Beranda / Pendekar / LANTING BRUGA / Lanting vs Angga

Share

Lanting vs Angga

Penulis: Pancur Lidi
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-17 13:52:45

Siapa yang ditantang Angga Nurmeda? dia adalah orang nomor satu, apa lagi yang dia harapkan?

Banyak orang berpikir demikian.

"Aku menantang dia?!" Angga Nurmeda menunjuk ke arah Lanting Beruga yang masih terpejam, tapi kali ini pemuda itu membagi kesadarannya, sehingga masih mendengar suara dari luar alam sadaranya.

"Kenapa kau menantang dirinya?" Subansari langsung protes, "dia berada di nomor 8, tidak berminat berurusan dengan siapapun, lalu kenapa kau malah mengusiknya?"

"Aku tidak peduli dengan hadiah atau apapun namanya, aku ingin bertarung dengan Lanting Beruga," ucap Angga Nurmeda.

Pemuda itu menarik pedangnya, berjalan ke arah Arena Pertandingan, lalu mengarahkan mata pedang pada Lanting Beruga.

"Kau mendengarku, bukan?" tanya Angga Nurmeda.

Di sebelah Lanting Beruga, Sekar Ayu mengepalkan telapak tangannya karena kesal, dia tidak bisa terima Angga Nurmeda mempermalukan Lanting Beruga.

Namun, Lanting Beruga menepuk tang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Rizal Effendi
smakin asyikk..
goodnovel comment avatar
Yansyah Lee
cerita per bab kurang panjang
goodnovel comment avatar
nugraha rangga
Adu kecepatan 5g vs 4g
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • LANTING BRUGA   Lanting vs Angga 2

    Serangan Angga Nurmeda begitu berat dan cepat, Lanting Beruga hampir mati di beberapa kesempatan.Sekarang di atas arena, semua orang bisa melihat cahaya merah dan perak bertabrakan."Mereka sama-sama cepat!" ucap para penonton. "bagaimana cara mereka melakukannya!""Yang satunya menggunakan tenaga dalam, tapi yang satunya menggunakan energi yang tidak diketahui," ucap salah satu jendral."Ini tidak masuk akal," ucap Rosalawu, "bocah tanpa tenaga dalam itu, dari mana dia mendapatkan kecepatannya?"Dalam beberapa waktu yang singkat, telah terjadi pertukaran serangan antara Angga Nurmeda dan Lanting Beruga.Setiap ayunan pedang Lanting Beruga dapat di tahan oleh Angga Nurmeda dan sebaliknya.Sejauh ini tidak ada yang dapat menduga siapa yang akan jadi pemenang pertarungan ini.Beberapa peserta yang lain tidak bisa menutup mata meraka melihat pertandingan ini. Pertanyaan yang sama, dari mana Lanting Beruga mendapatkan kekuat

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-17
  • LANTING BRUGA   Lanting vs Angga 3

    Angga Nurmeda mulai merasa gelisah karena aura yang terpancar dari tubuh Lanting Beruga. Namun demikian dia tidak bisa menyerah begitu saja."Dua Pedang Pembasmi Naga."Sinar putih terang menyelimuti pedang Angga Nurmeda, entah berapa banyak tenaga dalam yang dia alirkan pada dua pedang itu.Lanting Beruga menyipitkan matanya, berharap jika jurus yang digunakan oleh Angga Nurmeda sangat kuat, sehingga luka yang diakibatkan oleh mode ke dua Aura Api, tidak akan membakar pemuda itu.Wushh ...Lanting Beruga bergerak dengan cepat, membawa sinar terang pada bilah pedangnya, sementara pada saat yang sama Angga Nurmeda juga melakukan perlawanan.BommmDua jurus pada akhirnya bertemu, pedang Lanting Beruga dan Angga Nurmeda saling tekan untuk beberapa waktu yang singkat.Ledakan gelombang kejut melemparkan kerikil kecil yang ada di sekitar mereka berdua. Udara bergerak tidak menentu di atas arena."Bukankah ini terlalu be

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-17
  • LANTING BRUGA   Kuda Hitam

