Share

Bab 61

Penulis: Ram Tadangjapi
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-15 02:20:22

Ketika para petinggi keluarga yang Pak Rudi undang ke rapat sudah pulang semua, ia kemudian menuju ke sebuah ruangan kecil yang berada di bagian belakang gedung. Ruang kecil tersebut merupakan ruangan rahasia yang hanya diketahui oleh beberapa orang saja, termasuk dirinya.

Pak Rudi memasukkan sandi melalui sebuah layar digital kecil yang tertempel di dinding. Beberapa saat kemudian ia membuka pintu ruangan tersebut. Di dalam ruangan itu terdapat sejumlah rak dokumen yang terisi penuh setiap bagiannya, juga ada empat kursi sofa besar serta dua meja kerja lengkap dengan masing-masing sebuah laptop diatasnya.

Ruangan rahasia itu biasa digunakan untuk mengelar rapat rahasia yang hanya dihadiri beberapa orang saja. Di ruangan itu pula banyak strategi dan taktik licik lahir untuk menaklukkan para saingan. Pak Rudi sebagai pimpinan keluarga punya kewenangan untuk menggunakan ruangan itu.

Saat ini, Pak Rudi duduk di sebuah kursi yang cukup besar. Ia kemudian menyalakan laptop yang berada di m
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • LIKA-LIKU HIDUP MAMAN   Bab 62

    Maman memperhatikan hiruk pikuk bagian produksi dari balik kaca di ruang kerjanya. Ia bisa melihat dengan jelas bagaimana alur dan proses kerja yang berlangsung saat ini. Meskipun dari kejauhan, namun Maman mampu mendapatkan gambaran jelas secara utuh yang terjadi di bagian produksi saat itu.Setelah merasa cukup mengamati keadaan di bagian produksi, Maman kemudian beranjak dari tempatnya berdiri, ia menuju ke meja kerjanya. Ia lalu mulai memeriksa laporan hasil produksi yang masuk hari itu, matanya fokus meneliti setiap data yang tampak di laporan tersebut.Maman cukup puas setelah membaca laporan hasil produksi, sepertinya sistem kerja yang ia buat sudah menunjukkan hasil yang baik. Sudah tidak ada lagi penyimpangan data, bahan baku pun tidak terlalu banyak yang terbuang, proses kerja para karyawan juga terlihat lebih efektif dan efisien. Maman melirik ke jam tangannya, sepuluh menit lagi waktu menunjukkan jam sembilan. Sesuai perkataan Pak Sumardi tadi pagi, ia harus menemuinya di

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-22
  • LIKA-LIKU HIDUP MAMAN   Bab 63

    Setelah memastikan August memahami tugasnya, Maman kemudian berdiri hendak beranjak untuk beristirahat. Namun sebelumnya ia berpesan ke August. "Pertemukan aku dengan orang-orang pilihanmu itu besok!."August mengangguk tegas, lalu menanggapi perkataan Maman. "Jangan khawatir bang, besok aku hubungi!.""Bagus, aku tunggu Khabar baikmu!." Maman melambaikan tangan ke August lalu berbalik menuju ke ruang kerjanya. Seperti biasa ia akan makan siang sekaligus istirahat disitu, dia ke kantin hari ini hanya untuk menunggu August.Baru saja bel penanda jam istirahat telah selesai berbunyi, suara ketukan terdengar dari pintu ruang kerja Maman. "Masuk!." Maman memberikan perintah untuk masuk ke si pengetuk pintu tanpa melihat siapa orang itu, ia fokus membaca laporan dari beberapa staf produksi.Ternyata yang mengetuk tadi adalah Mursalim."Selamat siang Pak Maman!." Sapa Mursalim setelah ia membuka pintu, ia kemudian mendekati Maman lalu duduk di kursi yang biasa dip

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-26
  • LIKA-LIKU HIDUP MAMAN   Bab 64

    Maman dengan cepat berjalan ke tempat Mursalim, jelas terlihat dari wajahnya ia tidak senang dengan apa yang baru saja ia dapatkan. Begitu ia sampai di dekat Mursalim, ia langsung melontarkan pertanyaan."Apa kau tau jadwal pengambilan bahan dari tim angkut?.""Eh...Pak Maman!." Mursalim yang sedari tadi konsentrasi mengerjakan tugasnya terkejut saat mendengar suara Maman di dekatnya. "Maaf Pak, saya tidak melihat bapak datang. Tadi bapak bertanya apa?."Maman mengendurkan otot-otot tubuhnya, ia menyadari jika pertanyaannya tadi cukup membuat Mursalim terkejut. "Aku cuma mau tau jadwal tim angkut datang mengambil bahan."Mursalim menjawab. "Tidak ada jadwal pasti, Pak. Biasanya jika ada perintah dari bagian prosesing untuk menambah bahan, baru mereka bergerak."Mursalim berusaha membaca apa yang dipikirkan pimpinannya itu, jika Maman bertanya sesuatu dengan mimik serius berarti ia menemukan hal yang ganjil. Mursalim merasa ada sesuatu yang terlewat dari pengamatannya di bagian bahan b

