Share

Bab 218 Masakan Maura

Penulis: Dhesu Nurill
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-24 09:47:25

"Kenapa diam saja? Ayo jawab! Kamu takut mendapatkan tantangan dariku atau kamu sudah yakin kalau akan kalah dariku?" tanya Adiba, sengaja memancing emosi Maura.

Dia tahu, gadis seusia Maura itu mudah sekali terpancing sebab masih labil. Jadi, untuk mempermainkan Maura juga butuh sebuah trik, yaitu dengan cara membuat Maura kesal. Hingga gadis itu mau mengikuti semua permintaan dan keinginan Adiba.

Tantangan itu sebenarnya adalah umpan agar Maura bisa mengikuti semua peraturan Adiba. Dengan begitu anak ini tidak akan melenceng dari aturan dan norma. Takutnya jika dibiarkan, Maura akan benar-benar menghancurkan Lusi.

Maura masih tampak kebingungan. Sebenarnya, merasa berat, takut jika Adiba itu melakukan sesuatu yang aneh kepadanya.

"Ya sudah, kalau kamu tidak mau berarti sudah dipastikan kamu kalah, ya. Dan ingat, kamu harus mengikuti semua keinginanku."

Maura terkesiap. Dia langsung menggelengkan kepala. "Loh, kok aturannya kayak gitu? Kan dari awal juga nggak seperti itu. Aku be
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 219 Pemenangnya

    "Ini enak," cetus Alia membuat wajah Maura langsung semringah.Adiba tampak terdiam, sementara Lusi kaget mendengar racauan dari Alia. Maura benar-benar merasa tersanjung mendengar perkataan itu. Tetapi siapa sangka? Beberapa detik kemudian gadis kecil itu tiba-tiba saja mengucapkan kalimat yang membuat Maura langsung terhempas ke dasar tanah yang paling dalam."Tapi enakan masakan Ibu, sih. Apalagi masakan Tante Adiba sama persis kayak masakan Ibu. Kalau punya Kak Maura enak, tapi tidak seenak punya Ibu dan Tante Adiba," lanjut Alia tiba-tiba saja membuat Adiba menahan tawa, sementara Lusi tersenyum kaku, merasa kasihan kepada adiknya karena ternyata masakan yang dibuat Maura tidak seenak dirinya. Senyuman Maura langsung luntur saat itu juga. Sang gadis tampak merengut, tapi dia juga tidak mungkin memaki Alia di depan Lusi. Bagaimanapun Alia adalah anak kecil yang pasti jujur jika bertingkah atau mungkin ini adalah kamuflase saja? Mungkin juga sabotase dilakukan Adiba agar memberika

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-25
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 220 Hukuman untuk Maura

    Hening, tidak ada satu pun yang berbicara di mobil. Saat ini Adiba baru saja mengantarkan Alia ke sekolah, yang artinya tinggal tersisa dia dan Adiba. Gadis itu pun menyuruh Maura untuk di depan.Awalnya gadis itu menolak. Tetapi dengan tegas Adiba mengatakan kalau dirinya menang dalam tantangan, ditambah lagi Adiba menegaskan dia bukan sopir yang harus duduk di depan, sementara Maura di belakang.Dengan berat hati akhirnya gadis itu pun memilih untuk ke depan, duduk di samping Adiba dengan perasaan campur aduk. Tentu saja dia takut kalau Adiba melakukan hal yang aneh-aneh kepadanya, karena tahu jika Adiba pasti sedang merencanakan sesuatu karena kekalahannya. Melihat reaksi Maura yang tampak ketakutan dan bingung, membuat Adiba tersenyum sinis sembari menyetir. Dia menyetel sebuah lagu yang cukup memekakkan telinga. Maura mendengarnya pun langsung menutup telinganya. Dia ingin protes, tapi tidak bisa. Memilih untuk diam daripada harus berbicara dan malah memancing pembicaraan. Mungk

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-30
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 221 Rencana Adiba yang Matang

