Share

Bab LXXXIX - Istana Timur I

Memori Andrew terlalu cepat untuknya dicerna. Karena hal itu, Halbert menjadi sedikit tidak waras. Tapi beruntungnya ada Rachel di sisinya, sehingga ia pun dapat lebih tenang.

“Apa kamu tidak apa?”

“Berkatmu, Nona. Aku sungguh berterima kasih.”

Karena memori itu melekat begitu kuat, Halbert menjadi sangat ingin tuk bergegas menuju ke reruntuhan.

“Mari kita bergegas Nona. Aku sudah mengetahui sesuatu hal, dan aku ingin ke sana secepatnya untuk memastikan.”

“Baiklah.”

Tidak lama setelah mereka berjalan, fajar telah terbit kembali. Hingga matahari hampir pada puncaknya di atas, mereka berdua akhirnya sampai ke tempat tujuan.

Di sinilah, istana kerajaan Timur berada. Begitu megah dan terasa masih hidup. Walau pagarnya sudah berkarat, rerumputan di halaman telah memanjang, istana itu masih berdiri kokoh.

“Ini reruntuhan katamu?” Sekilas ia tidak percaya.

“Ya. Ini adalah reruntuhannya. Meskipun istana masih utuh, bagian lain dari Kerajaan sudah menjadi puing-puing. Aku terakhir kali datan
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status