Share

Kedatangan Ryan

Penulis: Buluh Perindu
last update Terakhir Diperbarui: 2022-08-07 20:05:29

Dua minggu berlalu sejak tragedi di ruang sidang itu. Bu Dewi memilih tak ingin menyinggung kembali sedikit pun masalah itu dengan Ranti. Sedapat mungkin wanita itu menjaga kondisi emosional Ranti saat ini. Kehamilan tanpa didampingi sang suami tentunya bukanlah hal yang mudah. Salah satu cara yang dapat dilakukannya saat ini hanyalah menjaga kewarasan otak putrinya agar tidak melakukan hal-hal yang di luar kendali.

Ranti pun sepertinya tak lagi ingin mengingat kejadian itu. Hari-harinya hanya disibukkan dengan aktivitas rutin seperti biasa. Sesekali mengecek dua toko rotinya, ikut menikmati suasana malam bersama ibu dan kedua anaknya di kafe "Simpur" paling tidak seminggu sekali untuk memastikan semua pelayanan di kafe berjalan lancar serta terus berpikir ide-ide baru untuk mengembangkan usahanya. Tekad itu terus tertanam di hatinya.

Selepas vonis hukuman Bayu, Ranti harus siap menjadi tulang punggung keluarganya. Putusan pemberhentiannya sebagai aparatur negara t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • LEBIH BAIK KITA BERPISAH (Season 1)   Kumpul Keluarga

    Ryan menyambut baik usulan itu. Kunjungan pertamanya ke rumah sang kakak dijanjikannya seminggu sebelum wisudanya. Sekarang ini Ryan sedang fokus membereskan segala urusannya, termasuk perbaikan skripsinya di beberapa bagian. Pemuda itu berencana tinggal beberapa lama dengan kakak dan ibunya setelah wisuda nanti, menenangkan diri sembari mencari lowongan pekerjaan yang sesuai. Selama ini tak ada waktu yang diluangkannya khusus untuk keluarga, terutama sejak kepergian ayah mereka.Seminggu sebelum acara wisudanya, pemuda itu datang berkunjung pertama kalinya ke rumah sang kakak, sekaligus melepas rindu pada sang ibu. Selama ini baik Bu Dewi maupun Ranti memang tak pernah menceritakan semua yang terjadi pada pemuda itu. Membiarkan Ryan fokus dengan kuliahnya dan tak melibatkan pemuda itu dalam masalah yang sedang Ranti alami saat ini.Hanya meminta alamat Ranti, Ryan tak ingin dijemput oleh wanita itu dan memilih menjadikan taksi sebagai kendaraannya dari bandara. Ta

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-07
  • LEBIH BAIK KITA BERPISAH (Season 1)   Keputusan Ryan

    "Kak ... memang seperti itu model mertuamu?" tanya Rian.Pemuda itu langsung duduk mendudukkan tubuhnya di sebelah Ranti saat mendapati wanita itu duduk dengan napas yang terengah-engah di kamarnya. Setelah kepergian Bu Ratna dan Ririn tadi, Ryan langsung menyusul kakaknya yang sudah duluan menghilang.Hanya tarikan napas panjang Ranti yang menjadi jawaban atas pertanyaan adiknya itu."Sepertinya banyak hal yang tak aku ketahui tentang Kakak selama ini."Ranti menolehkan kepalanya ke samping, netra kedua kakak beradik itu saling beradu."Tak ada yang perlu dirisaukan. Kakak sudah terbiasa. Hanya saja ... dengan kondisi kehamilan Kakak sekarang ini, sepertinya perlu energi yang lebih saat berhadapan dengan mereka."Ranti merubah posisi. Sekarang tubuhnya bersandar pada bagian kepala tempat tidur dengan menggunakan bantal yang ditegakkan. Kakinya diluruskan di atas kasur."Bang Bayu tahu semua ini?"Ranti mengangg