    "Memangnya apa yang akan Mbak lakukan kepadaku? Palingan Mbak terus menindasku di rumah Mbak Lusi, kan? Kalau itu, aku bisa mengelak dan mungkin bisa mencari alasannya kepada Mbak Lusi jika aku tidak bisa pulang dengan cepat." Mendengar keberanian Maura, Adiba mengacungkan dua jempol, tapi dia juga tidak lupa menggelengkan kepala sembari berdecak. Dia benar-benar seorang gadis yang luar biasa. Di hadapan Lusi tampak polos, tapi hatinya busuk sekali. "Hebat sekali perkataanmu. Mungkin itu juga termasuk, tapi apa kamu yakin tidak mau tahu apa yang akan aku lakukan sebenarnya?" Maura penasaran, tapi kalau dia mencari tahu akan menjadi ketakutan yang mungkin bisa membuat hatinya benar-benar gundah. "Aku tidak mau tahu, Mbak. Aku bisa menerima semua perintah Mbak yang berkaitan dengan Mbak sendiri, tapi kalau misalkan mengatur kehidupanku, tentu saja aku tidak mau Mbak ikut campur. Karena itu privasiku," ujar Maura dengan tegas. Dia bahkan memalingkan wajah dari gadis di sampingnya. A

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-02
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 222 Calon Musuh Maura

    "Sialan, tuh cewek! Baru juga masuk udah songong. Dia berani-beraninya melawan omongan kita. Siswa yang ada di sini juga belum ada yang berani melawan kita, apalagi sampai berdebat seperti itu. Kurang ajar!" seru Anaya dengan kesal. Saat ini dia sedang ada di toilet wanita. Gadis itu benar-benar kesal karena tingkah Maura yang berani-beraninya mendebat ucapan Anaya dan juga Rani."Iya kan gue udah bilang sebelumnya, ini cewek udah gak bener. Kalau sampai kita biarin, bisa-bisa dia itu bakalan monopoli sekolah, terutama kelas kita. Pokoknya, ini nggak boleh terjadi! Lo paham, kan, maksud gue, Nay?" tanya Rani.Anaya diam saja sembari memandangi diri di cermin. Selama ini dia sudah mendapatkan popularitas, hormat dari semua siswa dan siswi yang ada di sini. Bahkan Adik kelas pun segan kepadanya. Jadi, dia tidak boleh sampai kalah oleh anak baru yang songong seperti Maura."Ya, lo benar. Sebaiknya kita kasih pelajaran ini anak. Pokoknya, pulang sekolah kita hadang dia," ujar Anaya yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-05
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 223 Calon Perundung

    Arya akhirnya menyetujui usulan yang diberikan oleh Raka. Memang tidak ada cara lain, lebih banyak orang yang gabung dalam misi mereka itu lebih baik. Ini demi kelancaran balas dendamnya atas sepupu yang sudah meninggal. Di sekolah, Maura pun berusaha belajar dengan baik. Dia tidak mau berurusan dengan dua orang itu, karena tahu pada akhirnya akan mencelakai dirinya. Sekarang Maura benar-benar belum mempunyai teman, tapi berharap besok atau lusa gadis itu mempunyai teman yang bisa paham akan situasinya.Di tempat lain, Adiba pun mulai bekerja. Bosnya mengirim desain grafis yang harus dikerjakan. Untunglah di rumah sepi, jadi dia bisa konsentrasi penuh. Gadis itu memang lebih baik bekerja di tempat sepi atau ditemani dengan musik kesukaannya. Bukan malah mendengar suara-suara berisik dari orang-orang yang entah sedang mengucapkan apa atau berbicara perihal lain. Lusi juga tampak sibuk menandatangani beberapa berkas yang sudah menumpuk. Setelah ini dia harus melihat percetakan dan jug

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-06
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 224 Penolong

    "Hei, siapa saja tolong panggil guru! Dua orang ini udah gila, mau nganiaya gue!" seru Maura, meminta tolong kepada semua siswa-siswa yang melewati. Namun sayangnya, mereka hanya melihat dengan rasa iba, lalu melewati begitu saja. Maura tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi, kenapa tidak ada satu pun orang yang mau menolongnya. Di saat seperti ini, dia jadi teringat tentang perkataan gadis berkacamata yang memperingatkan dirinya untuk tidak berurusan dengan dua orang ini. Tampaknya mereka benar-benar berpengaruh, sampai tidak ada satu pun yang berani untuk menolongnya. Sementara itu, sang gadis berkacamata baru saja keluar dari kelas. Dia kaget melihat apa yang terpampang jelas di depan matanya. Maura juga memperlihatkan wajah memelas kepada gadis itu, berharap kalau dia mau menolongnya. Namanya Nina, siswi teladan yang tidak memiliki teman. Kebanyakan dari mereka mendekatinya hanya untuk memanfaatkan kecerdasan sang gadis.Dia pun sudah terbiasa dengan itu dan memilih untuk m

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-07
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 225 Ancaman Anaya