    Kuda hitam yang tidak terduga, demikian pengambaran Lanting Beruga di mata para penonton yang lainnya.Sekarang pandangan mereka terhadap Pemuda itu telah berbalik, dari yang mula-mula meremehkannya kini malah memuja dirinya.Lanting Beruga tersenyum kecil, meski dia tidak biasa mendapatkan sorakan dan dukungan dari orang lain, tapi kali ini dia bisa melambaikan tangannya ke arah penonton."Kau adalah harapan baru bagi Sursena!" berteriak para penonton hari ini.Setelah mengumumkan hasil pertandingannya, dan tentu saja juara satu dari pertandingan itu, para penonton mulai membubarkan diri, sementara para Jendral masih berada di tempatnya bersama dengan pangeran.Patih Sandar Angin telah mengumumkan 12 orang pemuda yang kini secara resmi telah menjadi bintang suci, dan mengumpulkannya menjadi satu."Mulai hari ini, kalian semua akan menjadi harapan bagi Sursena, kalian akan mendapatkan perlakukan khusus, semua hal yang kalian butuhkan akan di

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-18
  • LANTING BRUGA   Guru Kilat Putih

    Gunung Cadas Putih terletak tidak jauh dari wilayah Istana Sursena, dengan menunggangi kuda, mereka akan tiba di puncak gunung itu dalam waktu 2 hari saja.Dan hari ini, setelah berjalan dengan santai, Lanting Beruga dan yang lainnya telah menemukan sebuah goa besar yang di apit oleh hutan berdaun kecil.Hutan itu tidak memiliki rumput, dan sedikit berkabut. Hutan yang cukup gersang. Lanting Beruga telah menyapukan pandangan ke berbagai sisi hutan itu, tapi tidak menemukan satu ekor binatangpun berkeliaran di sana.Mereka berjalan memasuki goa besar itu, suara dari air yang menetes bergema dan membuat tengkuk terasa dingin.Konon, gunung ini dianggap keramat di Sursena.Ada anak tangga di dalam goa besar itu, berliku dan mendaki. Setelah beberapa waktu, mereka akhirnya tiba pula di puncak gunung tersebut.Sungguh berbeda dari perkiraan mereka semua, Sursena tidak menyiapkan tempat tinggal di puncak gunung itu.Tepat di depan mer

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-18
  • LANTING BRUGA   Tugas Harian Murid

    Situasi di Istana Tua itu benar-benar semakin mencekam ketika rombongan tersebut mulai memasukinya. Seolah sarang mahluk buas.Lanting Beruga mengamati setiap dinding Istana ini, dibuat dengan benar-benar unik, terasa kuno dan dingin.Jika dia memiliki mata yang bagus seperti Sekar Ayu, dia akan tahu jika Istana ini selalu memancarkan energi kuat yang mengintimidasi orang lain.Hari yang sama, tanpa istirahat, Guru Kilat Putih mengumpulkan 12 muridnya di puncak tertinggi Istana ini.Ada semacam halaman kecil di puncak Istana itu, terdiri dari susunan batu berwarna putih, mirip seperti batu kapur."Aku akan memulai perkenalannya ..." ucap Guru Kilat Putih.Pria itu kemudian menjelaskan siapa dirinya, dan kenapa menjadi guru bagi 12 bintang suci di Sursena.Sursena adalah satu negara dari 5 negara di sebuah pulau yang disebut sebagai benua Sunda.5 Negara ini melakukan kerja sama setelah perang Sursena pertama, membua

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-19
  • LANTING BRUGA   Berita Penting

    Dari pada kebanyakan orang, Lanting Beruga lebih sedikit tidur di malam hari, hanya beberapa waktu saja. Melihat kemampuan Guru Kilat Putih, membuat dia yakin, jika jalannya menjadi Dewa pedang masih sangat jauh lagi panjang.Setiap hari mereka bertiga akan mengumpulkan kayu bakar dari dalam hutan. Karena pegunungan ini begitu gersang, satu-satunya cara mendapatkan kayu bakar hanyalah turun dari gunung ini.Kakas Mangkuraga mulai kesal, bukan hanya dia menjadi tim Lanting Beruga, tapi juga mendapatkan tugas paling berat dari pada tim-tim yang lainnya.Misalnya, tim yang ada didapur, mereka akan kenyang setiap waktu, atau tim memelihara tanaman obat yang sangat santai."Kalian hanya bertugas mengumpulkan kayunya, biar aku yang membawanya ..." ucap Lanting Beruga."Tentu saja kau yang harus membawanya, apa aku yang orang bangsawan ini yang harus memikul kayu bakar itu, atau gadis cantik?" Kakas Mangkuraga mengedipkan matanya ke arah Sekar Ayu, tapi t

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-19
  • LANTING BRUGA   Rencana Licik Para Pangeran