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-08
  • LEBIH BAIK KITA BERPISAH (Season 1)   Hutang

    "Bu, minta Bu Ayu dan Bu Rina membawa Alif dan Fayza bermain di luar. Ranti tak ingin jika terjadi keributan, mereka akan mendengarnya."Bu Dewi menganggukkan kepalanya."Ingat, kamu hamil. Usahakan tak emosi saat bertemu dengannya, lepas dari apa yang akan terjadi nanti!""Ryan akan temani Kakak. Ayo!"Dengan langkah tak bersemangat Ranti berjalan keluar kamar, diikuti ibu dan adiknya. Bu Dewi memilih langsung ke arah kamar cucunya. Kedua balita itu sedang bermain di dalam tenda. Dia harus melaksanakan permintaan Ranti kali ini. Mental kedua cucunya itu harus dijaga agar tidak merekam memori buruk tentang keluarga besar mereka."Nin ... maaf lama menunggu. Kakak sedang tak enak badan. Ranti tak berbohong. Perdebatannya dengan sang ibu mertua tadi membuat tubuhnya serasa panas dingin tak karuan."Tak apa. Kami juga tak lama."Ranti menangkap raut wajah tak bersahabat dari adik iparnya itu. Sementara Randu, tetap seperti biasa. Wajah datar tanpa

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-08
  • LEBIH BAIK KITA BERPISAH (Season 1)   Tak Enak Hati

    Ranti duduk menunggu suaminya  yang sedang dijemput petugas lapas. Seperti biasa, seminggu dua kali Ranti menjenguk suaminya. Jika biasanya Ranti pergi sendiri, kali ini berbeda. Ryan memaksa untuk ikut serta.Beberapa lauk sengaja disiapkan Ranti hari ini. Memastikan Bayu tetap menikmati makanan yang biasa disantapnya sehari-hari saat ada jadwal kunjungan yang sudah ditetapkan."Kakak biasa datang sendiri ya?" tanya Ryan sembari mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Ada beberapa keluarga tahanan juga yang saat itu ada di ruangan yang sama."Iya. Mau sama siapa lagi memangnya?" ujar Ranti sambil tersenyum."Keluarga Bang Bayu misalnya?""Tak pernah kami bareng."Kalimat singkat itu cukup menjelaskan kepada Ryan jawaban atas pertanyaannya tadi. Kakaknya tak memiliki hubungan yang cukup baik dengan keluarga suaminya.Bayu muncul dari balik pintu besi. Berjalan cepat  di belakang seorang petugas lapas."Abang seh

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-09
  • LEBIH BAIK KITA BERPISAH (Season 1)   Jatah Bulanan

    "Rencana Adek, nanti Ryan bantu di pengembangan usaha Adek saja di sini. Tak perlu mencari pekerjaan di luar sana. Abang tak masalah kan?"Ini yang membuat Bayu terkadang merasa malu pada istrinya. Usaha roti yang jelas-jelas milik istrinya itu tak pernah diakuinya secara terang-terangan di depan Bayu. Ranti selalu mengakui usaha itu sebagai milik berdua. Bayu paham, Ranti tak ingin membuatnya berkecil hati dengan pencapaian yang telah diraih istrinya itu."Abang selalu mendukung yang terbaik untuk usahamu, Dek. Abang tak banyak bisa membantu, tapi yakinlah ... doa Abang akan selalu bersamamu."Ranti lagi-lagi tersenyum."Abang tak masalah kan Adek tinggal beberapa hari nanti? Setelah wisuda Ryan, rencananya Ibu mengajak pulang kampung sebentar. Melihat rumah, mau memastikan kondisinya.""Tak apa. Lagi pula Ibu sudah lama tak pulang ke rumah. Wajar saja. Mumpung ada waktu dak kesempatan. Tak usah risaukan Abang. Hanya siapkan saja stok la

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-09
  • LEBIH BAIK KITA BERPISAH (Season 1)   Usul Ryan

