Share

Bab 106 Seperti Sosok Lain

"Devan?" gumam Lusi secara tidak sengaja mengucapkan nama itu, sampai dia yang mendengar namanya disebut langsung tersentak.

Devan seolah tersadarkan dari lamunannya sendiri. Dia berusaha untuk tersenyum sebaik mungkin, walaupun hatinya merasa sakit melihat keadaan Lusi saat ini. Sementara itu Maura yang melihat interaksi antara keduanya pun masih tetap diam di tempat, seperti ada sesuatu yang menahannya untuk tetap di sana.

Harusnya gadis itu pergi dan menyiapkan minuman atau camilan untuk tamu, tetapi perasaan sebelumnya yang sangat kagum kepada sosok Devan membuat Maura terdorong untuk tetap di sana, menonton apa yang akan terjadi selanjutnya antara Lusi dan Devan.

"Ya, ini aku Devan. Kamu masih ingat, kan?" tanya Devan berusaha untuk menghibur Lusi dengan candaan seperti itu.

Lusi terdiam sejenak. Lalu tak lama kemudian terkekeh sembari menggelengkan kepala.

"Tentu saja aku ingat. Ya sudah, duduklah," ucap Lusi mempersilakan Devan untuk kembali duduk, karena sebelumnya dia itu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status