    Lanting Beruga tidak terlalu peduli dengan dua kabar baik mengenai Angga Nurmeda dan juga dua gadis yang lainnya.Tapi kabar buruk yang dibawa oleh Kakas Mangkuraga membuat kepalanya yang bodoh terasa sedikit sakit."Raja Lakuning Banyu sakit keras?" gumam Lanting Beruga. "Tahta mungkin akan jatuh kepada Putra Mahkota, tapi penobatan seorang raja tidak bisa dilakukan tanpa keris panca naga."Keris Panca Naga adalah simbol dari kekuatan, persatuan, dan keamanan Istana Sursena. Barang siapa yang memiliki keris tersebut, dialah yang layak menjadi Raja.Tapi bagaimana hasilnya, jika penobatan tersebut dilakukan tanpa keris panca naga? Akan ada kekisruhan di Istana Sursena.Yang mengkhawatirkan adalah, Pangeran Rosalwu bisa saja memanfaatkan hal ini untuk menentang Raja yang baru dilantik, dengan dalih keris panca naga tersebut.Mengingat jumlah prajurit yang memihak Rosalawu sangat banyak, bukan tidak mungkin terjadi kudeta.Namun ini ten

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-19
  • LANTING BRUGA   Makan Malam

    Dua bulan telah berlalu, semua anggota Bintang Suci tampaknya mulai terbiasa dengan aturan yang diberikan oleh Guru Kilat Putih. Dan semuanya tampak akrab.Ketika makan malam berlangsung, semua murid saling bertukar cerita dan pengalaman. Memang ada sentilan-sentilan yang dikeluarkan dari beberapa murid pria tapi tidak dapat merusak suasana makan malam itu."Aku dengar Subansari dan Intan Kumala telah mencapai tahap puncak pendekar emas?" Putri Rismananti bertanya kepada dua gadis itu. "Hebat sekali, mungkin hanya dalam satu bulan lagi, kalian berdua akan mencapai level yang sama dengan kami berempat."Subansari tersenyum kecil, begitu juga Intan Kumala. Karena saling bersaing, dua gadis itu tidak sadar telah berlatih lebih keras dari biasanya."Sekar ayu, sepertinya kau juga mengalami peningkatan, bukan?" tanya Rismananti."Aku ..." Sekar Ayu tersenyum tipis, "aku tidak bisa sebaik kalian, tapi aku ingin berusaha melakukan yang terbaik.""S

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-20

Bab terbaru

  • LANTING BRUGA   TAMAT

    Satu minggu telah berlalu, dan kini sudah waktunya bagi Rambai Kaca untuk pergi dari dunia lelembut.Dia telah menyiapkan semuanya, mental dan keberanian, bertemu dengan manusia untuk kali pertama bagi dirinya.Ibunya hanya bisa pasrah dengan pilihan Rambai Kaca, dia hanya bisa menyeka air mata yang setiap saat keluar membasahi pipi.Sementara itu, Pramudhita tampaknya begitu tabah melepaskan kepergian putra angkat yang telah dibesarkan00000000 dari bayi.Namun, ada yang lebih parah, yaitu Nagin Arum. Dia bersikeras untuk pergi bersama Rambai Kaca ke alam manusia, bahkan setelah ayahnya menjelaskan mengenai kehiudapan manusia, dia tetap bersikeras untuk pergi ke sana.Ya, impian Nagin Arum adalah keluar dari alam ini, dan berniat untuk menjelajahi seluruh dunia. Menurut dirinya, di sini dia tidak bisa hidup dengan bebas, ada batas-batasan yang ada di dalam alam lelembut tersebut.“Ayah, apapun yang terjadi, kau harus memikirkan caranya agar aku bisa pergi bersama Rambai Kaca!” ketus N

  • LANTING BRUGA   Keinginan

    Dua hari telah berlalu, pendekar dari Padepokan Pedang Bayangan terlihat sedang berbenah saat ini. Membenahi apa yang bisa dibenahi, seperti bangunan dan beberapa peralatan lainnya.Terlihat pula, ada banyak pendekar yang dirawat di dalam tenda darurat. Para medis bekerja cepat, memastikan tidak ada satupun dari korban yang mati.Di salah satu tenda darurat tersebut, tiga anak Pramudhita masih terkapar dengan kondisi tubuh penuh dengan ramuan obat-obatan.“Apa mereka baik-baik saja?” Rambai Kaca bertanya kepada salah satu tabib muda di sana. Dia sudah berada di tempat itu sejak tiga saudara angkatnya dibawa oleh Pramudhita.Meskipun Rambai Kaca juga terluka cukup parah, tapi tubuhnya luar biasa kuat, dia mampu bertahan, bahkan masih bisa berdiri atau bahkan berlari.Ditubuhnya sengaja dililit oleh banyak perban, menunjukan jika Rambai Kaca sebenarnya tidak baik-baik saja. Namun, hal biasa bagi pemuda itu merasakan sakit seperti ini, jadi ini bukanlah hal yang harus dipikirkan.“Ketig

