Share

Bab 58

Waktu terus bergerak maju, tapi Husein malah semakin larut dalam kenangan masa lalu. Ia terlelap di bak mandi yang airnya sudah tak hangat lagi. Khana merasa ada yang aneh, karena tak biasanya sang suami mandi begitu lama.

Akhirnya selir muda tersebut memberanikan diri melangkah ke depan pintu kamar mandi, lalu ia mengetuknya.

Tok! Tok! "Tuan, apa Tuan baik-baik saja?"

Husein terbangun mendengar suara Khana. Kemudia ia berseru, "Ya, saya sebentar lagi keluar! Jika, Nona ingin mandi sebaiknya ke kamar mandi yang lain saja!"

Khana menautkan alisnya heran. Namun, ia tak berkata apa-apa lagi.

Beberapa menit menunggu, Husein pun keluar menggunakan handuk di pinggangnya. Dada bidang yang penuh bulu halus itu menambah kesan kejantanannya semakin terpancar. Khana mendekat dan mencoba membelai penuh kasih sayang, tetapi Husein menolak.

"Saya sangat lelah, bisakah Nona minta pada pelayan untuk membuatkan saya lemon tea hangat?"

"Hem, baiklah." Khana sadar, itu hanya alasan Husein agar ia tak m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status