Share

Bab 7 Silakan Pilih, Mas!

Raka tidak melanjutkan ucapannya. Cukup lama dia terdiam, membuat Lusi mendesah kasar. Kalau Raka tidak mau, Lusi akan menawarkan perceraian hari ini juga.

"Gimana, Mas? Itu syarat pertamaku. Kalau kamu tidak mau, gak masalah. Aku akan kirim gugatan--"

"Oke, oke. Aku mau." Raka langsung memotong ucapan Lusi. Dia pasti takut mendengar kata cerai.

Lusi tersenyum puas. Sekarang, dia akan melanjutkan syarat yang kedua.

"Oke, yang kedua. Semua usaha yang kamu kelola, aku ambil alih. Aku yang akan mengelolanya."

"Apa?!"

Raka berdiri dengan wajah syok. Wajah yang membuat Lusi bersorak dalam hati. Inilah yang ditunggu-tunggu oleh wanita itu. Kejatuhan Raka dan keterpurukan suaminya, akan membuat Lusi bahagia.

"Apa kamu bilang tadi? Kamu mau mengelola usaha kita?"

"Sttt!" Lusi menempelkan jari telunjuk di bibirnya sendiri, menyuruh Raka untuk diam.

"Kita? Maaf, ya, Mas. Itu usahaku, atas namaku. Kamu hanya mengelolanya saja, hak paten itu ada padaku. Apa kamu lupa?"

Otot wajah Raka t
Dhesu Nurill

Halo, salam kenal. Semoga kalian suka ceritaku. Jangan sungkan tinggalkan komentar, ya. Tap like juga. Terima kasih.

| 24
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (19)
goodnovel comment avatar
Cicih Sophiana
bagus Lusi harus tegas... aoa lagi sama perempuang yg tdk tau malu... temen makan teman
goodnovel comment avatar
Rustaniah
BBS ceritanya
goodnovel comment avatar
Susila Hndy
ini dia cerita yg aku cari. cerita dengan tokoh istri yg tangguh yang mampu berdiri melawan ketidakadilan. mampu berdiri menuntut hak dan menyuarakan isi hati ketika di khianati
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status