Share

Bab 216 Tantangan Maura

Setelah makan malam usai, Lusi pun pamit undur diri. Karena banyak sekali pekerjaan yang belum selesai. Tadi Lusi pergi bersama Devan. Dia juga harus mengecek beberapa laporan keuangan dan berkas-berkas lain yang belum sempat tersentuh.

Alia pun memilih untuk pergi ke kamar, karena akan mengerjakan PR dan langsung istirahat. Yang tersisa tinggal Adiba dan Maura saja.

Sebenarnya gadis itu juga harus pergi ke kamar untuk sekolah besok. Tetapi entah kenapa ada yang menahannya di sini, seolah kalau dirinya itu harus memperjelas batasan yang membuat dirinya merasa tidak suka dengan sikap Adiba.

Saat ini Maura membereskan piring bekas makan malam mereka dan menyimpannya di wastafel. Sebenarnya di sana ada mesin cuci piring. Dia tidak repot mencucinya. Hanya saja ada yang ingin dia sampaikan kepada Adiba. Mungkin sedikit berpura-pura baik kepada gadis itu.

Tidak masalah, dibandingkan dirinya yang terus memperlihatkan ketidaksukaan kepada Adiba.

"Biar aku bantu, ya, Mbak," ucap Maura ti
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status