Share

84. SAKIT

“Terima kasih, Ren,” ucap Juna.

Gadis itu membantu Juna menuju kamarnya. Tak hanya itu, ia nampak sibuk merapikan barang-barang Juna. Sedangkan pria itu dibiarkan berbaring du atas kasurnya.

Wajah Juna nampak pucat, bahkan terlihat keringat membasahi sisi wajahnya. Irene yang melihat hal itu, tentu tak tega jika tak membantunya.

“Kamu kenapa?” tanya Irene lagi.

“Cuman kecapekan. Minum obat dan tidur juga baikan, kok,” jawabnya.

Irene mendesah. “Kamu habis dari mana, sih? Udah beberapa hari ini aku nggak lihat kamu. Sekalinya lihat, kondisimu kayak begini. Bikin khawatir aja,” ucapnya sembari mengelap keringat yang membanjiri wajah tampan sang dosen.

Juna menarik kedua sudut bibirnya. Mata hitamnya itu menatap Irene yang tak bisa menyembunyikan perasaan paniknya.

“Terima kasih,” ucap Juna pelan.

Dalam hati Juna merasa senang, ternyata diam-diam Irene mencarinya.

“Aku habis dinas luar. Yayasan akan mengadakan program pendidikan, yang bekerja sama dengan salah satu universitas di Be
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status