Share

Bab 421 Tekad Bu Sinta

Di tempat lain, saat ini Lusi, Adiba beserta Bu Melati sudah sampai. Alia juga bangun dan melihat pemandangan yang begitu menakjubkan. Hawa dingin menyusup tubuh, membuat Alia langsung merapatkan jaketnya.

"Ternyata di Bandung itu benar-benar dingin, ya, Bu?"

Bu Melati tersenyum, sementara Lusi hanya mengusap kepala anaknya itu.

"Ya, Sayang. Di sini beda dengan di Jakarta. Pasti dingin dan nyaman. Semoga Alia suka, ya? Kita nggak apa-apa kan tinggal di sini?"

Alia mendongak sembari menganggukkan kepala dengan senang.

"Tentu saja, dengan begitu Alia akan punya teman. Jadi, kalau misalkan Ibu bekerja, Alia masih ada teman," ujar Alia membuat hati Lusi merenyut sakit.

Dia benar-benar tidak menginginkan keadaan ini, harus meninggalkan anak demi mencari nafkah. Tetapi kalau terus-terusan bersama Raka pun bukan solusi yang terbaik. Dia akan menjalani hubungan toxic dengan Raka, ditambah lagi mertua seperti Bu Sinta. Bukanlah jalan terbaik untuk terus hidup bersama.

"Maaf, ya. Kalau mis
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status