Share

Bab 219 Pemenangnya

"Ini enak," cetus Alia membuat wajah Maura langsung semringah.

Adiba tampak terdiam, sementara Lusi kaget mendengar racauan dari Alia. Maura benar-benar merasa tersanjung mendengar perkataan itu. Tetapi siapa sangka? Beberapa detik kemudian gadis kecil itu tiba-tiba saja mengucapkan kalimat yang membuat Maura langsung terhempas ke dasar tanah yang paling dalam.

"Tapi enakan masakan Ibu, sih. Apalagi masakan Tante Adiba sama persis kayak masakan Ibu. Kalau punya Kak Maura enak, tapi tidak seenak punya Ibu dan Tante Adiba," lanjut Alia tiba-tiba saja membuat Adiba menahan tawa, sementara Lusi tersenyum kaku, merasa kasihan kepada adiknya karena ternyata masakan yang dibuat Maura tidak seenak dirinya.

Senyuman Maura langsung luntur saat itu juga. Sang gadis tampak merengut, tapi dia juga tidak mungkin memaki Alia di depan Lusi. Bagaimanapun Alia adalah anak kecil yang pasti jujur jika bertingkah atau mungkin ini adalah kamuflase saja? Mungkin juga sabotase dilakukan Adiba agar memberika
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status