Share

Tak Bakal Kelaparan Meski Tak Di Beri Makan.

Aku menatap ke arah pintu kamar. Entah siapa yang mengetuk dari luar, tak mungkin perempuan itu mana berani dia.

Kriet ...

Aku membuka pintu dan terkejut melihat ibu mertua, dia berdiri dengan tangan terlipat di dada. Aku terkejut karena tak mengira, akhirnya dia berani datang kemari setelah kejadian pengerebekan itu.

"Kau memang keterlaluan, bisa-bisanya mendekam dan makan enak di dalam kamar. Apa kau tak tau dia juga istri Darma?"

Wanita itu menunjuk ke arah menantu barunya. Membuatku muak, melihat senyum menjijikan istri muda mas Darma.

"Memangnya ibu berharap aku melakukan apa? Memberinya kebebasan di rumah ini sudah aku lakukan. Soal makanan, untuk apa berbagi dengannya, karena bukan suaminya yang beli. Jadi tolong tidak usah banyak bicara, maaf aku mau makan lagi."

Aku menutup pintu dengan sangat keras, tak perduli meski wanita itu berteriak. Dia pikir masih bisa berbuat sesukanya seperti dulu.

"Dasar kurangajar, baguslah sebentar lagi dia keluar dari rumah ini. Sudah tak cantik
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status