    Maura langsung makan siang dan beberapa siswa yang melihat kejadian sebelumnya itu memandangi sang gadis dengan tatapan yang berbeda-beda. Ada yang sinis, iba dan juga tampak sekali meremehkan gadis itu. Namun kebanyakan dari mereka itu seperti mengejek sang gadis, karena anak baru berani-beraninya menantang yang kuat di sekolah itu. Tetapi Maura berusaha untuk diam. Semakin dia meladeni, maka semakin banyak orang yang akan meremehkannya. Maura akan mencari cara bagaimana terhindar dari masalah di sekolah, yang paling penting gadis itu tidak boleh memulai duluan. Maura pun berusaha untuk cuek dan menghabiskan makan siangnya, setelah itu memilih untuk kembali ke kelas. Menurutnya, hanya di kelas yang bisa membuatnya tenang. Kalau ada di luar kemungkinan orang-orang terus menjadikannya bahan tontonan. Tugas gadis itu juga harus mencari orang yang sudah menyelamatkannya. Selama perjalanan dari kantin ke kelas, banyak sekali mata dan siswa yang berbisik-bisik. Entah apa topik pembicara

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-08
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 226 Maura Tak Berdaya

    "Gimana gue mau jawab? Kan gue emang bener-bener nggak tahu siapa yang sudah nolong gue. Bahkan gue nggak hafal teman-teman sekelas ini. Guru-guru juga gue nggak hafal. Iya, kan? Gue baru masuk hari ini," ujar Maura, barusan untuk menjelaskan yang sebenarnya. Karena memang dia tidak tahu apa yang terjadi. Bahkan tidak tahu siapa orang yang sudah menolongnya. Bisa saja dia menyebutkan nama Nina, sesuai yang disebutkan oleh guru BK. Tetapi rasanya itu akan menjadi bumerang untuk penolongnya, jadi satu-satunya cara agar bisa melindungi orang yang sudah menolongnya yaitu bungkam. Maura akan mencari tahu sendiri sampai dapat, setelah itu mengucapkan banyak terima kasih karena sudah menolongnya. Anaya menggeram kesal. Dia hampir menampar Maura, sampai tiba-tiba suara bel berbunyi.Siswa-siswi yang di luar pun berkerumunan datang. Rani yang melihat Anaya yang mulai memuncak emosinya berusaha untuk menghentikan temannya itu."Udah, Nay. Udah masuk, nanti kalau misalkan guru lihat, kita aka

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-09

Bab terbaru

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 541 Memang Salahku Apa?

    "Dari dulu aku ingin tahu, bagaimana rasanya menyiksa Kakak seperti ini? Memang Tuhan itu Maha Adil. DIA akan memberikan balasan yang setimpal untuk orang-orang yang jahat seperti Kakak. sSekarang Kakak sendiri yang merasakan bagaimana sendiri tanpa bantuan siapapun. Harusnya dari dulu Kakak itu tahu kalau Kakak tidak bisa apa-apa sendiri tanpa bantuan orang lain, tapi sayangnya Kakak meremehkanku. Coba Kakak akan dibantu siapa kalau keadaan seperti ini?" papar Maura sepertinya masih belum puas mengeluarkan unek-uneknya kepada wanita hamil itu. Di saat seperti ini Mila bisa saja mengamuk. Tetapi dia tidak berdaya dengan keadaannya. Jadi, wanita itu pun memilih untuk tenang. Menghela nafas berkali-kali dan berusaha untuk menetralkan emosi yang tiba-tiba saja naik karena perkataan adiknya.Mila tahu, Maura pasti akan memancing emosi dan berusaha untuk membuatnya menderita. Tetapi Mila tidak mau disetel oleh anak ini. Dia harus memenangkan semua peperangan antara dirinya dan Maura. Ter

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 540 Balas Dendam Paling Tepat

    Entah sudah berapa lama Mila tak sadarkan diri, sampai akhirnya wanita itu pun membuka mata. Hal pertama yang membuatnya tersadar adalah aroma ruangan dan bau obat yang menyengat. Apalagi Mila dalam keadaan hamil. Indra penciumannya pasti terasa sensitif. Wanita itu pun sontak penutup hidungnya dengan tangan yang lemas. Dia melihat ke sekeliling dan mendapati kalau ada adiknya sedang tidur di sofa. Sudah dipastikan dia ada di rumah sakit. Sebelumnya, saat sudah melewati masa kritis, Mila pun dibawa ke ruang rawat untuk melakukan observasi apakah wanita itu masih harus dirawat atau diperbolehkan untuk pulang.Suara erangan saat kepalanya terasa berdenyut nyeri membuat Maura terkesiap. Dia melihat kalau kakaknya sudah tersadar. Wanita-wanita itu pun langsung terduduk. Dia hendak berdiri dan menghampiri Mila, tetapi langsung ke tempat semula. Baginya bukan hal yang harus dilakukan jika memerhatikan kakaknya. Dia sudah terlanjur sakit hati dengan wanita ini. Jadi, untuk apa Maura berbai

