Share

BAB 54 — LIMA HARI KE DEPAN

Untungnya, jarak kantin rumah sakit dengan ruangan Maura tak begitu jauh.

Gemintang hanya perlu turun ke lantai satu menggunakan lift untuk sampai di kafetaria.

Ketika tiba di tempat yang tidak terlalu ramai itu, matanya segera menangkap sosok pria berkaos hitam yang duduk di sudut ruangan.

Ada dua cangkir minuman sudah tersaji di hadapannya. Janu, tampak asyik berkutat dengan laptop dan beberapa berkas, sehingga tak menyadari kedatangannya.

Tuk!

Gemintang mengetuk meja, membuat Janu akhirnya menghentikan aktivitasnya.

Beberapa saat ia terdiam, matanya tak berkedip saat mengamati penampilan istri keduanya itu.

"Mas?" Gemintang mengibaskan tangannya di depan wajah Janu, membuyarkan lamunan pria itu.

Janu terkesiap, tetapi belum juga menjual ekspresi apa pun, hanya berkata, "Duduklah."

Gemintang menurut dan duduk di hadapan suaminya. Pria itu kemudian menggeser secangkir teh hangat ke arah Gemintang.

Sementara Gemintang yang baru saja melepas tas selempangnya, sejenak menikmati aroma te
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status