Share

Bab 65

Wajah koordinator itu seperti orang kebingungan, dia belum bisa mencerna apa sebenarnya yang sedang terjadi saat ini.

Mendengar perkataan sinis Maman barusan, Suparno buru-buru mencairkan ketegangan dengan memperkenalkan koordinator itu. "Ini orang yang Pak Maman cari, namanya Amran."

Maman mengerutkan kening ke arah Amran. "Apa yang kau lakukan sedari tadi?."

Amran menjawab dengan sedikit gugup. "Anu pak...saya tadi melakukan inspeksi ke bagian lain."

Ketika Maman mendengar jawaban itu, dengusan nafas kesal ia hembuskan dengan sangat kencang. "Apa kau tak tau kalau bahan baku sudah menumpuk?."

Amran terlihat semakin gugup, ia tak tahu harus memberikan jawaban apa. Sudah lumrah jika ada penumpukan bahan baku di jam kerja sesudah istirahat, biasanya menjelang jam pulang baru ia memberikan perintah ke para operatornya untuk bergerak.

Memikirkan hal tersebut, Amran merasa jika akan ada perubahan yang akan terjadi. Dan itu akan berimbas pada posisinya.

Maman kemudian menunjuk ke arah tiga
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status