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-29
  • LIKA-LIKU HIDUP MAMAN   Bab 65

    Wajah koordinator itu seperti orang kebingungan, dia belum bisa mencerna apa sebenarnya yang sedang terjadi saat ini.Mendengar perkataan sinis Maman barusan, Suparno buru-buru mencairkan ketegangan dengan memperkenalkan koordinator itu. "Ini orang yang Pak Maman cari, namanya Amran."Maman mengerutkan kening ke arah Amran. "Apa yang kau lakukan sedari tadi?."Amran menjawab dengan sedikit gugup. "Anu pak...saya tadi melakukan inspeksi ke bagian lain."Ketika Maman mendengar jawaban itu, dengusan nafas kesal ia hembuskan dengan sangat kencang. "Apa kau tak tau kalau bahan baku sudah menumpuk?."Amran terlihat semakin gugup, ia tak tahu harus memberikan jawaban apa. Sudah lumrah jika ada penumpukan bahan baku di jam kerja sesudah istirahat, biasanya menjelang jam pulang baru ia memberikan perintah ke para operatornya untuk bergerak.Memikirkan hal tersebut, Amran merasa jika akan ada perubahan yang akan terjadi. Dan itu akan berimbas pada posisinya.Maman kemudian menunjuk ke arah tiga

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-02
  • LIKA-LIKU HIDUP MAMAN   Bab 66

    Maman cukup senang dengan distribusi bahan baku yang ada saat ini. Setiap mesin prosesing sudah punya stock untuk diolah, setidaknya sampai sesi terakhir sebelum jam pulang kerja.Setelah memastikan semuanya sudah aman, Maman kemudian berjalan keluar dari bagian prosesing. Tiba-tiba..."Aku minta maaf, Pak Maman!." Pria yang tadi berdebat dengan Maman saat pengaturan bahan baku di bagian prosesing saat ini duduk bersimpuh di depan Maman."Kenapa kamu?." Maman bertanya dengan dingin.Maman tahu kenapa pria ini berlutut, namun ia berlagak tak tahu apa-apa. Ia juga sudah tak peduli dengan keadaan pria tersebut.Pada saat ini, pria itu bersimpuh dengan lemas sambil terisak. Sebuah pemandangan yang memalukan bagi seorang pria."Mengapa kamu menangis?." Maman menatap pria itu dengan heran. "Maafkan aku Pak, aku...aku...tidak tahu kalau Pak Maman bisa memecat saya...tapi tolong jangan pecat saya!. Kata pria itu disela-sela Isak tangisnya."Aku tidak suka dengan pemimpin yang tidak peduli de

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-09
  • LIKA-LIKU HIDUP MAMAN   Bab 67

    Maman hanya ingin menjaga aset yang telah diberikan oleh ayahnya, bahkan kalau bisa mengembangkannya. Jika awalnya Maman hanya bekerja untuk mendapatkan hidup mapan dan posisi yang bagus sebagai bonus, namun saat ia tahu kebenaran dan fakta yang tersembunyi selama ini, saat ini fokus Maman bukan lagi sekedar mengejar materi atau kedudukan tetapi melaksanakan wasiat mendiang ayahnya.Grup Pratama seharusnya tidak menjadikan Maman sebagai ancaman, seandainya mereka mau sedikit saja meredakan ego dan ambisi, maka semuanya tidak akan menjadi konflik yang tak berkesudahan. Begitu pikiran Maman. Oleh karena itu, Maman tidak pernah mencari tahu apa dan siapa yang ada dibalik Grup Pratama. Ia tak akan mengganggu mereka selama orang-orang itu melakukan hal yang sama.Maman datang lebih cepat dari biasanya, ia ingin memulai kebiasaan baru untuk dirinya sesuai dengan perubahan status kepemilikan perusahaan yang hanya dia dan Pak Sumardi yang tahu ditempat itu. Sebelum berangkat tadi ia sudah me

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-11
  • LIKA-LIKU HIDUP MAMAN   Bab 68