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 539 Tidak Sesuai Harapan

    Setelah menunggu beberapa saat, keluarlah dokter dan suster yang sedang menangani Mila. Dengan cepat Maura menghampiri dan bertanya bagaimana keadaan kakaknya itu. "Kalau boleh tahu, Mbak ini siapanya pasien?" tanya dokter. Saat ini Maura tidak mau mengakui kalau Mila adalah kakaknya, lebih baik seperti ini dibandingkan nanti dirinya yang akan repot harus mengurus semuanya demi wanita hamil itu. "Kebetulan saya tetangganya, Dok. Tadi lihat dia kecelakaan di jalan. Jadi saya yang bawa ke sini," ujar Maura, memilih untuk menjawab secara demokratis. Kalau dia mengatakan hanya orang asing, pasti disuruh pergi dan menelepon keluarganya. Artinya dia harus menelepon kedua orang tua mereka, mengingat itu Maura langsung menggelengkan kepala. Mana sudi dia bertemu dengan kedua orang tuanya lagi, terutama ayah tiri yang membuatnya menderita sampai saat ini." Oh, kalau begitu bisakah Mbak menelepon keluarganya?" Akhirnya pertanyaan itu meluncur juga dari dokter, tetapi setidaknya Maura sud

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 538 Iba yang Menguap

    Maura saat ini sedang ada di rumah sakit. Dia tampak gelisah, sesekali duduk lalu berjalan mondar-mandir menunggu di depan ruang ICU. Saat melihat keadaan kakaknya, wanita itu benar-benar syok. Kepala Mila terbentur. Ada bagian depan mobil yang sudah rusak. Saat ini Maura dihantui ketakutan. Banyak pertanyaan-pertanyaan yang tiba-tiba saja bersarang di benak, salah satunya bagaimana kalau misalkan kakaknya meninggal? Apa yang akan dia jelaskan kepada kedua orang tuanya jika tahu Mila kecelakaan dan saat itu dialah yang ada di rumah sakit ini? Namun, kalau Maura diam saja akan terjadi sesuatu yang buruk kepada kakaknya. Setelah hampir 18 tahun hidup mengenal Mila, pertama kalinya wanita itu merasa khawatir yang teramat sangat dibandingkan dulu saat tahu Mila masuk penjara karena viral. Kali ini ada rasa takut yang benar-benar mengukung, sampai Maura bingung harus melakukan apa. Wanita itu berusaha untuk menelepon Raka, tapi lagi-lagi sang pria tidak bisa dihubungi. Dia jadi bingung

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 537 Lakalantas

    Mila sama sekali tidak menyadari kalau dirinya sedang diikuti. Mungkin pikirannya sudah lelah karena perutnya juga lapar dan tidak fokus, hingga dia pun berhenti di sebuah kedai bakso. Saat ini tampaknya sang anak yang ada dalam kandungan ingin mencicipi bakso yang agak jauh. Maura menghentikan taksi itu dan memantau kalau kakaknya masuk ke kedai bakso tersebut. "Lah, kok dia malah berhenti di situ? Atau jangan-jangan Kak Mila memang keluar untuk beli makanan?" gumam wanita itu. Dia keheranan. Kalau terus lama-lama di sini yang ada harga argonya akan terus berjalan dan mungkin dia harus mengeluarkan banyak uang, jadi wanita itu pun terpaksa turun dari taksi dan memantau dari kejauhan saja. "Duh, sial banget! Masa aku harus berdiri di sini memantau dari kejauhan? Mana panas pula," gerutu Maura.Dia mencoba melihat ke sekitar dan mencari tempat yang nyaman, kira-kira bisa duduk menunggu Mila. Inginnya wanita itu pun masuk ke sana dan ikut makan, tetapi pasti Mila akan mengetahui keb