    Ranti tak mengingkari janjinya. Jatah bulanan sebesar satu juta rupiah tetap Ranti berikan kepada ibu mertuanya. Ranti menduga, selain jatah tetap bulanan itu, Bayu juga sering memberikan jatah tambahan jika mendapatkan honor kegiatan dari kantornya. Itu tentunya di luar biaya kuliah Ririn yang masih menjadi tanggung jawab Bayu sampai Ririj menyelesaikan kuliahnya. Ranti tak pernah mempermasalah itu selama ini.Dengan diantar Ryan, sore harinya Ranti mengantarkan uang itu ke rumah mertuanya. Tak ada sang ibu mertua ajaibnya, hanya ada Pak Rahmat. Akhirnya amplop berisi sepuluh lembar helaian merah itu dititipkan pada bapak mertuanya saja. Tak ada pesan apa pun yang disampaikan Ranti."Kakak yakin melakukan semua ini?" tanya pemuda itu dengan nada hati-hati.Ranti menganggukkan kepalanya."Apa pun yang terjadi tak akan ada yang dapat mengubah kenyataan jika Bang Bayu adalah anak dari Bu Ratna. Rezeki yang mengalir lewat Kakak, Kakak yakin merupakan

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-10
  • LEBIH BAIK KITA BERPISAH (Season 1)   Telepon di Tengah Malam

    Ryan tak dapat menutupi rasa penasarannya. Jika terkait jam kerja, tentu kakaknya bisa menambah jumlah pegawai yang nantinya akan bekerja dengan sistem shift.Ranti menyunggingkan senyumnya."Rezeki itu sudah ada takarannya. Mau dikejar seperti apa pun, takarannya sudah ditetapkan. Malam khusus kafe saja. Berbagi rezeki dengan orang lain tentu lebih mulia."Sinta mengangsurkan sejumlah uang pada Ranti., beserta catatan omset penjualan dalam seminggu terakhir ini."Beberapa hari ke depan, Ibu mau pulang kampung dulu. Sekalian menghadiri wisuda Ryan. Kalian saling koordinasi dengan Winda ya! Setoran penjualan ditransfer saja ke rekening Ibu pagi-pagi esok harinya."Sinta dan Galuh hanya menganggukkan kepalanya. Ranti beranjak pergi dari tempat yang telah memberinya banyak pembelajaran. Toko yang awalnya hanya sebuah kios berkembang dengan cukup baik hingga sampai pada saat seperti sekarang.Malam harinya Ranti mengajak ibu dan adik

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-10
  • LEBIH BAIK KITA BERPISAH (Season 1)   Berburu Waktu

    Ranti mengucek matanya berulang kali. Memastikan kontak yang tertulis di layar pipihnya itu benar-benar melakukan panggilan atau sekadar salah pencet saja. Tak mungkin rasanya pengurus panti menghubunginya selarut ini. Atau jangan-jangan, memang sesuatu telah terjadi pada panti itu. Ranti memang cukup kenal dengan Pak Iwan, kepala panti asuhan yang sering dititipinya sedikit rezeki untuk anak-anak tanpa orang tua yang tinggal di sana.Panggilan terhenti. Ranti bernapas lega. Panggilan itu salah alamat saja. Baru saja hendak kembali merebahkan tubuhnya, tiba-tiba nada panggilan kembali terdengar dari gawainya itu. Ranti meraih gawainya kembali.Kontak itu kembali tertulis di layar pipih yang ada di genggamannya. Tak mungkin salah pencet lagi sepertinya. Cepat Ranti menekan tombol berwarna hijau dan meletakkan gawainya di telinga."Assalamu'alaikum," ucap Ranti sembari mengusap matanya untuk menghilangkan rasa kantuk yang masih tersisa.Terdengar uc

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-11

Bab terbaru

  • LEBIH BAIK KITA BERPISAH (Season 1)   Lebih Baik Kita Berpisah (ENDING SEASON 1)

