Share

Harapan Faiz dan Kia untuk Bundanya

"Hati-hati jangan dekat-dekat, ya Bunda!" sahutku ketika Tika semakin dekat dengan kandang buaya. Sedangkan perawatnya sedang ke toilet saat ini. Gegas kucegah kursi roda yang akan mendekati kandang tersebut.

"Untung Ayah segera menolong Bunda!" Faiz mengelus dadanya.

"Alhamdulillah," timpal Kia.

"Ayo Yah, kita foto Ayah sama Bunda."

Kali ini Faiz mengambil ponselku, kemudian aku berdiri di samping kursi roda Tika. Tika memegangi lenganku seperti tingkah anak-anak pada umumnya.

"Sudah, Yah!" Faiz memberikan kembali ponselku.

Kulihat hasil foto Faiz. Fotonya mengingatkanku masa di mana aku dan Tika sering foto bersama seperti ini dahulu.

"Yah! Ayo makan yuk! Faiz udah laper!" katanya. Kebetulan Perawat sudah datang, kami mencari tempat untuk makan bersama.

Tika tak bisa makan sendiri, ia disuapi oleh perawat. Kali ini Faiz dan Kia juga membantu menyuapi bundanya. Tika senang saat disuapi kedua anaknya.

"Enak! Siapa yang masak?" tanyanya.

"Yang masak Nenek, Ibunya Bunda loh!"

"Aduh, p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status