Share

Bab 109

Ada sisi hatiku yang tercubit kali ini. Yakni ketika mendapati kenyataan, bahwa kedua anak tersebut adalah keponakan Rahmi.

Alam semesta seakan masih menjalankan perannya, membuat untaian kebetulan kian bertambah, antara aku dan Husna.

"Hai Om, aku Arsy, dan ini adikku, Arkan," ujarnya dengan mengulurkan tangan yang segera kusambut. "Yang itu, adek Najwa," tambahnya lagi, memperkenalkan saudaranya satu persatu.

Suara ini, tentu saja sama dengan suara yang kudengar di taman beberapa kali. Hal ini membuat bayang-bayang Husna kembali hadir, memenuhi sudut hati.

Bagaimana aku bisa menjalani hidup setelah ini? Bagaimana aku menjalani hidup dengan bayang-bayangmu wahai Husna? Ke mana kakiku melangkah, seakan kamu ikut serta. Seakan tak kau biarkan aku menjalani sedikit pun waktu tanpamu.

Apa hukuman untukku belum usai, meski telah kulafalkan akad pada seseorang yang kini ada di sampingku?

"Mas, itu, Arsy ngajak salaman," bisik Rahmi s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status