarung hingga membuat ledakan beruntun yang semakin membuat kota itu hancur berantakan. Raja Xue bersama para tetua termasuk Guru Yao untung saja berhasil menciptakan formasi pelindung untuk melindungi para penduduk kota meski tidak sedikit yang tewas karena tidak sempat berlindung didalam formasi milik mereka."Pertarungan mereka menyebabkan tempat ini berubah menjadi seperti neraka...Tapi, aku tak melihat Yang Mulia Putri, Rajaku," ucap Guru Yao."Saat ini kita pikirkan dulu orang-orang tak bersalah ini. Aku percaya Ruo akan baik-baik saja. Aku justru tak menyangka Bara Sena akhirnya mengeluarkan kekuatan aslinya. Bahkan Perdana Menteri yang sudah berada di Tingkat 10 Ranah Alam Mendalam saja kesulitan melawannya. Bocah itu memang benar-benar mengerikan...Untung saja sejak awal aku tidak menyinggungnya," sahut Raja Xue."Berapa banyak orang yang tewas terpanggang kekuatan mereka...? Sungguh mengerikan..." timpal Tetua Sha."Ini adalah kematian terban
Hujan Petir yang dikerahkan oleh Zhou Lin berhenti setelah pria itu mengangkat tangan kanan dan mengepalkan tinjunya. Nampak lubang besar dan asap putih mengepul dari tempat dimana Bara Sena dihujani petir miliknya."Aku rasa ini sudah cukup. Tubuhnya pasti telah menjadi debu saat ini...Hahaha!" Baru saja dia berkata seperti itu, dari dalam tanah tiba-tiba mencuat es yang cukup besar dan runcing. Selama beberapa saat semua tertegun melihat kemunculan es tersebut termasuk Ratu Song Yue. Awalnya hanya satu es yang muncul. Namun tiba-tiba, dari arah depan mencuat es dengan sangat cepat kearah Zhou Lin yang terkejut setengah mati."Dia masih hidup!? bagaimana bisa!?" batin pria itu sambil melompat ke udara untuk menghindari es yang menyerangnya. Es itu meledak setelah sampai di tempat dia berpijak. Lalu dari dalam es itu, melesat sesuatu yang sangat cepat dan langsung melompat kearah Zhou Lin. Itu adalah sosok Bara Sena dengan wujud Iblis Es yang sempurna.Set!Tangan Bara Sena bergerak
Zhou Lin terlihat sangat kacau setelah terkena hantaman palu es raksasa milik Iblis Es. Tubuhnya tengkurap dan terbenam di dalam tanah tak bergerak sama sekali. Cakara pun menghampiri pria itu lalu mencengkram salah satu kakinya. Dengan entengnya dia mengangkat tubuh Zhou Lin dengan posisi kepala pria itu dibawah dan kaki di atas.Melihat keadaan Perdana Menteri yang mengenaskan itu Iblis Es tersenyum sinis."Hei, bocah, apakah kau sudah selesai? Kau ini benar-benar lemah sekali ya? Cih, benar-benar tak berguna! Lebih baik aku akhir saja pertarungan yang membosankan ini!" ucap Iblis Es lalu dari tangan kirinya tiba-tiba muncul Pedang Es Abadi miliknya. Rupanya dia hendak menusuk tubuh pria itu menggunakan Pedang yang mengeluarkan hawa dingin luar biasa tersebut. Jika sampai terjadi, tamat sudah riwayat putra Jaka Geni tersebut.Belum juga dia menusuk Zhou Lin, Iblis Es merasakan hawa kehadiran yang sangat kuat. Senyum tipis pun menyeruak di bibirnya."Sepertinya usiamu sedikit lebih p
Bara Sena membuka kedua matanya yang sudah terpejam selama beberapa hari. Dia nampak terkejut melihat beberapa gadis cantik tengah mengerumuninya. Nampak, para gadis itu tersenyum kearahnya."Apakah ini surga...?" batin pemuda itu yang langsung menelan ludahnya sendiri membayangkan sesuatu yang liar bersama para gadis tersebut."Hei, dia sudah bangun!" seru salah satu gadis tersebut. Para gadis itu adalah para tetua Sekte Awan Es.Beberapa wanita cantik segera bangkit berdiri dan melangkah mendekati Bara Sena. Pemuda itu pun tertegun melihat mereka semua berkumpul seperti para istri yang meminta jatah untuk mendapatkan cinta darinya."Chang Mei...Qing Yu...Ratu Song...? Kenapa kalian semua berada di sini? Mereka juga.." tanya nya sambil mengedarkan pandangannya kearah lain dimana ribuan orang tengah sibuk membuat tenda dan dapur darurat. Di sana nampak juga Yuang Shi dan Raja Xue yang tengah sibuk membantu rakyat kota Yangzhou."Kau tak sadarkan diri sudah hampir dua hari lamanya. Sel