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 536 Kalut

    Maura tampak muram dan ketakutan. Dia tidak tahu harus tenang apa, karena saat ini posisinya sedang sendirian. Tidak ada tempat bergantung. Bahkan kakaknya sendiri pun malah mengintimidasi. Tapi, kalau sampai Mila mengetahui masalah ini, yang ada dia akan semakin dipersulit atau mungkin bisa saja malah dilaporkan ke polisi dan berakhir di penjara. Membayangkannya saja membuat Maura merasa ketakutan, apalagi kalau jadi kenyataan. Dia tidak bisa berpikir jernih saat ini, berharap kalau ada solusi lain. Namun semakin diamkan, perasaannya semakin gundah. Maura tidak bisa diam saja. Dia harus meminta bantuan kepada seseorang dan satu orang yang terlintas di benak wanita itu adalah nama Raka.Dengan cepat dia menelepon Raka, tapi sayangnya tidak aktif. “Apa Mas Raka sengaja melakukan ini agar tidak ada yang mengganggu?” gumam sang wanita dan tebakan Maura memang benar.Raka sengaja mematikan ponselnya agar tidak diganggu oleh Mila atau siapapun yang akan memperkeruh suasana. Hari ini jug

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 535 Mulai Khawatir

    Setelah keluar dari ruangan interview, ternyata ada David sudah ada di sana. Lusi sangat kaget dengan kehadiran pria itu, lalu tiba-tiba saja tersenyum merekah, membuat jantung David berdetak dengan sangat kencang. "Bagaimana?" tanya David dengan tenang, walaupun sebenarnya saat ini dia sedang merasa gugup tetapi usianya yang sudah matang tidak mentoleransi semua itu. Dia bukan ABG lagi yang harus terlihat malu-malu di depan wanita yang dicintainya. "Alhamdulillah, aku keterima. Terima kasih, ya."Lusi langsung menjulurkan tangan membuat David terperangah, tetapi tak urung pria itu pun menerima uluran tangan Lusi. Mereka bersalaman dan kali ini David merasa tuntas karena bisa menyentuh tangan Lusi yang sangat halus dan lembut. "Syukurlah kalau begitu. Benar kan, aku tidak menipumu?" "Ya, aku minta maaf. Bukan maksud apa-apa, aku hanya melindungi diri dari hal-hal yang buruk. Tidak ada yang tahu kan apa yang akan terjadi selanjutnya," ucap Lusi membuat David terdiam sembari mengan

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 534 Langkah Pertama Berhasil

    Bagaimana? Kalau mau, aku antarkan kamu ke kantornya. Kebetulan aku juga kerja di sana," ucap David membuat Lusi mulai menurunkan rasa curiganya kepada pria itu. "Kamu benar-benar tidak akan membawaku ke tempat yang aneh-aneh, kan?" tanya Lusi lagi, karena dia merasa belum yakin sepenuhnya apalagi mereka baru kenal kemarin. Itu pun hanya sepintas. "Ya Tuhan, apakah kamu selalu melakukan ini kepada orang lain? Kecuali kalau aku itu tidak dekat tempat tinggalnya denganmu, baru kamu curiga. Tapi aku kan tinggalnya dekat. Harusnya kamu bisa mengantisipasi itu, kan?"David lama-lama gemas juga kepada Lusi yang malah terus-terusan bertanya seperti itu. Wanita itu diam sejenak, memandangi pria itu dengan tatapan datar. "Mungkin menurutmu itu hal wajar, tapi tidak bagiku. Apalagi kamu tidak tahu bagaimana masa laluku. Harusnya kamu tahu, orang-orang akan melindungi diri sendiri dari hal-hal yang membuatnya kecewa," ujar Lusi membuat David terdiam. Pria itu memandangi sang wanita yang seka

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 533 Langkah Demi Langkah

    Lusi sampai tak bisa berkata-kata saking kagetnya kala dia duduk dan muncullah Damian dengan wajah tergesa-gesa. Wanita itu sampai mengerjapkan mata berkali-kali, apalagi saat sang pria duduk di sampingnya. Dia benar-benar tak bisa mengatakan apa pun karena menurutnya pria ini aneh. Lusi hanya mengenal namanya Damian dan tidak berniat untuk berkenalan lebih jauh, karena bagi Lusi hati kecilnya sudah tertutup untuk laki-laki manapun. Dulu sempat hampir saja mempunyai rasa kepada Devan, tapi ternyata pria itu malah membuatnya kecewa dan membuat Lusi tak mau lagi menjalin hubungan dengan pria manapun. Dua kali mengalami kekecewaan dari laki-laki, membuat Lusi merasa kalau dirinya memang harus fokus dulu kepada diri sendiri dan sang anak. Jadi, siapapun yang akan mendekat, Lusi akan berusaha untuk menghalangi dan menutup hati. "Hai, kita bertemu di sini." Tiba-tiba saja David mengatakan hal seperti itu, membuat Lusi menoleh dan hanya tersenyum kaku. Sungguh rasanya dia tidak mau basa-

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status