Share

Bab 112-2

Yuki terbangun karena perutnya terasa lapar dan tenggorokannya sakit. Badannya terasa berat dan tidak bertenaga.

“Bunda ...!” teriaknya sekeras yang bisa dilakukan. “Bunda ...!” ulangnya hampir menangis.

Klek.

“Ada apa? Kenapa kau manja sekali begitu ada Bunda, hahh?! Ayo, aku akan menggendong dan mengantarmu pada indukmu.” Rangga menumpukan lututnya di atas ranjang dan meraih Yuki. “Hei, kau demam!”

“Sayang ...! Ra ...!” teriak Rangga panik. “Tunggu di sini. Aku akan membawa bunda kemari.” Rangga merebahkan Yuki lagi dengan hati-hati.

“Sayang ...!” Rangga membuka pintu kamarnya sedikit kasar, membuat Maura tersentak kaget dan cemberut.

“Kak, bisa tidak kamu bangunkan aku dengan lembut? Sisa kelembutanmu semalam sudah hilang bersama terbitnya matahari rupanya,” sungut Maura kesal.

“Maaf, tapi ini mendesak. Ayo, Yuki demam!” Rang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status