Share

Bab XCII - Buku Terlarang

Terbukalah pintu kamar, tempat di mana Rachel terlelap. Rachel tersentak kaget, sebab Halbert ternyata sudah berada di depan pintu.

“Bagaimana keadaanmu?”

“Aku baik-baik saja, terima kasih dan maaf aku malah tertidur.”

“Tidur itu lebih baik daripada harus terjaga. Setelah ini aku akan pergi, bagaimana denganmu?” Halbert bertanya selagi menundukkan kepalanya.

Rachel kemudian keluar dari ruangan. Tak lupa ia menutup pintu sebelum berbicara, “Aku akan ikut denganmu.”

“Sebelumnya ada sarang monster di bawah tanah, kebetulan aku menemukan lubang sebagai jalan pintas. Tetapi meskipun istana ini utuh, aku tidak melihat siapa pun bahkan Raja Timur juga tidak,” ungkapnya selagi melirik ke arah lain.

“Itu tidak masalah. Lagi pula aku tidak mencarinya. Aku hanya ingin menemanimu berpergian,” ucap Rachel.

“Aku senang ada yang menemani. Tapi mungkin entah hari ini atau besok, kita harus berpisah.”

Rachel menundukkan kepala, ia tampak sangat sedih.

“Jangan khawatir, kalau memang ada kesempatan ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status