Bara Sena membuka kedua matanya yang sudah terpejam selama beberapa hari. Dia nampak terkejut melihat beberapa gadis cantik tengah mengerumuninya. Nampak, para gadis itu tersenyum kearahnya."Apakah ini surga...?" batin pemuda itu yang langsung menelan ludahnya sendiri membayangkan sesuatu yang liar bersama para gadis tersebut."Hei, dia sudah bangun!" seru salah satu gadis tersebut. Para gadis itu adalah para tetua Sekte Awan Es.Beberapa wanita cantik segera bangkit berdiri dan melangkah mendekati Bara Sena. Pemuda itu pun tertegun melihat mereka semua berkumpul seperti para istri yang meminta jatah untuk mendapatkan cinta darinya."Chang Mei...Qing Yu...Ratu Song...? Kenapa kalian semua berada di sini? Mereka juga.." tanya nya sambil mengedarkan pandangannya kearah lain dimana ribuan orang tengah sibuk membuat tenda dan dapur darurat. Di sana nampak juga Yuang Shi dan Raja Xue yang tengah sibuk membantu rakyat kota Yangzhou."Kau tak sadarkan diri sudah hampir dua hari lamanya. Sel
Bara Sena tertegun mendengar apa yang dikatakan oleh Chang Mei mengenai Kaisar Zhou Yin kakak dari Perdana Menteri Zhou Lin."Dari apa yang kau katakan, apakah kau ingin bilang bahwa dia sangatlah kuat?" tanya Bara. Chang Mei mengangguk. Bara merasa bergetar juga melihat Chang Mei yang mencemaskan nama Kaisar Zhou Yin. Padahal wanita itu juga kuat dan mungkin saja sulit bagi dirinya untuk menang jika mereka berdua bertarung."Zhou Lin adalah adiknya, kau tahu kenapa dia yang seorang lelaki tidak menjadi kaisar dan malah kakaknya yang seorang wanita malah dipilih menjadi kaisar? Semua itu ada hubungannya dengan kekuatan dan juga kecerdikan. Zhou Yin, dia adalah adik sepupuku dari Dewi Zhou atau Dewi Phoenix Api. Dia sangat kuat...! Jenis kekuatan yang dia miliki sama persis dengan kekuatan yang dimiliki Zhou Lin, tapi tingkatannya sangat jauh berbeda. Jadi, itu sebabnya aku mengingatkan agar kau berhati-hati. Aku yakin, kedatangan Zhou Lin kali ini bukan karena keinginan dia sendiri, m
Xia Qing Yue menatap pemuda itu dengan berbagai macam perasaan di dalam hatinya. Ada perasaan takjub, bangga, kaget, tak menyangka dan lain-lain."Suamiku, bagaimana kau bisa menjadi sehebat ini? Apakah semua ini karena kau adalah seorang dewa seperti yang kau katakan?" tanya nya.Bara mengangguk. Dia melepaskan jeratan rantai ungu miliknya sehingga harimau putih itu terlepas. Setelah sang harimau terlepas, dengan masih menunduk dan sesekali melirik kearah Bara, harimau itu mendekati kaki sang pemuda lalu menjilatinya.Pemandangan itu semakin membuat Xia Qing Yue merasa takjub. Harimau itu masih menunduk hingga saat tangan Bara Sena membelai kepalanya dia pun mengangkat wajah."Kau boleh pergi, tapi sebelumnya aku minta tolong padamu. Jangan biarkan binatang lain masuk ke kawasan ini. Mengerti?" kata Bara.Harimau putih itu mengangguk lalu dia pun mengaum sekali dan pergi meninggalkan tempat tersebut. Bara Sena pun menoleh kearah Xia Qing Yue. Dia tersenyum lalu mengulurkan tangannya.