    Selepas Samri keluar dari ruang kerjanya, Maman kemudian memeriksa laporan harian bagian produksi. Hari ini sepertinya semua akan aman-aman saja, ia berharap semua pengaturan yang telah ia lakukan bisa berjalan baik di lapangan.Setelah selesai memeriksa laporan harian, Maman kemudian menuju ke ruang kerja Pak Sumardi. Ia hendak melaporkan pergantian beberapa personil, meskipun sejatinya ia adalah pemilik perusahaan ini, namun kedudukan Pak Sumardi tetap harus dihormati.Senyum menawan Winda langsung menyambut Maman begitu ia melewati meja wanita tersebut. "Pak Sumardi ada?." Tanya Maman sambil membalas senyuman Winda."Sepertinya hari ini Pak Sumardi tidak masuk." Jawab Winda."Eh apakah beliau sakit?.""Aku juga tidak tau, dari tadi aku menunggu info dari Pak Sumardi, tapi sampai sekarang tidak ada berita dari beliau."Maman tiba-tiba merasa ada yang tidak beres. Jika Pak Sumardi berhalangan, pasti ada informasi yang didapatkan Winda. Apakah ada sesuatu yang menimpa Pak Sumardi?.Wi

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-14
  • LIKA-LIKU HIDUP MAMAN   Bab 69

    Setelah menemui Pak Suryawan, sekarang Maman menuju kembali ke perumahan Pak Sumardi. Ia harus mencari tahu siapa yang menjadi pembantu di rumah tersebut. Setelah bertanya ke beberapa tetangga rumah Pak Sumardi, ia mendapatkan informasi jika pembantu dirumah itu ada tiga orang. Dua orang wanita, dan satu orang pria. Ketiga pembantu itu ternyata satu keluarga, nama kepala keluarganya Agam.Si Agam ini bertugas sebagai keamanan sekaligus tukang bersih-bersih halaman, kedua wanita lainnya adalah Istri dan anaknya yang bertanggung jawab pada bagian dalam rumah.Saat ini Maman segera menuju ke rumah Agam, lokasinya tidak jauh dari rumah Pak Sumardi. Setidaknya keluarga tersebut pasti ada informasi soal Pak Sumardi karena selama ini merekalah yang sehari-hari menyertai pasangan suami istri tersebut.Maman tiba di sebuah rumah, dari luar terlihat jika rumah itu belum sepenuhnya selesai. Temboknya belum dicat, hanya lapisan semen yang menutupi susunan batu merah. Maman kemudian mengetuk pint

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-18

Bab terbaru

  • LIKA-LIKU HIDUP MAMAN   Bab 77

    Kelima sekuriti itu benar-benar berada dalam dilema besar. Hanya August yang sejak awal menentukan sikap untuk berada di sisi Maman.Mendengar hal itu, wanita pemilik kantin menatap Maman dengan tak percaya.Dari tadi ia mengira Maman hanya seorang karyawan yang terlalu ingin tahu. Tapi melihat tatapan dan kepercayaan diri lelaki tersebut, ia sedikit takut jika salah mengambil kesimpulan. "Kamu sebenarnya siapa? Apa hakmu untuk...""Diam kataku!." August kembali membentak sebelum wanita itu bisa menyelesaikan kata-katanya.Bentakan tersebut terdengar lebih menakutkan dari yang pertama. Wanita itu terlihat pucat, begitu juga dengan para pelayan yang ada di sampingnya. Beberapa karyawan yang masih ada di kantin itupun terkejut.Suasana menjadi hening, August menatap tajam ke arah pemilik kantin. Ia kemudian mengalihkan tatapannya ke para karyawan yang masih ada di tempa itu. "Kalian semua segera keluar dari sini!."Para karyawan yang tersisa segera beranjak meninggalkan kantin tersebut.

  • LIKA-LIKU HIDUP MAMAN   Bab 76

    Setelah merasa keadaan Pak Sumardi baik-baik saja, Maman kemudian pamit. Tujuan berikutnya adalah langsung menuju ke tempat kerja, beberapa hal harus ia selesaikan selain mempersiapkan proses pengalihan jabatan manajer.Saat ini Maman telah berada di ruang kerjanya, di atas meja kerja bertumpuk sejumlah dokumen. Peristiwa penculikan Pak Sumardi membuat Maman belum sempat memeriksa isi dari dokumen-dokumen tersebut.Maman dengan seksama membaca isi beberapa dokumen. Beberapa kali ia mengangguk kagum saat melihat grafik data yang ditampilkan, kenaikannya cukup signifikan. Itu menandakan sistem yang sudah ia terapkan berjalan dengan baik. Selain itu, orang-orang yang ia pilih untuk menjadi garda terdepan untuk melakukan perbaikan telah bekerja dan berusaha untuk memberikan yang terbaik.Melihat hal tersebut, Maman menemukan komposisi yang tepat untuk mengisi sejumlah jabatan penting jika saatnya proses pengalihan jabatan manajer itu terjadi. Ia tahu mana orang yang bisa ia percaya setela

