Share

23. Kecemburuan Pelakor

"Gimana keadaanmu, Han?"

Keenan yang kini berdiri di depan Nilam, bertanya kepada Jihan yang berbaring di ranjang dan tampak menatap tak suka kepada istrinya.

"Aku—"

Sebelum Jihan selesai berbicara, Keenan langsung memotong ucapannya.

"Ngelihat kamu yang masih bisa dandan saat sakit, kurasa nggak ada yang perlu dikhawatirkan, kayaknya kamu terlalu mendramatisir suasana, bukankah ini hanya sakit perut biasa?" potongnya dengan tajam.

Nilam sedikit terkejut dengan sikap acuh tak acuh Keenan pada Jihan, meski tak mengatakan apa pun.

"B-bukan gitu, Keenan. Aku sengaja sedikit pake make up biar kamu nggak khawatir lihat keadaan aku," kilah Jihan. Mencoba membela diri.

Keenan hanya membalas jawaban Jihan dengan decakan lidah.

"Mulai sekarang, kalau ada apa-apa lagi, jangan menelepon aku. Apa kamu pikir aku ini pembantumu atau apa? Sekali lagi kau lakukan hal ini, apa pun yang kau minta nggak akan kukabulkan lagi," ucap Keenan dengan suara tegas tak bisa dibantah.

"Keenan, kenapa kamu be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status