Share

Bab 107

POV Dirga

Rasa rindu, membawaku mendatangi beberapa tempat yang pernah kudatangi bersama Husna.

Di pesisir pantai ini, aku berdiri tegak. Masih teringat jelas dalam ingatan, hari di mana kami berdua berada di sini. Hari di mana ia berlari setelah menyatakan tak mau hidup berdua denganku. Hari di mana ia meminta waktu satu bulan untuk berpikir.

Selarik senyum, tercipta begitu saja saat teringat dirinya. Sebuah kenangan manis, setelah beberapa waktu lamanya kami tak bersua, kemudian dipertemukan kembali oleh untaian takdir bernama kebetulan.

Kutinggalkan tempat ini, sebab hari telah gelap. Ke rumah lama aku melajukan kendaraanku. Semakin dekat dengan rumah, semakin banyak pula bayang-bayang yang hadir di dalam benakku.

Memasuki halaman rumah, semakin mata ini berembun. Pandangan mataku terhalang oleh kaca-kaca bening yang siap meluncur.

Seorang perempuan yang sedang bergerak cepat, menuju bunga yang tumbuh subur di halaman, membuat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status