Bug ...plak ....Maya terkejut saat Darma tiba-tiba datang dan langsung memukul suaminya. Wanita itu terlihat santai saat kedua pria itu saling pukul, hingga akhirnya Darma terbaring di tanah dalam keadaan setengah pingsan.Beberapa tetangga dan pak RT berdatangan. Fandy menyeka darah di wajahnya, pak RT segera membantu Darma bangun."Ada apa ini? Kenapa kalian bertingkah seperti anak kecil. Sudah seperti preman saja kalian berdua, sekarang jelaskan ada masalah apa?"Kedua pria itu belum ada yang menjawab. Hingga tiba-tiba Dewi datang dan langsung menuding Maya sebagai penyebabnya."Hai ...perempuan sundal. Harusnya kau tanya pada pria tak berotak ini, kenapa datang dan langsung memukul mas Fandy. Kalau aku penyebabnya, lalu apa gunanya kau mengangkang di bawahnya? Kalau dia masih menggejarku. Layani dia dengan baik jangan menyibuk mengejar suamiku."Plak ...."Turunkan jarimu atau aku patahkan, sekarang tanya pada pria pemuas nafsumu itu. Mau apa dia datang seperti penjahat."Dewi te
mendengar ucapan Darma. Matanya menatap jijik pada mantan suaminya."Kau punya otak kan Dar? Setidaknya gunakan sedikit saja. Bagaimana bisa kau minta aku kembali padamu. Setelah kau bawa wanita ke rumah kita, menikahinya lalu menceraikan aku, sekarang dengan tanpa malunya kau mengajakku rujuk."Kali ini semua orang menatap pada Darma. Mereka mulai terlihat geram pada pria itu."Aku sudah menyesal May, tolong beri aku kesempatan sekali lagi."Plak ...."Maya!"Fandy berteriak karena Maya menampar wajah Darma lagi. Pria itu tak mau istrinya terkena masalah nantinya."Menyesal kepala otakmu itu. Bagaimana kau menyesal? Kalau semalam saja kau masih mengauli wanita yang bukan istrimu. Bukan begitu Mbak Dewi? Bahkan rintihan menjijikan kalian membuat mual pembantu kalian."Maya menunjukkan rekaman yang dia dapatkan dari pembantu Dewi. Pembantu yang sudah muak dengan tingkah majikannya."Pak RT dan warga terlihat geram, melihat Vidio mesum antara Dewi dan Darma.""Ini tak boleh terjadi pak
SUNDUL YA KAK DENGAN CARA KLIK VOTE. TERIMA KASIH SUMBANGAN GEMSNYA.Maya menatap suaminya yang beberapa hari ini terlihat sibuk. Dia sudah memutuskan untuk kembali pulang, untuk menyaksikan hukuman untuk Fandy. Pria itu terus melakukan kesalahan hanya karena kebaikan hatinya.Kebaikan yang tak dia pikirkan masak-masak, sebelum memberikan pada orang lain. Kini kebaikan itu menjadi bumerang baginya dan juga istrinya."Minumlah, agar tubuhmu hangat. Makanan sudah aku siapkan di meja, Mas bisa makan atau mandi dulu. Aku mau tidur duluan, capek."Maya berjalan menuju ke kamar. Membaringkan tubuhnya yang mulai terasa pegal-pegal, Karena masalah yang semakin rumit, Shanum terpaksa di bawa kakek-neneknya. Mereka memberi ruang untuk Fandy dan Maya menghadapi masalah mereka.Kriet ....Maya mendengar suara pintu di buka, tak lama terdengar gemericik air dari kamar mandi, dia tau pasti Fandy sedang mandi. Maya menghela napas saat merasakan pelukan di pinggangnya, lalu Fandy meletakkan kepalanya
SUNDUL YA KAK DENGAN CARA KLIK VOTE. TERIMA KASIH SUMBANGAN GEMSNYA."Sebenarnya saya tak punya hubungan apa-apa dengan Laila. Benar saya membawa wanita itu selama dua Minggu, tapi tidak untuk tinggal di kontrakan untuk jadi pasangan kumpul kebo, tapi hanya sekedar membantu wanita itu. Dia depresi dan nyaris bunuh diri kalau tidak segera di tolong. Saya membawanya ke rumah sakit jiwa milik paman saya dan meminta Sarah untuk merawatnya, sayang wanita itu punya niat jahat hingga rela melemparkan fitnah keji.Tapi tak perlu mencemaskan nama baik lingkungan kita. Saya pastikan semua akan baik-baik saja, dua atau tiga hari lagi pihak kepolisian akan mencari mereka, yang terlibat dalam fitnah keji pada saya. Semua bukti dan saksi sudah lengkap. Tinggal menunggu tindakan dari pihak kepolisian, paman saya juga sudah bersiap untuk menghancurkan dokter Sarah, yang berani mencemarkan nama baik saya.""Tolong jangan lakukan ini Mas! Ampuni aku karena ikut memfitnah mu."Semua orang terkejut saa
