Share

91. KEKHAWATIRAN IRENE

Ada perasaan senang, yang menyeruak di hari Irene. Setelah seharian memilih sabar untuk diam menunggu. Kini dia bisa mendapatkan apa yang sedari tadi diharapkannya.

“Tokonya yang ini, bukan, ya?” tanya Irene.

Pandangannya melihat ke arah sebuah toko yang tak begitu besar. Kemudian dia menatap sekelilingnya, khawatir ada toko lain.

“Kayaknya, sih, bener. Tapi kok orangnya nggak ada?” katanya lagi.

Irene mengeluarkan ponsel dari sling bag-nya. Membuka aplikasi WhensApp, tapi sedetik kemudian ia urungkan.

“Aku tunggu aja, deh. Lagi pula masih jam sepuluh kurang.”

Antara tak sabar dan takut terlambat. Semuanya terlihat beda tipis.

Ternyata, tak hanya Irene yang datang lebih awal. Juna sedari tadi memperhatikan Irene dari dalam mobil. Pria itu juga sudah tak sabar ingin bertemu dengan kekasihnya.

TID.

Suara klakson mobil mengejutkan Irene. Matanya langsung tertuju pada mobil berwarna silver. Ia menengok ke kanan dan kiri. Akan tetapi, tak ada seorang pun di sana.

“Juna,” ucap Irene, ke
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status