  • LIKA-LIKU HIDUP MAMAN   Bab 75

    Keesokan harinya, Maman hari ini tidak langsung menuju ke tempat kerja, ia ingin bertemu dengan Pak Sumardi.Maman saat ini telah sampai di halaman rumah Pak Sumardi. Suasana di situ terasa lengang, tak ada orang yang terlihat berada di luar rumah. Maman menyimpulkan Pak Sumardi belum mencari pembantu dan tukang kebun yang baru.Maman mengetuk pintu rumah tersebut tiga kali, ia menunggu seseorang dari dalam membukakan pintu. Setelah merasa tak ada respon, Maman kembali mengetuk pintu. Lagi-lagi belum ada pergerakan dari dalam.Apakah terjadi sesuatu pada pasangan suami istri itu?.Harusnya mereka aman sekarang?.Maman merasa khawatir, ia segera menuju ke arah samping rumah dan menyusurinya. Seingatnya ada pintu penghubung di arah samping menuju ke dapur.Saat ia menemukan pintu itu, ia memutar kenop pintu, ternyata terkunci dari dalam. Dalam hati Maman semakin gelisah, seharusnya Pak Sumardi dan istri ada di rumah saat ini."Maman? Aku kira penjahat!."Mendengar suara itu, dengan refl

  • LIKA-LIKU HIDUP MAMAN   Bab 74

    Haris mengerang dengan keras, tamparan Maman kali ini rasa sakitnya lebih besar terasa.Wajah Haris terlihat semakin membengkak.Maman berkata dengan dingin. "Aku tidak segan-segan menamparmu lebih keras lagi. Apakah kau masih bisa bertahan menahan sakitnya?."Haris tahu saat ini pertahanannya semakin rapuh, ia sendiri tidak yakin pada kemampuan tubuhnya untuk menahan rasa sakit yang lebih jika Maman menamparnya semakin keras. Mau tak mau ia harus menyerah. "Baiklah aku akan katakan yang sebenarnya."Maman menatap tajam ke wajah Haris sambil menarik paksa rambut pria itu ke arah belakang. "Katakan segera!."August yang sedari tadi hanya berdiri menyaksikan Maman menginterogasi Haris ikut membentak. "Jangan buang-buang waktu, cepatlah!."Haris semakin pucat, kedua pria yang membentaknya itu sama-sama hebat. Ia tak akan bisa melawan mereka meskipun punya kesempatan. "Aku...aku yang memberikan jalan pada para penculik itu masuk ke rumah."Mendengar penjelasan Haris, Maman semakin tajam m

  • LIKA-LIKU HIDUP MAMAN   Bab 73

    Pak Rudi merasa cemas, bagaimanapun hal seperti ini tak pernah ia prediksi. "Keadaan semakin gawat, kita bisa jatuh dengan cepat." Kata Pak Rudi dengan nada bergetar.Semua petinggi keluarga yang hadir saling berpandangan, mereka jelas memahami situasi saat ini namun tak satupun yang punya ide untuk mengatasi hal tersebut.Sudah sejak lama mereka menikmati semua kemewahan yang didapatkan dari sejumlah proyek. Berbagai trik digunakan untuk mendapatkan keuntungan dari mempermainkan dana proyek.Kemewahan itu sebentar lagi akan lenyap jika mereka tak bisa mengembalikan keadaan. Ketika para investor mundur maka mereka tak punya lagi kekuatan untuk menjalankan proyek yang sedang dikerjakan oleh Pratama Grup. Mereka tidak siap untuk mengalami kejatuhan saat ini.Pak Rudi menatap tegas ke arah para petinggi keluarga. "Kalian semua harus membantuku untuk berpikir, jika ada yang mempunyai ide segera katakan sekarang!."Saat mendengar perintah Pak Rudi, para petinggi keluarga itu kemudian sali