Xia Qing Yue mendesah keras saat Bara Sena tiba-tiba membuat gerakan yang sangat cepat. Gerakan itu menjadi semakin liar sebelum akhirnya pemuda itu melenguh panjang saat dirinya telah mencapai puncak perjalanan gairahnya. Gadis itu merasakan sesuatu yang aneh mengisi tubuhnya. Dengan tubuh yang penuh dengan keringat, keduanya saling berpelukan mesra dan kembali saling mencium. Setelah beberapa saat lamanya mereka saling melumat, keduanya pun akhirnya melepas ciuman."Akhirnya, aku bisa merasakan nikmatnya hubungan suami istri dengan dirimu, Qing Yue..." ucap Bara setelah dia mencabut benda pusaka miliknya.Xia Qing Yue tidak menyahut. Dia menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Bara Sena tersenyum lalu dengan lembut melepaskan tangan yang menutupi wajah itu. Gadis itu membuang wajah kearah lain."Kenapa? Kau menyesal telah melakukannya dengan suamimu?" tanya Bara."Bukan begitu...Hanya saja, ini terlihat memalukan..." kata gadis itu sambil menutup tubuh bagian bawahnya dengan merap
Kelima gadis cantik itu mulai berjatuhan di tanah setelah tak kuat menahan aroma belerang yang mengandung racun. Disertai hawa panas yang tak bisa ditahan dengan kekuatan es milik mereka, akhirnya membuat kelima gadis itu tak sadarkan diri. Setelah kelima gadis itu tergeletak tak berdaya, muncul satu sosok pria bertubuh kekar dengan tampang mengerikan dan tubuh yang dipenuhi banyak bulu.Di bagian kepala sosok tersebut nampak sepasang tanduk berukuran kecil dengan warna hitam pekat. Kepala pria tersebut nampak terlihat aneh. Yang membuat aneh dari wajah pria itu adalah bagian hidungnya sangat mirip dengan moncong seekor sapi. Dengan sepasang telinga yang cukup panjang membuat wujudnya sekilas sangat mirip dengan seekor sapi."Hahaha! Akhirnya mereka terkena jurus ilusi milikku. Rupanya jurus itu sudah cukup untuk menaklukkan mereka berlima. Ini adalah panen besar! Hahaha! Nyam Nyam! Kelima gadis ini masih sangat segar, alangkah senangnya aku mendapat tangkapan
Yang Yue Fei terkejut setelah Bara Sena menunjukkan anting biru yang sangat dia kenal. Itu adalah anting khusus yang dimiliki para tetua di Sekte Awan Es. Dia pun memiliki anting itu sepasang."Bagaimana kakak bisa mendapatkan anting ini?" tanyanya."Aku menelusuri aura aneh dan aroma belerang yang begitu menyengat di kawasan utara di Hutan kematian. Itu cukup jauh dari wilayah milik Ratu Chu Yi dan wilayah Ratu Wu yang pernah kita lalui beberapa waktu yang lalu. Sesampainya disana, aku hanya menemukan anting biru itu tergeletak di tanah..." kata Bara Sena."Ini aneh...Apakah mungkin salah satu tetua Sekte masuk kedalam hutan? Lalu, untuk apa dia masuk kedalam hutan?" gumam Yue Fei dengan kening berkerut pertanda dia berpikir cukup keras."Mungkin dia ingin mencari sesuatu didalam hutan. Dan bisa saja sesuatu yang buruk sedang menimpanya," kata Bara."Kalau begitu, kita harus segera mencari tahu kakak. Aku tak ingin ada sesuatu yang
Kedua sosok itu menatap kearah dinding es yang telah menjadi bukit es setinggi lima tombak."Manusia ini sepertinya memiliki kemampuan yang tidak biasa. Kita harus berhati-hati!" ucap salah satu makhluk tersebut."Tentu saja saudaraku. Kita serang dia dengan serangan gabungan yang sudah lama tidak kita gunakan," sahut satunya lagi.Bara Sena menatap keduanya dengan sikap waspada. Dia bisa merasakan kedua makhluk itu bukanlah makhluk yang bisa dianggap remeh."Siapa kalian!?" tanyanya."Hmmmh! Justru kami yang seharusnya bertanya padamu, siapa kau berani masuk ke wilayah Kerajaan Wo Yoe kami!?" teriak salah satu makhluk."Kerajaan Wo Yoe? Baru kali ini aku mendengar nama Kerajaan itu. Hm...Baiklah, daripada kita bertarung dan menghabiskan tenaga, sebaiknya kita bicarakan ini secara baik-baik, bagaimana?" kata Bara sambil kembali bersikap biasa.Dua makhluk itu saling tatap. Lalu mereka pun saling mengangguk. Bara Sena menyeringai. Tiba-tiba tubuhnya menghilang. Dua sosok itu terkejut s
Bukit itu dipenuhi bebatuan dengan ukuran besar. Sepintas, bukit itu hanyalah bebatuan biasa. Namun jika di perhatikan lebih cermat, bukit batu itu membentuk sebuah kepala manusia. Bara Sena pun sempat berhenti sejenak sebelum melangkahkan kakinya mendekati bukit tersebut."Aneh...Bukit batu itu menyerupai kepala seseorang...Tapi kepala siapa?" batin pemuda itu.Dia tak terlalu banyak berpikir. Karena saat itu, cincin Akik Ijo miliknya tiba-tiba bergetar aneh. Dengan cepat dia pun melangkahkan kakinya ke bukit batu itu untuk menyelidiki ada apa dengan bukit batu yang terasa aneh tersebut.Kaki pemuda itu pun menapak di salah satu batu di kaki bukit. Saat itulah dia semakin merasa aneh dengan batu-batu yang ada disana. Bara merasa, bahwa batu-batu itu bukan benda mati seperti batu biasa. Batu itu seperti hidup alias memiliki jiwa. Merasa tidak yakin dengan apa yang dia pikirkan, Bara Sena pun berjongkok kemudian menyentuh Batu yang dia pijak itu menggunakan telapak tangan kanannya.Ked