    "Abang tak lagi sering memberikan kami uang.""Bukankah jatah bulanan Ibu tetap kami berikan? Bahkan saat Bang Bayu di penjara pun, Kakak tetap memberikan Ibu uang kan? Padahal saat itu Bang Bayu tak lagi memiliki gaji sama sekali. Uang itu murni dari Kakak.""Tapi Abang dulu sering memberikan tambahan uang buatku dan Ibu di luar jatah bulanan itu."Ranti mengerti penyebab semua kebencian ibu mertuanya itu sekarang."Saat itu Bang Bayu masih bekerja kan?" tanya Ranti dengan nada sehalus mungkin."Kakak pasti telah mengguna-gunai Abang hingga tak lagi peduli ke kami. Padahal sekarang ekonomi Abnag jauh lebih baik daripada saat menjadi pegawai negeri dulu. Usaha Abang maju pesat. Tapi mengapa Abang tak royal lagi pada kami? Abang seakan tak berdaya karena cengkeraman tangan Kakak."Jelas sudah semuanya. Fitnah keji itu jelas-jelas membuat luka hati Ranti kembali menganga. Luka yang pernah ada semakin terasa perih karena mendapat siraman air garam di atasn

  • LEBIH BAIK KITA BERPISAH (Season 1)   Kecewa?

    Sontak saja Bayu dan Bu Ratna merasa terkejut atas ucapan Ranti itu. Walaupun diucapkan dengan perlahan sehingga tak ada tamu atau pun anggota keluarga lain yang mendengar, tetap saja Bayu merasa terperanjat. Bingung sekaligus terkejut mengapa sang istri berkata seperti itu. Bu Ratna sendiri memilih diam. Tak mampu entah tak mau membalas ucapan menantunya. Wajah sang ibu mertua tak menunjukkan ekspresi apa pun saat menerima piring yang disodorkan Ranti. Namun bagi Ranti semua itu tak ada maknanya lagi.Selanjutnya tiba acara utama. Bayu memberikan sambutannya. Ranti tak henti melepaskan senyum bahagianya. Kebahagiaan hari ini mungkin tak akan terulang lagi ke depannya. "Terima kasih atas kehadiran semua yang sudah hadir di sini sore ini. Tak dapat kami lukiskan perasaan bahagia kami hari ini. Kalian telah membersamai kami selama ini. Bahkan pada saat kami, terutama saya mengalami masa-masa terburuk dalam kehidupan ini. Ucapan tulus ini kami sampaikan. Ta

  • LEBIH BAIK KITA BERPISAH (Season 1)   Lima Belas Tahun Pernikahan

    Ranti melihat aneka masakan yang tersaji. Ayam goreng mentega, sate ayam, selada, kari telur, aneka lalapan, dan tak ketinggalan sambal tomat khas buatan emak Agung. Makanan setengah berat pun sudah tersaji. Bunga menambahkan es kelapa muda sebagai penghilang dahaga.Mengedarkan pandangannya pada keluarga dan pegawai yang sudah hadir. Sebagian sedang menunaikan salat Asar di ruang musala keluarga. Ranti belum melihat sosok tamu istimewanya sore ini. Semoga mereka akan hadir agar semuanya dapat diselesaikan.Masih ingat dengan semua yang dilihatnya dua hari yang lalu, Ranti berusaha sekuat tenaga menahan genangan bulir bening yang siap tumpah dari ujung kedua netranya. Tak ingin menunda lagi, semuanya harus diputuskan sekarang. Berpuluh purnama telah terlalui, kenyataan itu masih tetap sama. Bahkan mungkin sampai ratusan purnama berlalu pun, dirinya tak akan mampu merubah kenyataan itu."Dek, mau dimulai acaranya sekarang?" tanya Bayu yang tiba-tiba muncul

