Share

Bab 104

"Ayah, aku mau main perosotan, ya?" pamit Arsy begitu es krimnya telah habis tak bersisa.

"Iya, hati-hati, ya, Nak. Adik, nggak ikut?" tawarnya pada Arkan.

"Enggak, Yah, adik mau di sini saja, main sama adik ini."

Pernyataan Arkan, membuat kami bertiga saling pandang. Tak ada anak kecil di sekitar kami, selain dirinya sendiri. Arkan pun sudah beranjak besar, sebab sudah kelas dua SD sekarang.

"Dia di samping Tante, itu lagi pegangan sama baju Tante," jawabnya lagi.

Husna terlihat bingung kali ini. Ia menatapku seakan minta tolong.

"Adik, kita beli es krim lagi, yuk?" ajak Pak Mirza, seakan mengurai ketegangan yang ada. Syukurlah Arkan menurut.

"Sayang, kamu nggak papa, kan?" tanyaku setelah kuraih tubuhnya.

"Enggak, Mas, aku cuma bingung, kok bisa ada anak kecil yang ikut aku, sedangkan aku tak bisa melihatnya."

"Sudah, nggak usah dipikirin, habis ini kita jenguk Bu Lisa, ya? Apa masih mau di sini?
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Virafdylan S Saban
koin habis cuma cerita anak² yg g berguna sama skli, ............
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status