  • LIKA-LIKU HIDUP MAMAN   Bab 72

    Maman kemudian mengeluarkan ponselnya, ia harus segera menghubungi Pak Suryawan. "Halo Maman, Bagaimana?." Tanya Paman Suryawan di ujung telepon."Aku mau bertanya Paman, apa sudah ada petunjuk tentang siapa yang berada dibalik penculikan Pak Sumardi?.""Menurut informanku, beberapa anak buah Gordo semalam berencana menculik seseorang." Jawab Pak Suryawan. "Kemungkinan besar itu adalah Pak Sumardi."Gordo? Mendengar nama itu Maman langsung teringat dengan apa yang diinfokan Odie tadi siang. "Gordo ini merupakan pemasok bodyguard sekaligus penyedia orang-orang yang bisa melakukan pekerjaan kotor untuk Pratama Grup." Sambung Pak Suryawan."Berarti cocok dengan dugaanku." Balas Maman. "Karena lokasi Pak Sumardi disekap ada di pelabuhan yang dipenuhi barang-barang dengan tulisan Pratama Grup.""Kata Pak Sumardi tadi, Paman Suryawan harus segera bertindak." ***Saat ini, di rumah Pak Rudi terlihat para petinggi keluarga sudah hadir. Mereka sedang m

  • LIKA-LIKU HIDUP MAMAN   Bab 71

    Setelah mengatur nafasnya untuk menenangkan diri, Maman kemudian bergeser sedikit ke arah samping kiri dari tempatnya bersembunyi tadi. Ia mendekat sedikit ke arah gudang.Dari posisinya sekarang, ia bisa melihat ada sepuluh orang pria berjaga di sekitar area gudang. Penampilan kesepuluh pria itu terlihat seperti preman bayaran, bukan pengawal ataupun tukang pukul orang-orang kaya. Siapapun otak dari aksi penculikan ini, ingin menyembunyikan identitasnya dengan menyewa preman.Mata Maman semakin waspada saat melihat ada dua mobil mewah berwarna hitam datang merapat ke gudang. Dari kedua mobil itu turun dua orang pria berjas hitam. Meskipun dari jauh Maman masih bisa memperhatikan dengan jelas penampilan para pria yang baru datang itu."Aku yakin mereka itulah yang merencanakan semua ini!." Kata Maman. Ia kemudian mengambil ponselnya dan mengetikkan pesan singkat lalu mengirimkannya ke Simon, bagaimanapun ia tidak boleh bertindak tanpa ada perencanaan matang.Maman maju lagi beberapa m

  • LIKA-LIKU HIDUP MAMAN   Bab 70

    Setelah agak jauh meninggalkan rumah Agam, Maman menepikan motornya. Ia kemudian mengeluarkan ponsel lalu menghubungi nomor yang tadi diberikan Agam."Halo, siapa ini?." Suara seorang pria terdengar dari ujung telepon."Halo, apa benar ini dengan Pak Odie?." Tanya Maman dengan sopan."Iya betul, ada perlu apa?.""Maaf Pak Odie, aku dapat nomor bapak dari seorang teman, katanya kalau mau mencari orang yang berani melakukan pekerjaan berbahaya bapaklah orangnya." Maman berusaha memperlembut suaranya seperti orang yang sedang mencari pertolongan."Oh iya betul itu,.memangnya pekerjaan apa itu?." "Kalau boleh kita langsung bertemu saja Pak, lebih enak bicara empat mata.""Oke temui aku di warung kopi yang di perempatan menuju pasar.""Baik Pak."Sambil tersenyum sinis, Maman mematikan panggilan teleponnya. Ia tahu warung kopi yang dimaksud Odie, tanpa menunggu lebih lama lagi Maman segera memacu motornya menuju ke tempat tersebut.Sekitar lima belas menit kemudian, Maman sudah sampai di

  • LIKA-LIKU HIDUP MAMAN   Bab 69

    Setelah menemui Pak Suryawan, sekarang Maman menuju kembali ke perumahan Pak Sumardi. Ia harus mencari tahu siapa yang menjadi pembantu di rumah tersebut. Setelah bertanya ke beberapa tetangga rumah Pak Sumardi, ia mendapatkan informasi jika pembantu dirumah itu ada tiga orang. Dua orang wanita, dan satu orang pria. Ketiga pembantu itu ternyata satu keluarga, nama kepala keluarganya Agam.Si Agam ini bertugas sebagai keamanan sekaligus tukang bersih-bersih halaman, kedua wanita lainnya adalah Istri dan anaknya yang bertanggung jawab pada bagian dalam rumah.Saat ini Maman segera menuju ke rumah Agam, lokasinya tidak jauh dari rumah Pak Sumardi. Setidaknya keluarga tersebut pasti ada informasi soal Pak Sumardi karena selama ini merekalah yang sehari-hari menyertai pasangan suami istri tersebut.Maman tiba di sebuah rumah, dari luar terlihat jika rumah itu belum sepenuhnya selesai. Temboknya belum dicat, hanya lapisan semen yang menutupi susunan batu merah. Maman kemudian mengetuk pint

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status