  • LEBIH BAIK KITA BERPISAH (Season 1)   Fitnah Tak Berkesudahan

    Ranti cepat merangkul ibunya. Seolah-olah ibunya meninggalkan pesan terakhir untuk dirinya. Bulir bening membasahi pipi mereka berdua."Sudah, jangan menangis. Ibu tahu, kamu wanita yang kuat, Ran. Wanita yang tegar. Terus seperti ini ke depannya. Hidup ini ujian, bukan hidup jika tak ada cobaan. Ibu percaya, kamu mampu melewati apa pun yang akan terjadi nanti. Ingat, Ibu akan selalu mendukungmu!"Ranti kembali terisak saat mendengarkan pesan ibunya itu. Dirinya kuat karena ada ibunya. Lantas bagaimana jika sosok yang memeluknya sekarang tak ada lagi suatu saat nanti?"Sudah, hapus air matamu! Sebentar lagi mau menjemput Faiz dan Farah kan?"Bu Dewi mengurai pelukannya. Mengelap air mata yabg membasahi pipi putri tercintanya.Ranti menganggukkan kepalanya. Tak ada lagi panggilan si kembar semenjak kelahiran Faiz dan Farah karena yang kembar tak hanya mereka.Bu Dewi beranjak dari duduknya, meninggalkan Ranti yang sedang merapikan

  • LEBIH BAIK KITA BERPISAH (Season 1)   Pesan Ibu

    "Ibu tak punya beban lagi jika suatu saat dipanggil Yang Maha Kuasa untuk menyusul ayah kalian. Anak-anak kami sudah bahagia dengan kekuarganya masing-masing. Walaupun sampai saat ini Ryan dan Bunga belum memberikan Ibu cucu, tak apa. Enam cucu Ibu darimu dan Bayu rasanya sudah cukup memberi kebahagiaan bagi Ibu di usia yang sudah sepuh ini."Sampai saat ini memang Ryan dan Bunga belum mampu menghadirkan cucu untuk ibu mereka. Tak kurang kasih sayang Bu Dewi tetap pada menantunya itu. Tak menyalahkan apalagi menghujat sang menantu atas amanah yang belum mereka dapatkan. Semuanya takdir. Jika janin itu belum hadir di rahim Bunga, artinya Allah belum berkehendak menghadirkan cucu dari anak dan menantunya itu. Allah belum mengizinkan dirinya mendapat cucu dari sang putra bungsu. Bukankah semua yang terjadi di bumi ini atas izin-Nya? Bahkan langit mendung pun tak akan jadi hujan jika Allah belum berkehendak. Sehelai daun hanya akan luruh dari tangkainya jika Allah men

  • LEBIH BAIK KITA BERPISAH (Season 1)   Gadis Impian Ryan

    Melalui berpuluh purnama, sikap ibu mertua Ranti tak pernah berubah. Selalu hanya menimbulkan masalah jika sosoknya tiba-tiba muncul di rumah anak dan menantunya. Ranti memilih tak lagi peduli dengan semua sikap yang ditunjukkan wanita itu padanya ataupun anak-anak mereka.Empat kali melahirkan dengan kondisi kehamilan ketiga dan keempat sepasang bayi kembar, Ranti tak pernah merasakan kehadiran sosok ibu mertua membersamai saat harus bertarung nyawa melahirkan cucunya. Untunglah, saat persalinan keempat ada sosok suami yang menungguinya. Menguatkan Ranti untuk terus berjuang menghadirkan anak mereka ke dunia.Tangis haru sempat dirasakan Ranti saat mengingat momen persalinan ketiganya. Tanpa kehadiran sang suami kala itu membuat dirinya bertekad harus kuat berjuang sendiri. Alif sudah duduk di kelas sekolah menengah saat ini. Sedangkan Fayza, Hanun, dan Hanif duduk di bangku sekolah dasar. Ranti memilih sekolah Islam dengan sistem full day untuk keempat