Bara Sena tertegun mendengar apa yang dikatakan oleh Chang Mei mengenai Kaisar Zhou Yin kakak dari Perdana Menteri Zhou Lin."Dari apa yang kau katakan, apakah kau ingin bilang bahwa dia sangatlah kuat?" tanya Bara. Chang Mei mengangguk. Bara merasa bergetar juga melihat Chang Mei yang mencemaskan nama Kaisar Zhou Yin. Padahal wanita itu juga kuat dan mungkin saja sulit bagi dirinya untuk menang jika mereka berdua bertarung."Zhou Lin adalah adiknya, kau tahu kenapa dia yang seorang lelaki tidak menjadi kaisar dan malah kakaknya yang seorang wanita malah dipilih menjadi kaisar? Semua itu ada hubungannya dengan kekuatan dan juga kecerdikan. Zhou Yin, dia adalah adik sepupuku dari Dewi Zhou atau Dewi Phoenix Api. Dia sangat kuat...! Jenis kekuatan yang dia miliki sama persis dengan kekuatan yang dimiliki Zhou Lin, tapi tingkatannya sangat jauh berbeda. Jadi, itu sebabnya aku mengingatkan agar kau berhati-hati. Aku yakin, kedatangan Zhou Lin kali ini bukan karena keinginan dia sendiri, m
Xia Qing Yue menatap pemuda itu dengan berbagai macam perasaan di dalam hatinya. Ada perasaan takjub, bangga, kaget, tak menyangka dan lain-lain."Suamiku, bagaimana kau bisa menjadi sehebat ini? Apakah semua ini karena kau adalah seorang dewa seperti yang kau katakan?" tanya nya.Bara mengangguk. Dia melepaskan jeratan rantai ungu miliknya sehingga harimau putih itu terlepas. Setelah sang harimau terlepas, dengan masih menunduk dan sesekali melirik kearah Bara, harimau itu mendekati kaki sang pemuda lalu menjilatinya.Pemandangan itu semakin membuat Xia Qing Yue merasa takjub. Harimau itu masih menunduk hingga saat tangan Bara Sena membelai kepalanya dia pun mengangkat wajah."Kau boleh pergi, tapi sebelumnya aku minta tolong padamu. Jangan biarkan binatang lain masuk ke kawasan ini. Mengerti?" kata Bara.Harimau putih itu mengangguk lalu dia pun mengaum sekali dan pergi meninggalkan tempat tersebut. Bara Sena pun menoleh kearah Xia Qing Yue. Dia tersenyum lalu mengulurkan tangannya.
Xia Qing Yue mendesah keras saat Bara Sena tiba-tiba membuat gerakan yang sangat cepat. Gerakan itu menjadi semakin liar sebelum akhirnya pemuda itu melenguh panjang saat dirinya telah mencapai puncak perjalanan gairahnya. Gadis itu merasakan sesuatu yang aneh mengisi tubuhnya. Dengan tubuh yang penuh dengan keringat, keduanya saling berpelukan mesra dan kembali saling mencium. Setelah beberapa saat lamanya mereka saling melumat, keduanya pun akhirnya melepas ciuman."Akhirnya, aku bisa merasakan nikmatnya hubungan suami istri dengan dirimu, Qing Yue..." ucap Bara setelah dia mencabut benda pusaka miliknya.Xia Qing Yue tidak menyahut. Dia menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Bara Sena tersenyum lalu dengan lembut melepaskan tangan yang menutupi wajah itu. Gadis itu membuang wajah kearah lain."Kenapa? Kau menyesal telah melakukannya dengan suamimu?" tanya Bara."Bukan begitu...Hanya saja, ini terlihat memalukan..." kata gadis itu sambil menutup tubuh bagian bawahnya dengan merap