Share

Tika pulang ke Rumah Yuni

Aku meminta Ibu untuk membawa Tika ke kamar yang sudah disiapkan untuknya. Sementara aku akan memberikan pengertian pada anakku--Faiz.

"Faiz, ke sini sebentar!" Aku memintanya duduk di sampingku.

"Iya, Yah." Ia datang dengan bibir cemberut. Ku berikan senyuman untuk Faiz karena ia sudah semringah menyambut bundanya. Tapi yang ia dapatkan malah kekecewaannya. Aku tak mau menambah beban kecewa di hatinya.

"Sayang, maafkan bundamu ya! Memang sebenarnya Bunda masih capek. Jadi tak terlalu menanggapi Faiz," sahutku.

"Iya, Yah. Nggak apa-apa. Aku ngerti."

"Kamu memang dewasa sekali." Aku memujinya.

"Terima kasih, Yah. Aku tak ingin merepotkan Ayah dan Bunda. Kalau misalnya Bunda masih sakit, aku menerima semuanya, Yah. Kata Bu Guru, kita harus menerima ketentuan dan ketetapan Allah SWT. Aku belajar seperti itu, Yah."

"Masya Allah kamu pintar sekali, Faiz. Ayah bangga sama kamu." Kali ini aku memeluk Faiz. Laki-laki kecil ini sudah memahami keadaan orang tuanya.

Selanjutnya kudengar Kia terb
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status