Share

20. Menolak Tawaran Nilam

Keenan langsung mengerem mendadak saat mendengar apa yang dikatakan Nilam dengan tiba-tiba, memandang tajam ke arah wanita itu.

"Kamu ini bicara apa, Lam?"

Nilam yang biasanya patuh dan tak pernah membantah Keenan, kini balas memandang suaminya dengan tatapan teguh.

"Aku serius, Mas. Kamu boleh dengan Jihan, kalo nggak cukup hanya dengan aku," tegas Nilam, penuh tekad.

Keenan mengusap kasar wajahnya dan memandang gusar kepada Nilam, yang tetap duduk tegak di kursinya.

"Nilam, jangan membuat aku tertawa dan kelihatan sangat rendahan. Apa kamu ngomong kayak gini karena kita mau ketemu ibu? Supaya ibu menaruh simpati padamu dan lagi-lagi marahin aku?" sindir Keenan, tajam.

Mendengar itu, seketika ekspresi teguh di wajah Nilam langsung goyah, dia dengan tergagap-gagap segera menjelaskan maksudnya.

"Mas, bukan gitu maksud aku. Tapi.... "

"Stop. Kita nggak usah bicarakan hal ini lagi. Kamu pasti tau apa alasan ibu tiba-tiba nyuruh kita ke rumah kan?" potong Keenan dengan alis bertaut
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status