Share

Mengurus Andhini di Rumah Sakit

Berbagai kejadian membuatku setegar ini. Semua tak lain karena semua memang ketetapan dan ketentuan Allah. Aku hanya berusaha menjalaninya dengan baik.

"Nggak usah, nanti Nak Wahyu capek loh!" timpal Bapak.

"Nggak Pak. Wahyu senang kok bisa bantu, lagipula Andhini anakku Pak. Oya, aku bawakan nasi goreng buat Bapak, pasti Bapak belum makan malam kan?" tanyaku.

"Mmm ... nggak usah repot-repot Nak Wahyu! Bapak masih kenyang," katanya.

"Makan saja, Pak! Sayang kalau nggak ada yang makan. Aku tau, pasti Bapak belum makan. Makanlah, Pak. Nanti Bapak sakit kalau nggak makan," sahutku sembari memberikan kotak nasi goreng di tangannya.

"Alhamdulillah, terima kasih, Nak Wahyu. Ya udah, Bapak makan dulu," katanya.

Bapak makan di luar. Katanya takut ruangannya kotor. Aku mengiyakan saja, senyamannya Bapak saja.

Seusai makan, aku memintanya pulang agar aku saja yang menunggui Andhini malam ini di kamar ini.

"Pak, silahkan istirahat dulu di rumah. Besok baru Bapak ke sini lagi. Sekarang biar aku
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status