  • LANTING BRUGA   Maaf

    Satu gerakan dari pemuda itu melesat sangat cepat, tepat menuju leher pria tersebut yang saat ini tengah bersiap dengan serangan yang di berikan oleh Rambai Kaca barusan.Melihat pemuda itu bergerak sangat cepat, Reban Giring menggigit kedua rahangnya, sembari menatap Rambai dengan tajam, kemudian bersiap dengan gerakan kuda-kuda.Nafasnya kembali teratur ketika dia melakukan gerakan barusan, lalu menyilangkang senjata yang dia miliki tepat ke arah dada.Sesaat kemudian, dia melesat kearah Rambai Kaca lalu melepaskan jurus Murka Pedang Bayangan.“Dengan ini, matilah kau..!!”Satu teriakkan pria itu menggema di udara, yang membuat siapapun yang mendengarnya, akan merinding ketakutan.Namun, hal itu tidak berlaku pada Rambai Kaca, yang seakan meminta hal tersebut benar-benar terjadi terhadap dirinnya.Dengan jurusnya tersebut, Reban Giring melepaskan semua tenaga yang dia miliki berharap ia dapat mengenai pemuda itu tepat sasaran.Wush.Tebasan itu di lepaskan ketika jarak mereka tingg

  • LANTING BRUGA   Terserah

    Di sisi lain, Pramudita yang saat ini telah berhasil membunuh semua sosok hasrat berukuran besar, sempat terdiam beberapa detik, ketika ia melihat dari kejauhan langit berubah warna menjadi hitam pekat.Tidak hanya itu, dari sumber cahaya kehitaman tersebut, sempat terjadi kilatan petir di ikuti dengan beberapa ledakan yang mengguncang area tersebut.Dari sana, dia dapat menebak, jika saat ini terdapat seseorang yang sedang bertarung di tempat itu, akan tetapi ia bahkan telah menebak jika serangan beberapa saat yang lalu di akibatkan olah anaknya sendiri.“Rambai Kaca, apa yang sedang terjadi?” gumamnya bertanya.Namun pada yang sama, dia mulai menyadari jika dari cahaya berwarna hitam pekat itu, tidak lain ialah kekuatan yang di timbulkan dari kegelapan.Saat ini, Pramudita dapat menebak, jika Rambai Kaca tengah bertarung dengan sosok yang tidak lain ialah Reban Giring.Anggapan itu di landasi oleh tindakan yang telah di lakukan Reban Giring sebelumnya, ketika memulai pertempuran yan

  • LANTING BRUGA   Matilah

    Pedang Bayangan...." Satu jurus tersebut melesat, dengan terbentuk nya beberapa pedang bayangan yang melesat kearah sosok hasrat. Bom. Ledakan terjadi cukup besar, ketika jurus yang di lepaskan Pramudita berhasil mengenai musuh. Ya, satu serangan tersebut berhasil membunuh setidaknya, tiga atau lebih sosok hasrat yang berukuran besar. Tentu hal tersebut tidak dapat di lakukan oleh siapapun, selain Maha Sepuh Pramudita. Jabatan yang pantang bagi seseorang dengan kemampuan sangat tinggi. "Berakhir sudah."Di sisi lain, saat ini tengah terjadi gejolak batin yang mendalam bagi seorang pria ketika tengah merasa sangat kehilangan akan kehadiran sosok seorang adik. Isak tangis tidak dapat terbendung, ketika ia berusaha untuk menghampiri adiknya tersebut.Dengan langkah yang tertatih ia berusaha sekuat tenaga, tetapi langkah yang ia lakukan, bahkan tidak sebanding dengan jumlah tenaga yang dia keluarka"Adik...""Bertahanlah!"Langkah demi langkah berhasil membuatnya tiba di tempat ya