  • LEBIH BAIK KITA BERPISAH (Season 1)   Tuduhan

    "Bu Ayu, Bu Rina, bawa anak-anak ke kamar mereka."Ranti tak ingin keempat bocah itu merekam peristiwa yang mungkin tak bisa ditebaknya nanti. Setelah keempat anaknya pergi, Ranti menyiapkan diri terhadap hal buruk yang akan terjadi."Ibu, silahkan duduk! Bang Bayu sedang makan di dapur, sebentar lagi selesai."Ranti pun mendudukkan tubuhnya di sofa panjang yang menghadap ke layar kaca. Bu Ratna tak menyambut ajakan menantunya itu."Tak perlu basa-basi. Ibu langsung pada tujuan saja." Wajah ibu mertua Ranti itu merah seperti menahan amarah. Ranti sendiri bingung, apalagi yang menjadi sumber kemarahan wanita yang ada di hadapannya ini. Seharusnya dirinya yang mungkin seringkali harus menahan amarah atas sikap keluarga mertuanya itu. Bukan sebaliknya."Kalian baru pulang umroh kan? Hebat sekali kalian berangkat umroh dengan ibumu, sedangkan aku, ibu dari suamimu tak kalian ajak. Kalian benar-benar kurang ajar. Bayu semakin jadi an

  • LEBIH BAIK KITA BERPISAH (Season 1)   Ribut Lagi?

    Pekik girang bocah menyambut kedatangan mereka saat memasuki rumah. Hanun bahkan tak mau lepas dari gendongan Ranti lagi. Sedangkan Hanif memilih terus berada di punggung ayahnya. Wajah-wajah yang tadinya kelihatan lelah tak tampak lagi saat mereka melihat senyum bahagia keempat bocah itu."Alif sukses ya menjaga adik-adik?" tanya Ranti sembari tersenyum melihat putra sulungnya itu."Siapa dulu, Bunda. Aliffff."Putra sulung Ranti itu tampak bangga saat disebut sukses menjaga adik-adiknya. Senyum bahagia senantiasa terkembang di bibirnya yang memiliki pola senyuman khas ayahnya. Kulit Alif memang mewarisi Ranti, tapi tidak dengan bentuk wajahnya. "Bu Ranti, Bu Dewi, Pak Bayu, makan dulu. Kami sudah siapkan menu istimewa hari ini."Ucapan Bu Ayu itu membuat Ranti menolehkan kepalanya pada wanita yang telah menjaga anak-anaknya selama mereka pergi. Bu Ayu bersedia tak pulang setiap hari dan menginap di rumah itu bersama Bu Rina. Bunga dan

  • LEBIH BAIK KITA BERPISAH (Season 1)   Kisah Masa Lalu

    Hari ini Ranti, Bayu, dan Bu Dewi tiba kembali di tanah air setelah selesai menunaikan ibadah umroh mereka. Rangkaian ibadah yang mampu membuat mereka semakin mendekatkan diri pada-Nya. Tangis bahagia tak mampu Bu Dewi tahan saat melihat Ka'bah di depan matanya. Melangitkan doa dan pinta di tempat yang paling diidamkan oleh umat muslim sedunia."Semua aman?" tanya Ranti kepada adiknya yang menjemput mereka di bandara. Berpisah dengan rombongan yang masing-masing dijemput keluarga mereka."Aman, Kak. Tenang saja."Ryan memilih fokus pada kemudi. Menjalankan kendaraan dengan perlahan karena posisi antrian di pintu keluar yang mengular."Ibu berdoa di sana untuk jodohmu. Disegerakan mumpung Ibu masih ada."Kali ini Bu Dewi yang berbicara. Wanita itu memang sempat memohon satu pinta yang khusus di sana. Usianya sudah menua. Tak ingin putra bungsunya tak ada yang mengurus jika dirinya sudah tiada."Apaan sih, Bu! Namanya jodoh ... kal

DMCA.com Protection Status