Share

Bab 201 Dulu Atasan, Sekarang Bawahan

Mendengar itu Lusi langsung berdiri dengan mata melotot. Dia tidak suka dengan ancaman yang diberikan oleh Raka. Harusnya, pria itu tahu diri kalau posisinya itu tidak menguntungkan.

"Kalau sampai kamu lakukan itu, akan aku pastikan kamu terlebih dahulu kujebloskan ke penjara, Mas!" seru Lusi dengan wajah memerah.

Melihat itu, Devan pun sepertinya tidak bisa tinggal diam. Dia berusaha untuk menenangkan Lusi, menyuruh wanitanya itu untuk duduk.

"Tenang dulu, Lus. Jangan terbawa emosi. Ingat, kamu itu adalah wanita terhormat. Tidak pantas terpancing emosi oleh pria yang sama sekali tidak ada artinya ini," ujar Devan dengan lemah lembut, tetapi kalimatnya itu berhasil menusuk hati Raka.

Pria itu menoleh dengan tatapan nanar. "Apa maksudmu berkata seperti itu? Jangan mentang-mentang karena dia bukan istriku lagi, kamu bisa semena-mena mengejekku! Hah! Aku juga masih punya harga diri. Ingat, ya, Devan. Kamu belum menjadi apa-apanya Lusi, tapi kamu sudah terlihat sekali ingin memonopoli
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status