  • LANTING BRUGA   Satu Serangan

    Tubuh Reban Giring saat ini, tengah terdorong mundur akibat mendapat serangan tak terduga oleh Rambai, yang menyerang lehernya.Beberapa pohon bahkan telah tumbang dibuatnya, akibat bertabrakan dengan tubuh pria tua itu, sementara Rambai Kaca masih melakukan gerakan mendorong dengan tangan yang mencekik leher pria tua tersebut.Tidak banyak yang dapat pria itu lakukan, selain berusaha untuk melepaskan diri dari cengkraman jurus yang telah Rambai Kaca berikan. Brak. Brak. Beberapa pohon kembali tumbang, sementara mereka melesat dengan cepat, yang pada akhirnya gerakan tersebut berhenti ketika Rambai Kaca merasa cukup terhadap aksinya. "Bocah sialan!" "Kau bebas untuk berkata sesuka hatimu." timpal Rambai Kaca."Hiat.!"Kerahkan semua kemampuan yang kau miliki, Bocah!" Dalam keadaan ini, Reban Giring sempat menggigitkan kedua rahangnya, untuk bersiap menerima serangan dari Rambai Kaca, ketika telah mencapai titik dimana pemuda ini akan melepaskan tekanan tenaga dalam yang tinggi.

  • LANTING BRUGA   Terlambat

    Melihat Eruh Limpa dan Nagin Arum yang sudah tidak berdaya, Reban Giring berniat untuk segera mengakhiri nyawa kedua orang tersebut. Perlahan pria itu mendekati Nagin Arum yang terlihat masih berusaha untuk meraih tangan kakaknya, akan tetapi bergerakan wanita itu terpaksa berhenti, ketika Reban Giring menginjak tangannya. Tidak hanya itu, saat ini, Reban Giring sedang menekan kakinya dengan cukup kuat, sehingga membuat Nagin Arum berteriak. "Aggrr..!" Rasa sakit tiada tara sedang di rasakan oleh Nagin Arum yang berusaha untuk melepaskan tangannya dari injakkan kaki Reban Giring saat ini. Melihat hal tersebut, Eruh Limpa hanya bisa memaki pria itu, lalu mengutuknya beberapa kali dengan melampiaskan rasa amarahnya menggunakan kata-kata. Namun sayang, hal tersebut bahkan tidak dihiraukan sama sekali oleh Reban Giring dengan tetap melakukan aksinya, seakan sedang menikmati rasa sakit yang dialami oleh wanita tersebut. "Ini belum seberapa!" ujarnya, "Setelah ini, akan ku pastik

  • LANTING BRUGA   Ingin Menjadi Mahasepuh

    Kedua kakak beradik tersebut lantas langsung mengejar keberadaan Reban Giring yang sempat mereka lihat tengah terluka. Hal itu menjadi sesuatu yang sangat mereka nantikan, karena menduga jika mereka akan dapat mengalahkan pria itu dengan cukup mudah. Namun di saat yang sama, salah satu pria juga menyadari kepergian Eruh Limpa dan Nagin Arum, akan tetapi saat ini, pria itu masih sibuk berhadapan dengan musuh yang seakan tidak pernah habis. "Mau kemana mereka pergi?" batinnya bertanya. Saat ini, pemuda yang tidak lain memiliki nama Saka ini, tengah menjadi pusat perhatian, ketika dia menggila dengan jurusnya yang mematikan. Tebasan demi tebasan berhasil membunuh sosok hasrat yang berada di dalam jangkauannya, sehingga hal itu membuat para sepuh sempat merasa kagum atas aksi yang telah dia lakukan. Bukan hanya kagum, bahkan beberapa sepuh, berniat untuk mengangkat menantu pria itu, akan tetapi jika Pramudita mengiyakan tentunya. "Menarik, sungguh menarik!" ujar salah satu Sepuh.

  • LANTING BRUGA   Apakah Terluka

    Di sisi lain, Rambai Kaca dan Tabib Nurmanik yang saat ini tengah menyusul rombongan yang berada paling depan, perlahan mulai mendekat kearah pasukan yang tengah bertarung melawan musuh-musuh mereka. Melihat hal tersebut, kedua orang yang baru saja tiba ini, lantas lasung mengambil posisi masing-masing untuk berhadapan dengan para sosok hasrat yang semakin menggila. Dengan beberapa gerakan, Rambai Kaca berhasil membunuh satu sosok hasrat dan menyelamatkan hidup satu orang pasukan mereka yang hampir saja tewas, akibat tidak dapat mempertahankan diri, dari serangan sosok hasrat yang menyerangnya. "Tuan muda, terimakasih!" Mendengar jawaban dari pria itu Rambai Kaca hanya mengangguk satu kali, sebelum dirinya bergegas menuju pasukan paling depan, seakan tidak begitu peduli dengan kondisi yang menimpa orang tersebut. Tampaknya pemuda itu sedang merasakan sesuatu yang buruk akan segera terjadi, sehingga membuat dia bergerak lalu mengeluarkan jurus kilat putih yang membantunya seakan m

DMCA.com Protection Status