Share

Bab 78-2

Maura bangun di pagi hari dengan sekujur tubuh penuh tanda merah dan lemas, tulangnya seperti terlepas dari sendi. Setelah mendapatkan kamar, alih-alih menjawab pertanyaan Maura, Rangga malah membawanya berulang kali jatuh dan melambung dalam gulungan cinta. Pria itu seperti menemukan hidangan lengkap setelah lama berpuasa, rakus dan ganas.

Maura menggeser perlahan tubuhnya menyamping menghadap Rangga. Pria itu masih lelap dalam buaian mimpi dengan mata dan bibir terkatup rapat.

“Apa yang terjadi antara kalian setelah aku pergi?” bisik Maura seraya membelai rambut suaminya yang berantakan. “Aku merasakan amarah dalam setiap sentuhanmu.”

Sentuhan Maura turun ke hidung dengan tulang tinggi dan sedikit bengkok di bagian tengah, membuat pemiliknya mengerjap karena gatal.

Wajah Rangga mengkerut, matanya memicing menghalau sinar mentari yang menusuk pupilnya. “Sudah bangun?” sapa Rangga dengan suara berat dan serak. “Ke

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status