SUNDUL YA KAK DENGAN CARA KLIK VOTE. TERIMA KASIH SUMBANGAN GEMSNYA.Sudah selesai mandinya? Duduk sini biar mas bantu keringkan rambutmu."Maya mengikuti perintah Fandy, lalu duduk membiarkan pria itu mengeringkan rambutnya dengan handuk, lanjut mengunakan hairdryer. Setelah kering Fandy memutar tubuhnya untuk menatap wajah sang suami, Maya menutup mata karena malu ketika menginggat kejadian semalam.Cup ...Maya membuka mata lagi, karena terkejut mendapatkan kecupan di bibirnya. Suaminya tersenyum sembari mengusap bibirnya dengan jari jempolnya."Mas masak nasi goreng, kita makan. Mas sudah bersihkan rumah dan membersihkan tempat tidur juga, jadi kau bisa istirahat seharian, karena semalam sudah kerja bakti.""Hanya istirahat saja, tak kerja rodi lagi kan?"Dengan tampang polos Maya bertanya, membuat Fandy tertawa keras. Dia tak menyangka istrinya telah kembali seperti semula setelah pertarungan semalam. Tak sia-sia dia mengerahkan semua tenaganya, untuk membuat istrinya berteriak me
SUNDUL YA KAK DENGAN CARA KLIK VOTE. TERIMA KASIH SUMBANGAN GEMSNYA."Bagaimana di kantor polisi tadi Mas? Apa mereka bisa ditahan semua?"Maya bertanya setelah melihat Fandy pulang dari kantor. Dia mengambil tas kerja suaminya, lalu melepaskan dasi dan meminta pria itu untuk mandi dulu sebelum makan."Aku lelah Yang, bisa tidak beri aku tenaga agar semangat lagi."Fandy merentangkan tangannya, membuat Maya langsung masuk dalam pelukannya. Wanita itu mengecup bibir suaminya sembari berbisik dengan suara pelan."Pergi mandi lalu makan, setelah itu kita bisa enak-enak sampai pagi."Tawa Maya meledak, saat melihat Fandy berlari seperti anak kecil menuju ke kamar. Maya tau suaminya pasti pergi mandi, dia segera menyiapkan makan malam untuk mereka berdua.Shanum di bawa lagi oleh para orangtua. Kali ini Maya dan Fandy harus menyelesaikan masalah yang dibuat Laila dan Sarah."Yang.""Aduh kaget aku Mas."Maya menarik napas sembari meraih air minum. Degup jantungnya berdebar karena perbuatan
SUNDUL YA KAK DENGAN CARA KLIK VOTE. TERIMA KASIH SUMBANGAN GEMSNYA.Maya menuju ke lemari mengambil baju tidur. Meraih handuk langsung ke kamar mandi, gerah jadi dia memilih mandi, Fandy tak bersuara hanya melirik sebentar.Tak lama Maya keluar mengenakan kimono. Dia melirik Fandy yang masih sibuk dengan laptopnya, Maya jadi kesal karena pria itu ngambek seperti anak kecil."Mas."Hum ...."Fandy menjawab pendek tanpa melihat istrinya. Maya membuka kimononya namun Fandy tak meliriknya, Maya menarik napas kesal melihat ulah suaminya."Ok, jadi mau puasa beneran. Kalau begitu tak usah tiga hari, selamanya aja."Fandy menarik napas lalu menatap istrinya. Kali ini dia tak terkejut hingga lupa bernapas."Lanjutkan kerjamu, aku tidur duluan.""Jangan!"Fandy berteriak lalu meletakkan laptopnya. Dia segera berlari menghampiri tubuh berbalut lingerie berwarna hitam, tanpa permisi langsung menerkam istrinya.Maya pasrah saja saat Fandy mencium bibirnya lalu turun ke bawah. Membuka lingerie ya
SUNDUL YA KAK DENGAN CARA KLIK VOTE. TERIMA KASIH SUMBANGAN GEMSNYA."Maya, tolong maafkan kami. Sungguh semua ini karena salah Laila, dia yang bilang kalau pergi dibawa suamimu tinggal di kontrakan dan kumpul kebo."Maya menatap Darma dengan tatapan jijik. Sungguh pria itu semakin lama semakin tak berotak."Lalu kau percaya begitu saja Mas? Kau tau kebodohanmu hampir saja merusak rumahtanggaku. Kau bersama mereka datang tanpa bertanya tapi langsung membawa warga. Niat busukmu itu sudah tercium, sekarang biar suamiku yang bertindak karena dia yang kalian rugikan."Maya menepis tangan Darma yang akan menyentuh kakinya. Sungguh dia muak dengan pria yang pernah dia cintai dulu."Tinggallah kalian di sini untuk merenungi diri. Ingat fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan, aku rasa setahun atau dua tahun cukup untuk memberi kalian pelajaran."Fandy dan Maya akan berdiri ketika datang seorang pria. Fandy mengenal baik pria itu karena sama-sama berprofesi sebagai pengacara."Pak Budiman