Share

Bab 110

Kubawa ia ke rumah ini, di hari kedua ia menjadi istri. Ia menemani Ibu tinggal di sini, demi terwujudnya tujuan dilaksanakan pernikahanku dengan Rahmi.

Aku berusaha menjadi suami yang baik menurut versiku. Meski tak mudah, tapi tetap harus kujalani, demi baiknya hubungan semua orang.

Kuhabiskan sarapanku segera. Aku bergegas pamit bekerja setelahnya.

"Hati-hati di rumah, ya," pamitku, dengan mendaratkan kecupan di keningnya.

Aku akan bekerja seharian, dan baru beranjak pulang saat menjelang makan malam. Aku tak bisa berlama-lama berada di rumah dan bertemu lebih lama dengannya.

"Dirga, bisakah kamu pulang lebih awal? Bukankah, kamu telah memiliki istri sekarang, Nak?" protes Ibu suatu ketika.

Aku tertegun untuk beberapa saat lamanya, mencari alasan masuk akal yang bisa diterima oleh Ibu.

Rahmi pun tak pernah protes, karena ia juga punya kesibukan sendiri meski di rumah saja. Ia mulai ikut jejak kakaknya, menjual bebe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status